Terima kasih ya Papanya Nicko
Saya sudah terima video rekamannya.

Rgds
Fina




  ----- Original Message ----- 
  From: Ralp Andrean 
  To: balita-anda@balita-anda.com 
  Sent: Wednesday, January 12, 2005 9:07 PM
  Subject: [balita-anda] Dan di kirim ke sini Yang belum terima sabar ya....


  Rekans,
  Video rekaman Pak Hasyim sudah saya kirim ke alamat2 berikut, sesuai 
permintaan.
  Beberapa sudah konfirmasi terima, beberapa mental karena quota ( dan sudah 
saya beritahukan via JAPRI),
  beberapa lagi confirm belum terima. ( Ada gak yang sudah terima tapi gak 
confirm ),
  Nah yang belum terima, mohon di tunggu saja, mungkin jalan di sekitar kota 
anda macet,
  seperti halnya tol Jakarta-Serpong yang ladi di demo.

  Kalau ternyata nanti mental, error message nya akan di kirimkan ke email anda.

  Terima kasih,

  Papanya Nicko, Jeddah KSA
  www.geocities.com/nickoandrean/nicko.html 


  ----- Original Message ----- 
  From: Ralp Andrean 
  To: Fera Murdiyani ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Ossi Roswihati ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Nevia ; 
Dewi Candra ; Sampe Manullang ; Dede ; Sari, Firsty Maria ; Adit`s Mom ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Yogi Ganesrama ; Sri Astuti ; [EMAIL PROTECTED] ; Evi ; Oliv M ; 
[EMAIL PROTECTED] ; Chrisbijantoro ; Icho ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Wahyuni Tichawati ; [EMAIL PROTECTED] ; Andresia (andresi) ; 
Muhammad Arwani ; Susi Nurhayati ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Wiwi 
Williyanti ; Ivan Imadudin ; sumirah ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; Tikus Got ; Ahmad Zaki ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; Suhibah ; Erwan Mosra ; Anna Dwiyana ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; fina new ; [EMAIL PROTECTED] ; Beth 
  Sent: Wednesday, January 12, 2005 11:00 AM
  Subject: Video Amatir Pak Hasyim di MetroTV Itu



  ----- Original Message ----- 
  From: Ralp Andrean 
  To: Sartikawati ; Ade, S Andriani ; Ambarwati ; Hamonangan ; nisa ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Suyanti ; Yanti ; danny ; marjimin mjm ; Ines 
; Julinorita Simatupang ; Wanda Manoppo (HRD, AGS-HO) ; Junaidi Lie ; Tarigan, 
Antonius ; Heny ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Layla Anjasari ; Riki 
Nugraha Nasution ; yuki ares ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, January 11, 2005 3:57 PM
  Subject: Video Amatir Pak Hasyim di MetroTV Itu


  Prolog :

  Teknologi handy-cam yang makin sederhana dan memudahkan membuat kita 
  mampu merekam sebuah peristiwa maha dahsyat dan seketika hasilnya 
  disaksikan seluruh orang di hampir pelosok dunia. Ya inilah sebuah 
  fenomena hidup modern dimana seorang bisa saja punya peralatan atau 
  perlengkapan pribadi yang mampu mengabadikan dan mengabarkan semua 
  pristiwa yang baru saja kita alami dan dengan cepat menyebarkan ke 
  seluruh dunia .. seseorang bisa mempunyai hp yang bisa merekam dan 
  memotret, juga bisa memiliki kamera digital dan trend terakhir adalah 
  memiliki sebuah handy cam yang bisa dihandle dalam sebuah genggaman 
  tangan, kesemua sangat mudah dioperasikannya bahkan oleh seorang anak 
  kecil sekalipun.
  Maka nun jauh di perairan aceh, di sebuah pulau di tengah samudera : 
  pulau simeuleu, terpencil dan sedikit penduduknya, toh ada seorang 
  yang sudah punya handy-cam sehingga dia bisa merekam detik-detik 
  penyelamatan warga pulau itu menghindari tsunami yang datang. Maka 
  jelas kita lihat dalam gambar yang diambil : wajah-wajah panik dari 
  orang-orang yang saling berlarian dan bergegas menuju bukit. Dan di 
  pulau ini dikarenakan mereka sudah mempunyai pengetahuan turun 
  temurun akan bahaya tsunami, maka jumlah korban tak banyak, tak 
  sampai hitungan jari korban yang tewas, namum memang tsunami tetap 
  memporak porandakan perumahan mereka yang berada di tepian pantai. 
  Habis semua bangunan, tak ada lagi yang berdiri tegak, hanya 
  reruntuhan dan puing kehancuran.

  Cerita lain datang dari seorang keponakan pembesar polisi di banda 
  aceh ( ingat dengan cut putri ? ), kebetulan pd tanggal kejadian itu 
  ( 26 desember 04 ) sedang bertandang di rumah pamannya, dia tak lupa 
  membawa handy-cam, sewaktu gempa pertama usai, dia sempat merekam 
  pamannya dan keluarga yang berhamburan ke luar rumah, pamannya juga 
  berencana akan ikut rapat pada waktu itu sehingga terekam olehnya 
  sang paman yang gagah mengenakan seragam lapangan polisi. Orang di 
  rumahpun melepas kepergian Kombes sayed husaini pergi ke kantor. 
  Hanya dalam hitungan menit semua orang disekitar rumah dilanda 
  kepanikan dan berteriak air air, sehingga ia dan keluarga pamannya 
  berlarian naik ke lantai 2 rumah. Setelah berhasil naik di lantai 2, 
  barulah dia, cut putri itu melanjutkan perekaman 
  peristiwa 'bersejarah dan terbesar di abad ini' dengan tangan yang 
  bergetar dan hati yang menangis ( akibatnya ada gambar yang sempat 
  goyang-goyang dan tidak fokus ). Maka seperti yang kita lihat di 
  metro tv : betapa dahsyat dan mengerikannya limpahan gelombang 
  tsunami setinggi pohon kelapa menghantam semua bangunan, 
  menghanyutkan orang yang terlibas tak bisa menyelamatkan diri ( 
  teramsuk akhirnya pak sayed husaini sendiri ), menghanyutkan kayu, 
  pepohonan yang tercerabut, mobil, truck bahkan kapal 
  sekalipun...Gelombang tsunamipun berwarna hitam keruh menambah 
  kengerian bencana. Teriakan takbir, istihfar serta rentetan doa tak 
  putus terekam dalam karya 'spektakuler' cut putri... Inilah salah 
  satu dokumentasi peristiwa yang mendunia dan jadi saksi tentang 
  dahsyatnya sebuah bencana gempa yang diikuti oleh tsunami besar ! 

  Belum lama kita tercekam oleh karya rekaman handy-cam cut puttri yang 
  diistilahkan sbg video amatir, kita kembali dikejutkan dan 
  dipersaksikan pada rekaman peristiwa bencana yang diambil relatif 
  secara runtut dan 'stabil' oleh seorang yang bernama hasyim, yang 
  selama ini bekerja sebagai pembuat dokumentasi video perkawinan atau 
  pesta lainnya di banda aceh. Hasyim dengan kamera yang dipakainya 
  selama ini untuk menshooting pesta kawinan dan dengan batery yang 
  tersisa merekam kejadian mulai dari pasca gempa ; dimana kita melihat 
  banyak bangunan rumah, toko,pasar, super market dsb yang roboh, 
  penduduk yang berhamburan keluar dan berkerumun di jalan. Beberapa 
  pedagang mencoba mengamankan barang dagangan yang bisa diselamatkan, 
  sebagian lagi hilir mudik mungkin ingin mencari kabar keluarga 
  lainnya, semua sibuk merespon bencana gempa yang baru saja terjadi. 
  Warga yang ketakutan belum ada yang berani masuk ke dalam rumah atau 
  gedung, bahkan untuk sarapan mereka ada yang makan sambil duduk di 
  pembatas jalan di tengah hilir mudik kendaraan. Tapi ya Alloh..dalam 
  rekaman video itu kita bisa lihat awal gelombang tsunami yang datang, 
  sedetik kita menyangka itu seperti air comberan yang melimpah ke 
  jalan, tapi dalam hitungan detik berikutnya, air keruh hitam itu 
  membesar, meluap setinggi 3 meter dengan aneka puing, mobil dan drum 
  yang hanyut dan dengan deras menghantam semua yang dilewatinya. Dalam 
  sekejap pusat kota dekat masjid baiturahman menjadi lautan air pasang 
  yang keruh dengan segala puing dan reruntuhan serta barang yang 
  terbawa hanyut termasuk mayat-mayat warga aceh yang bisa jadi tadinya 
  kita lihat sedang sarapan di tengah jalan, sedang berkendaraan, 
  sedang berjalan di trotoar jalan atau pedagang yang sedang 
  membereskan tokonya dan menyelamatkan sisa barang. Di scene yang lain 
  kita lihat penduduk yang menyelamatkan diri sampai pucuk kelapa, 
  sebagian lagi berlarian ke masjid baiturahman yang relatif ada di 
  ketinggian.
  Ya semua terekam jelas oleh kamera yang dioperasikan seorang bernama 
  Hasyim, yang juga sempat menyelamatkan diri di atas atap bangunan 
  untuk wudhu di masjid baiturahman dan setelah yakin itu aman, dia 
  melanjutkan shoting detik-detik bersejarah musibah besar ini . Ketika 
  diwawancarai, hasyim menyatakan air pasang tsunami itu tinggal 10 cm 
  menyentuh atap bangunan tempatnya menyelamatkan diri...! Lalu ketika 
  ditanya lagi bagaimana persaannya : dia hanya bilang pasrah dan 
  menyerahkan semuanya kepada Alloh. Subhanallah, dia terselamatkan dan 
  memberikan kesaksian itu pada kita semua....

  Begitulah teman, sebuah peristiwa bencana yang teramat dahsyat dapat 
  kita saksikan sebagaimana adanya seperti yang sudah terekam oleh 
  seorang spt cut putri, hasyim dan mungkin ada yang lain juga. Sangat 
  mungkin masih ada foto atau gambar lain yang diambil lewat kemera 
  foto digital, cuma belum sempat terpublikasikan. Ya, mereka adalah 
  orang-orang yang pada saat bencana terjadi masih berpiki perlunya 
  sebuah dokumentasi kesaksian, tak semua sanggup dan kuat melakukan 
  itu !

  Apa jasanya semua itu ? Jelas dengan melihat tayangan video amatir 
  semacam ini lebih menggugah banyak orang, gambar-gambar itu berbicara 
  sendiri dan bicara lebih banyak. Maka empati dan simpatipun membuat 
  semua tergerak menghimpun bantuan dan menggerakkan hati menjadi 
  relawan. Dan satu hal lagi yang ingin saya katakan : teknologi yang 
  makin memudahkan akan banyak membantu kita mendokumentasikan semua 
  peristiwa dalam hidup kita..!

  Terimakasih cut putri, pak hasyim..ditengah bencana maha dahsyat, 
  dengan tangan bergetar dan hati yang menangis anda menyempatkan 
  melakukan semua itu untu sebuah kesaksian kita semua :...gambar itu  
  mengandung hikmah yang dalam bahwa semua yang hidup tak pernah tahu 
  persis kapan bakal mati. Alloh jualah segala penentu dan ketetapan 
  ini. Kita tak bisa lagi mengelak dari itu !




Kirim email ke