Terima kasih atas semua advice moms and dads,
sepertinya Adwa gak cacingan yach, :d
tapi untuk jaga2 mungkin ada baiknya setiap 6 bulan di cek fesesnya,
Adwa belakangan ini sering kucek2 mata kanannya, dan maaf ngupil, kalo dia
gak bisa, pasti dech minta di upilin, hehehehe
kirain dia cacingan, abis denger2 kalo cacingan gejalanya bisa kayak begitu,
kalo begitu kenapa yach adwa suka ngucek2 mata dan ngupil (hidungnya gatal
kali yach, soalnya hidungnya bersih tuch)
mungkin ada moms and dads yg pernah mengalaminya ?


Thanks,
mamanya adwa

----- Original Message ----- 
From: "Sylvia Radjawane" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, January 24, 2005 3:59 PM
Subject: Re: [balita-anda] [Artikel] tanda2 anak cacingan


> Hi mbak Yurica,
> Saya coba posting 2 artikel yang bahas tentang cacingan, ya mbak.  Di
artikel itu disebutkan kalau ciri-ciri anak cacingan, di antaranya:
> Perut buncit, gatal-gatal sekitar anus, muntah ada cacing, cacing dalam
kotoran, anemia atau kurang darah, dan penyumbatan usus.
>
> Yang menarik, dari artikel itu disebutkan juga bahwa solusi untuk
mengobati cacingan bukan dengan minum sembarang obat cacing (yang dijual
bebas) secara teratur (mis. 6 bulan sekali), tetapi justru dengan teratur
menjalani test feses di lab.
> Hasil lab. membantu dokter memberi obat cacing yang tepat sesuai jenis
cacingnya, jadi anak tidak hanya 'bebas' cacing 'temporary', tapi bisa kebal
dengan cacing (plus jaga kebersihan diri dan lingkungan).
>
> hope that helps,
> Sylvia - Jovan's mum
>
> --------------------------------------------------------------------------
-----------------http://www.kompas.com/metro/news/0204/28/191053.htm
>
> Konsultasi Kesehatan
> Awas Cacing!
>
> SEBAIKNYA jangan lagi menganggap infeksi cacingan sebagai perkara sepele.
Meski memang belum terkabarkan infeksi ini bisa menyebabkan kematian, namun
tetap berbahaya. Infeksi cacingan sangat mengganggu kesehatan dan bisa
membuat anak mudah sakit. Peringatan tersebut disampaikan dr Adi Sasongko
MA, Direktur Pelayanan Kesehatan di Yayasan Kusuma Buana, saat ditemui Warta
Kota seusai tampil dalam seminar "Upaya Pengembangan Program Pemberantasan
Cacingan di DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar", pertengahan pekan lalu.
Seminar ini diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Kusuma Buana, , dan Pemda
DKI Jakarta.
>
> Cacingan, kata Adi, adalah jenis infeksi yang disebabkan karena adanya
cacing dalam usus
> manusia. Bukan hanya anak-anak yang bisa terkena infeksi ini, juga orang
dewasa. Apalagi bila orang itu tidak memedulikan kebersihan.  "Jumlah cacing
yang ada di dalam tubuh manusia, yang menyebabkan infeksi cacingan, tidak
1-2 ekor. Jumlahnya bisa puluhan, atau bahkan ratusan ekor. Cacing-cacing
ini menghisap sari makanan dalam tubuh, hingga si penderita akan mengalami
berbagai masalah kesehatan," sambung Adi.
>
> Bila terinfeksi cacingan, seseorang akan menderita "5 L": lemah, letih,
loyo, lalai, dan lemas. Bila hal ini menimpa anak, maka akan mengganggu
pertumbuhannya. Kondisi "5 L" akan membuat anak mudah sakit.  "Bila terus
didiamkan, dalam jangka panjang anak bisa terserang berbagai penyakit yang
diakibatkan kekurangan gizi, seperti hepatitis, rabun mata, dan berambut
ijuk. Selain itu,
> kemampuan belajar anak juga akan menurun, karena daya tangkap anak
cacingan lebih lemah
> daripada anak yang tidak cacingan," ujar Adi lagi. Sedangkan bila terjadi
pada orang dewasa, maka orang itu terancam menderita anemia. Akibat
lanjutannya, dalam kerangka lebih luas, akan menurunkan kualitas sumber daya
manusia, karena produktivitas penderita cacingan pasti menurun.
>
> CACING GELANG PALING BANYAK
>
> Menurut penelitian, sambung Adi, ada 3 jenis cacing yang sering ditemukan
dalam usus manusia, yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus).       Setiap cacing memiliki ciri-ciri spesifik. Cacing
gelang, misalnya, bisa mencapai panjang 15-35 cm, meski berada dalam perut
manusia. Cacing ini juga mampu bertelur hingga 200.000 butir per hari, yang
sebagian keluar bersama dengan tinja.
>
> Sementara cacing cambuk (disebut begitu karena bentuknya seperti cambuk),
panjangnya bisa mencapai 45 milimeter dan hidup dalam usus besar. Cacing
ini, kalau mengeram dalam perut, bisa sangat merepotkan. "Cacing ini bisa
menyebabkan seseorang diare disertai ingus dan darah. Keadaan ini bisa
berlangsung berbulan-bulan. Cacing cambuk menghisap sari makanan dan darah,"
papar Adi.
>
> Lebih ganas lagi adalah cacing tambang. Cacing ini menghisap darah dari
dinding usus.
> Penularan cacing ini melalui telur yang keluar bersama tinja, untuk
kemudian menetas menjadi
> larva. "Pada saat berjalan tanpa alas kaki, larva ini dapat menembus kulit
kaki dan selanjutnya terbawa oleh pembuluh darah ke dalam usus dan menetap
di usus halus. Ukuran cacing ini paling kecil bila dibandingkan kedua cacing
lainnya, hanya dapat mencapai 13 milimeter," kata Adi.  Tanpa kita sadari,
telur cacing gelang dan cambuk sebenarnya ada di mana-mana. Di udara, telur
cacing yang berbahaya ini bercampur dengan debu, lalu diterbangkan angin.
Telur cacing ini bisa hinggap pada makanan atau minuman yang dibiarkan
terbuka. "Jika makanan dan minuman itu dikonsumsi, maka ikut pula telur
cacing itu. Dalam usus telur ini berkembang menjadi larva, untuk kemudian
menjadi cacing dewasa."
>
> Karena itulah, kata Adi lagi, penderita infeksi cacingan sebenarnya sangat
banyak. Menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan tahun 1995 yang
dilakukan di Sumater Utara, diperoleh hasil bahwa 60,2 persen anak-anak usia
SD di sana menderita infeksi cacing gelang. Lainnya, 53,8 persen terinfeksi
cacing cambuk dan 6,7 persen terinfeksi cacing tambang. Jadi cukup banyak
anak yang dala perutnya terdap[at dua jenis cacing.
>
> JANGAN ASAL MINUM OBAT
>
> Sayangnya, kata Adi, masyarakat kerap salah mengerti. Banyak yang
menganggap, kalau sudah makan obat cacing yang banyak dijual di pasaran,
maka semua cacing dalam perut akan mati. Dengan demikian, tubuh pun akan
bebas dari cacing. "Pada kemasan obat anti cacing umumnya tertulis, untuk
menghindari cacingan, diharuskan
> minum obat itu sebanyak dua sampai tiga kali dalam setahun. Sebenarnya
membuat aturan seperti itu tidak dibenarkan. Minum obat cacing sifatnya
hanya membuang cacing dari dalam tubuh, tapi tidak membuat tubuh kebal
terhadap cacing," ujar Adi lagi. Menurut Adi, meminum obat cacing bukanlah
solusi untuk menghilangkan cacing. Cacing memang hilang, tapi hanya
sementara waktu. Pada kesempatan lain ia akan berbiak lagi.
>
> "Bila seseorang menderita cacingan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan
di laboratorium, setelah sebelumnya memeriksakan diri ke dokter umum atau
puskesmas. Tinja pasien akan diperiksa, untuk mengetahui jenis cacing apa
yang menyerang orang tersebut," ujarnya lagi.  Bila jenis cacing yang
mengeram dalam perut sudah diketahui, dokter akan memberikan obat cacing
yang tepat. Dosisnya pun akan disesuaikan dengan berat badan pasien. Dan
yang lebih penting lagi, tubuh pasien akan kebal terhadap serangan jenis
cacing tersebut.  Adi menyarankan pemeriksaan laboratorium ini dilakukan
enam bulan sekali. "Tapi pengobatan secara laboratoris itu harus pula
diimbangi menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kalau tidak, cacing itu
akan kembali menyerang," kata Adi.
>
> --------------
>
> http://www.bdgadventisthospital.org/pelayanan/trakt_cacing.htm
>
> CACING : PARASIT YANG UMUM HIDUP DALAM TUBUH MANUSIA
>
> Parasit adalah tumbuhan atau binatang yang hidup pada tubuh, dimana mereka
merampas makanan yang kita perlukan. Ayng tentunya dapat menghambat
pertumbuhan bagi anak-anak. Parasit yang sering dijumpai ialah: cacing
gelang, cacing cambuk, cacing tambang dan cacing keremi. Penelitian
Departemen Kesehatan RI menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia
cacingan.
>
> Gejala-gejala cacingan antara lain:
>
> 1. Perut buncit
> 2. Gatal-gatal sekitar anus
> 3. Muntah ada cacing
> 4. Cacing dalam kotoran
> 5. Anemia atau kurang darah
> 6. Penyumbatan usus
>
> Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada daerah-daerah dimana
kebersihan masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang air besar
sembarangan tidak pada jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran manusia
masuk ke dalam mulut orang lain.
>
> CACING GELANG: (Ascaris lumbricoides)
> Warna : Merah muda atau putih
> Besarnya : 20 - 30 cm
> Hidup di : Usus kecil
>
> Cara Penularannya:
> 1. Telur cacing masuk melalui mulut
> 2. Menetas di usus kecil menjadi larva
> 3. Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati
> 4. Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk ke
dalam usus kecil dan menjadi dewasa di sana
> Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari
>
> CACING CAMBUK: (Tricuris Trichiura)
> Warna : Merah muda atau abu-abu
> Besarnya : 3 - 5 cm
> Hidup di : Usus besar
>
> Cara Penularannya:
> 1. Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan
> 2. Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar
> 3. Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan,
terulanglah siklus ini
>
> CACING TAMBANG: (Ancylostomiasis)
> Warna : Merah
> Besarnya : 8 - 13 mm
> Hidup di : Usus kecil
>
> Cara Penularannya:
> 1. Larva menembus kulit kaki
> 2. Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk
> 3. Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
menancapkan dirinya untuk mengisap darah
>
> Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan
anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah).
Cacing tambang dapat mengisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
>
> CACING KEREMI: (Enterobius Vermicularis)
> Warna : Putih
> Besarnya : 1 cm
> Hidup di : Usus besar
>
> Cara Penularannya:
> 1. Cacing betina bertelur pada malam hari di anus
> 2. Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing ini
menyebar. Melalui kontak dengan tempat tidur, bantal, sprei, pakaian, telur
cacing keremi dibawa ke tempat lain.
> 3. Jika telur-telur ini termakan, terunglah siklus ini.
>
> Cacing keremi mudah sekali menular dan jika seorang terkena, seluruh
keluarga perlu diobati. Pada saat pengobatan, sprei, sarung bantal dan
pakaian yang dipakai perlu dicuci.
>
> CACING DAPAT DICEGAH DENGAN:
>
> 1. Cuci tangan dengan sabun sebelum masak, sebelum makan dan sesudah buang
air besar.
> 2. Gunakan WC jika buang air besar.
> 3. Gunakan sandal atau sepatu, hindarkan kaki telanjang.
> 4. Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengah masak.
> 5. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum dan menyikat gigi.
> 6. Hindari kebiasaan memasukkan tangan dalam mulut.
>
> Pengobatan sekali 6 bulan sangat dianjurkan apalagi bagi anak-anak atau
paling sedikit setahun sekali. Dokter Anda akan memberikan obat yang cocok
untuk kebutuhan Anda.
>
> Cacing yang hidup dalam tubuh seseorang sangat merugikan karena mereka
mengurangi gizi yang dibutuhkan tubuh, daya tahan terhadap penyakit lain
berkurang, dan bukan saja cacing menteap di usus, mereka dapat berpindah ke
organ lain dalam tubuh. Menjaga kebersihan lingkungan dan perorangan akan
banyak artinya dalam mengatasi masalah cacing.
>
> ---------------------------------
>
>
> Yurica <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> dear moms and dads,
> bagaimana caranya ngeliat anak cacingan atau engga ? ada tanda2nya gak
yach
>
> <deleted>
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
>  Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke