Tidak semua orang tua menginginkan anaknya jadi pengemis.
Tidak ada anak yg ingin hidup menjadi gelandangan.
Sekali waktu kita perlu juga "masuk" kedalam kehidupan mereka, dan kita akan
sadar sesadar2nya bahwa banyak diantara mereka ingin seperti kita.

Apakah pemerintah sudah menjamin mereka sepenuhnya ?

Wassalam

Yangturutprihatinterhadapkehidupanmasadepanmereka



 

-----Original Message-----
From: heni dj [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, February 19, 2005 6:42 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Fwd: Stop Beri Uang (Pada Anak - Anak Jalanan)

Subject: STOP BERI UANG

Email dari teman:
Saya dapat Pesan :

Anak Jalanan
Begitu banyak resiko yang mereka hadapi. Namun mereka tetap berada di
jalanan, mengapa ?
Karena Uang anda !

Banyak pihak dan yayasan yang telah mencoba menolong mereka dengan
memberikan sekolah gratis, makanan gratis dan rumah singgah bagi
mereka. Namun mereka tetap kembali ke jalan. Karena setiap hari mereka
memperoleh "uang gampang" paling sedikit Rp. 25.000,- itu berarti
dalam sebulan mereka bisa memperoleh Rp. 750.000,- Jumlah yang cukup
besar, tidak heran mereka memilih untuk tetap di jalan.

Tapi jika dibiarkan, 10-20 tahun lagi mereka akan tetap berada di
jalanan dan bisa jadi menjadi preman yang tinggal di jalan dan
melahirkan anak-anak kurang mampu dan yang tidak berpendidikan. Ini
akan menjadi lingkaran setan di negara kita.

Mereka bukannya tidak punya pilihan lain, apa yang bisa kita lakukan
agar mereka tidak berada di jalanan lagi ?

BERHENTI MEMBERIKAN UANG KEPADA MEREKA.

Dengan begitu kita menolong mereka dari resiko-resiko berbahaya serta
memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyambut uluran tangan
yayasan dan melakukan hal-hal yang berguna untuk masa depannya kelak.

Lewat tindakan kita dan kesempatan yang kita berikan, kita secara
tidak langsung sedang memulihkan hak-hak asasi anak menurut Konvensi
hak anak PBB (diratifikasi Keppres RI No. 36/1990) :
- Hak untuk hidup
- Hak untuk tumbuh dan berkembang
- Hak untuk memperoleh perlindungan
- Hak untuk berpartisipasi

Dengan kita berhenti memberikan "uang gampang" berarti kita telah
menjadi sukarelawan pasif dalam usaha pemulihan hak asasi anak. Di
satu sisi kita kasihan melihat mereka namun jika kita memberi uang
maka mereka akan tetap seperti itu dan tidak mau menyambut uluran
tangan dari yayasan2 yang berniat membantu mereka. Di sisi lain dengan
tidak memberikan uang maka kita berharap masa depan mereka akan lebih
baik dari sekarang ini.

-end-

==================================


-- Heni --

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke