Hi mbak Diana,
 
Firstly, selamat ya atas kelahiran keponakannya :)
 
Toksoplasma bukan merupakan virus tapi semacam parasit.  Itu sebabnya ibu hamil 
yang sedang mengalami infeksi aktif parasit ini (dari test darahnya hasil IgM 
nya positif) perlu menjalani treatment obat-obatan.  Lain lagi kalau si ibu 
terinfeksi Rubella, Citomegalovirus atau Herpes yang nota bene virus, hanya 
sistem pertahanan tubuh si ibu saja yang diharapkan mampu mengatasinya.
 
Selama hamil, kakaknya mbak pernah menjalani test TORCH 
(Tokso-Rubella-CMV-Herpes) melalui pengambilan sampel darah di lab? Kalau iya, 
bisa diingat lagi pada usia kandungan berapa dan apa hasil test tokso untuk IgG 
dan IgM-nya.  Kalau IgG nya positif itu hanya menunjukkan adanya infeksi tokso 
di masa lampau dan seharusnya tidak menjadi masalah (saat hamil dulu hasil igG 
Tokso saya positif).  Lain kalau igM nya positif, berarti sedang terjadi 
infeksi aktif tokso dalam tubuh ibu hamil dan kondisi ini yang perlu 
pengobatan.  
 
Kalau memang baby-nya terinfeksi tokso, asumsi saya mungkin karena hasil iGM 
kakaknya mbak positif (dan menular ke janin melalui plasenta), atau saat lahir 
DSA memeriksa darah dari tali pusat baby untuk mendeteksi tokso karena ada 
beberapa faktor yang mendukung ke arah itu (mis. baby lahir prematur, teknik 
persalinan, dll.)  
 
Dari info yang pernah saya baca, resiko tinggi dari infeksi tokso ini terjadi 
pada janin yang masih dalam kandungan (si ibu terdeteksi infeksi tokso aktif 
saat masih hamil terutama di awal trimester kehamilan) dan orang yang sistem 
imunnya sangat buruk (mis. penderita HIV, pasien transplantasi, dll.)  
Tokso pada janin di kehamilan tua atau bayi baru lahir (congenital 
toxoplasmosis) hampir bisa dikatakan tidak menimbulkan defect permanen bahkan 
tidak ada gejala sama sekali, kalau pun ada gejala, sifatnya hanya 'mild' (mis. 
skin rash, demam, kuning/jaundice,dll) .  Retardasi mental, gangguan sistem 
saraf, otak, penglihatan, hati, dll  mungkin terjadi untuk janin yang tertular 
tokso di usia kehamilan muda.
 
Coba konsultasi intens dengan DSA yang menangani keponakan mbak.  Kalau memang 
di ruang NICU tsb. baby tidak sedang mendapat bantuan alat (ventilator, 
incubator, dll.), ada kemungkinan beliau sedang mengobservasi baby atau ada 
rencana screen lebih lanjut untuk make sure tidak ada gangguan pada sistem otak 
dan sarafnya sama sekali.
 
Kalau memungkinkan, kakaknya mbak bisa terus mengupayakan pemberian ASI untuk 
anaknya, ya mbak.  For some reasons, hal ini sangat-sangat berarti banyak untuk 
kepentingan baby-nya kelak.
 
sun sayang buat keponakannya ya, mbak :)
Sylvia - Jovan's mum

Diana Dewi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya punya kakak baru saja melahirkan, dan bayi di diagnosa terkena virus 
tokso,dan sekarang masih di ruang intensive. yang mau saya saya tanyakan :
- Pada saat kehamilan kenapa tidak terdeteksi virus tsb? padahal kakak saya itu 
menjalani test/pemeriksaan-pemeriksaan.

- Klu yang saya baca mengenai artikel2 yang membahas hal ini, bayi yang terkena 
tokso akan mengalami cacat, sedangkan bayi kakak saya ini normal , semuanya 
normal. cm yang jadi pertanyaan kita kenapa ada tokso?

- yang terakhir apakah apakah bayi kakak saya itu memang benar terkena tokso? 
atau apakah ada ciri2 phisik pada bayi yang terdiagnosa terkena tokso.. 
sehingga kita bisa mengetahuinya.


<deleted>


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.

Kirim email ke