Pak Andry Trims banyak, ntar saya print buat istri saya (namanya kebetulan sama dg yg di artikel nih). Boleh tahu sumbernya dari mana?
On Mon, 21 Mar 2005 11:26:57 +0700, Andry Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Just Information > > [Artikel ] > > Kiat Memberi ASI Eksklusif Pasca Cuti > > Masa cuti berakhir. Padahal masa pemberian ASI eksklusif pada bayi belum > berakhir. Bisakah ASI Eksklusif dilanjutkan? Mia resah. Bayinya baru berusia > 3 bulan, masih dalam masa pemberian ASI Eksklusif sampai buah hatinya > berusia 6 bulan, namun masa cuti kerjanya sudah berakhir. "Bagaimana > melanjutkan ASI eksklusifnya. Masa sih harus dicampur dengan susu formula. > Sayang kan?" > > Benar! Alangkah sayangnya dan ruginya jika pemberian air susu ibu (ASI) > eksklusif sampai gagal. Pernahkah melihat bayi macan diberi makan daging? > Atau, bayi kambing atau sapi, makan rumput? Sebelum usianya cukup, semua > bayi mamalia makan air susu, termasuk bayi manusia. > > Usia cukup bagi bayi manusia untuk mendapat makanan lain selain air susu ibu > adalah setelah 6 bulan. Dari usia 0 hingga 6 bulan bayi harus mendapat ASI > eksklusif, yakni pemberian ASI murni tanpa bayi diberi tambahan lain seperti > cairan air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun makanan tambahan seperti > bubur susu atau bubur saring dsb., sampai usia bayi 6 bulan, menurut hasil > penelitian, positif membuat bayi mendapat nutrisi terbaik; meningkat daya > tahan tubuhnya, meningkat kecerdasannya, dan meningkat jalinan kasih > (bonding) dengan bunda (dan ayah). > > Sayangnya, seperti Mia yang bekerja, juga Mia-Mia yang lain, masa cuti > melahirkan hanya 3 atau 4 bulan saja. Masih ada ada 2 - 3 bulan lagi untuk > memberikan ASI Eksklusif. Itu memang dilema. Bagaimana melanjutkan pemberian > ASI eksklusif atau hanya malam hari memberi ASI, siang dengan susu formula? > > Beri ASI Perah > Namun, Dr. Utami Roesli SpA, MBA.IBCLC, pakar ASI, meyakinkan bahwa setelah > masa cuti berakhir, ibu masih bisa memberikan ASI eksklusif. "Rugi sekali > jika ibu hentikan. Sebab, usus bayi usia 3 bulan belum siap mencerna makanan > selain air susu ibu. Selain itu. ASI merupakan sumber gizi ideal dengan > komposisi seimbang, yang jika diberikan secara eksklusif bayi akan lebih > sehat dan lebih cerdas dibanding bayi yang tidak mendapatkannya," tegas > Utami. > > Untuk buah hati tercinta, seharusnya bekerja di luar rumah bukanlah halangan > untuk memberikan yang terbaik untuknya, termasuk memberikan ASI secara > eksklusif. "Ibu tetap bisa memberikan ASI perah, yakni ASI yang diperas dari > payudara, lalu diberikan pada bayi saat ibu bekerja di kantor," ujar Utami > yang juga ketua Lembaga Peningkatan dan Pengembangan (LPP) ASI Rumah Sakit > St. Carolus. > > ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk > kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi? Menurut > Utami, sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar, ASI tidak > akan basi. Misalnya, ASI tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. > Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. > Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat hingga 2 minggu > dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak > terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada > freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan > konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan. > > Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat > khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa > keluar lancar car! Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 > menit. ASI ini bisa diberikan untuk bayi keesokan harinya. Tampung ASI > tersebut di sebuah wadah, misalnya plastik gula, lalu tandai setiap wadah > dengan spidol sesuai waktu pemerahan, misal plastik pertama, kedua, dst. > Berikan pada bayi sesuai urutan pemerahan. > > Persiapan dan Pemberian Untuk memberi bayi ASI perahan, jauh-jauh hari > sebelum masa cuti berakhir ibu memang harus menyiapkan diri sendiri dan > bayi. Apalagi jika si buah hati merupakan anak pertama. Beratnya > meninggalkannya memang luar biasa. Apalagi siang hari tak bersamanya dan tak > menyusuinya pasti berat. Di kantor, saat payudara membengkak karena produksi > ASI tak disusu bayi, ingatan ibu pastilah pada buah hati di rumah. > > Mempersiapkan diri sendiri menjadi penting. Pertama, adalah mempersiapkan > mental untuk meninggalkan bayi dan memupuk rasa percaya bahwa ia akan > baik-baik saja di rumah. Kedua, persiapan dengan mulai belajar memerah dua > minggu sebelum cuti berakhir. Ketika bayi tidur dan payudara mulai terasa > membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan di kulkas. Esok siang, ASI > perah tersebut bisa ibu berikan pada bayi. > > Sedangkan untuk mempersiapkan bayi, ibu harus memulai membiasakan bayi > diberi ASI perahan dengan sendok, bukan botol susu. "Berikan dengan cara > menyuapinya dengan sendok agar bayi tidak bingung putting. Sampai bayi usia > 5 bulan, bisa terjadi bingung putting," tegas Utami. Bingung putting > terjadi, jika ibu yang biasa memberi Asi lewat payudara, lalu bayi disusui > dengan botol, maka ketika akan diberikan lewat payudara lagi bayi > kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar mengeluarkan > susu dibandingkan lewat payudara. > > Persiapkan Mental 'Pengasuh' > Tetap memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk > kerjasama dengan pengasuh. Ini bukan hal mudah. Apalagi jika yang ibu > percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka tidak > punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI eksklusif, > ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau > makanan padat, akan sedikit menyulitkan. > > "Tapi, jangan menyerah. Pelan-pelan jelaskan sama ibu atau ibu mertua > tentang pentingnya ASI eksklusif, dan bahwa usus bayi belum siap mencerna > makanan. Begitu juga jelaskan pada pengasuh, kerjasama orangtua dengan > pengasuh di rumah ini juga menentukan keberhasilan menyusui secara > eksklusif," tegas Utami. > > Memang di hari-hari pertama pemberian susu perah dengan sendok, bayi mungkin > menolaknya. Ia bahkan bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 > atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti > berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok. Jadi, tak perlu > resah jika harus kembali bekerja, bukan? > > Pemberian ASI Perahan > > Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan > lebih dahulu). Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk > menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi > air panas. kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara > meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar > panas turun. Jangan gunakan oven microwave untuk menghangatkan agar zatzat > penting ASI tidak larut/hilang. Berikan dengan sendok. > Simpan ASI Praktis dan Awet > > Taruh ASI dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah > plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah > melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman > kemasan maupun plastik styrofoam. Beri tanggal dan jam pada masing-masing > wadah. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang > diijinkan (+ 2 minggu). Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam > refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk > membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 > bulan) Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam > sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali > ASI yang sudah dipindah ke refrigerator. > > Jika Ibu mengetahui bahwa dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/peras tidak > akan diberikan pada bayi, maka segeralah simpan di lemari es. ASI ini bias > bertahan sampai 8 (delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkan > dalam compartment yang terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es > tsb. > Jika lemari es Ibu kebetulan tidak memiliki compartment terpisah untuk > menyimpan botol ASI hasil pompa/perasan, maka sebaiknya ASI tersebut jangan > disimpan lebih dari 3 x 24 jam. Ibu juga dapat "membuat" compartment > terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang > tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik. > > BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU FREEZER? > ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 (bulan) > lamanya. Namun Ibu jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena > bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar. Jika > Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah (biasanya > disebut deep freezer) yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer > biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan 6 > (enam) bulan di dalamnya. > > BAGAIMANA CARA MENYIMPAN ASI HASIL POMPA/PERASAN YANG BAIK? > - Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu > - Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari > gelas/beling,namun jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikanlah > bahwa plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas) > - Jangan pakai botol susu yang berwarna / bergambar, karena ada > kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas > - Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI, > dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/peras > - Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat (jangan ditutup dengan > dot,karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara) > - Jika dalam satu hari Ibu memompa/memeras ASI beberapa kali, bisa > saja Ibu menggabungkan hasil pompa/perasan tsb dalam botol yang sama, dengan > catatan bahwa suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat > Celcius). Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka > waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam > > BAGAIMANA CARA PEMBERIAN ASI YANG SUDAH DIDINGINKAN KEPADA BAYI? > - Panaskan ASI dengan cara: > (a) membiarkan botol dialiri air panas (bukan mendidih) yang keluar dari > keran > ATAU > (b) merendam botol di dalam baskom / mangkuk yang berisi air panas (bukan > mendidih) > > - Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam > panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya (kecuali yang > memangdi-design untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI) > > - Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum > ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya > dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya > hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua. INGAT bahwa susu yang > sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi! > > BAGAIMANA SAYA MENGETAHUI APAKAH ASI YANG DISIMPAN SUDAH BASI? > Sebenarnya jika Ibu mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan > penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin basi. Kadang memang setelah > disimpan / didinginkan akan terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak > menandakan bahwa ASI sudah basi. Asalkan Ibu berada dalam keadaan bersih > ketika memompa/memeras, menyimpan ASI dalam botol yang steril & tertutup > rapat, dalam jangka waktu yang dijabarkan seperti di atas dan saat > memanaskan juga mengikuti petunjuk, mudah-mudahan ASI Ibu terjaga dalam > kondisi yang baik. > > Dibandingkan susu formula, ASI lebih tahan lama. Pada saat berinteraksi > dengan udara luar, biasanya yang terjadi bukan pembusukan ASI tetapi lebih > merupakan berkurangnya khasiat ASI, terutama zat yang membantu pembentukan > daya imun bayi. > > SELAMAT ! Bayi Ibu sungguh beruntung memiliki Ibu yang menyadari betul arti > dan manfaat pemberian ASI dalam awal kehidupannya. Semoga ia tumbuh sehat > dan selalu berada dalam lindungan Tuhan. Amiin. > > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA > UTARA !!! > ================ > Kirim bunga, http://www.indokado.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > > -- mas asep AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]