hahaha......mbak intan ada2 aza dech

tapi aku punya kakak usia 45++ anak 2 cewek semua.paling gede SMA
mereka bertiga pada gak niat punya ayah/suami baru tuh.
mungkin saking gak bisa "tergantikannya "oleh sosok lain yg baru kali.
moga2 aja kita diberi panjang umur.

btw ada gak moms n dads di milist ini yang single parent.
bagaimana cara mengatasinya ya, ada yg punya artikel/tips2 nya,
khususnya dalam hal mendidik anak2.

thx sebelumnya, maaf kalo jadi ngelantur........





|--------+------------------------>
|        |          "intan dima"  |
|        |          <[EMAIL PROTECTED]|
|        |          bn.net.id>    |
|        |                        |
|        |          07/04/2005    |
|        |          01:41         |
|        |          Please respond|
|        |          to balita-anda|
|        |                        |
|--------+------------------------>
  >-----------------------------------------------------|
  |                                                     |
  |       To:     balita-anda@balita-anda.com           |
  |       cc:     (bcc: Ema Lisistia/BSFM)              |
  |       Subject:     Re: [balita-anda] Bawang Bombay  |
  |       Kehidupan                                     |
  >-----------------------------------------------------|





kalau saya, kalau suami ke-1 pergi dipanggil Tuhan, saya pasti punya rencana
punya suami lagi looh.... kita masih muda, masih produktif, dan masih banyak
hormon2 tertentu yg baik untuk disalurkan.....sayang kalao
ngejomblo.....hehehehe
jadi, punya suami lagi, selain memenuhi kebutuhan saya, juga memenuhi
kebutuhan anak yg pastinya perlu figur maskulin di hidupnya.....

tapi, kalau kita pergi dipanggil Tuhan, ya terserah suami mau nikah lagi
atau nggak.... asal anak saya bisa tetep dapat kehangatan seorang ayah dan
ibu.....


----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Thursday, April 07, 2005 2:13 PM
Subject: Re: [balita-anda] Bawang Bombay Kehidupan


>
>
> hiks........hiks..........hiks............
> abis baca ini jadi pengen punya anak lagi
> ( jika anak ke-1 telah dewasa & menikah,
> masih ada anak ke-2, dst........ )
> tapi jika suami ke-1 pergi dipanggil Tuhan
> kita pasti gak punya rencana ada suami ke-2.
> tapi jika kita pergi dipanggil Tuhan
> adakah suami  punya rencana ada istri ke-2
> .................???
>
> salam setia tuk para suami.............
>
>
>
>
>
> |--------+------------------------>
> |        |          "intan dima"  |
> |        |          <[EMAIL PROTECTED]|
> |        |          bn.net.id>    |
> |        |                        |
> |        |          06/04/2005    |
> |        |          23:53         |
> |        |          Please respond|
> |        |          to balita-anda|
> |        |                        |
> |--------+------------------------>
>   >-----------------------------------------------------|
>   |                                                     |
>   |       To:     "BA" <balita-anda@balita-anda.com>    |
>   |       cc:     (bcc: Ema Lisistia/BSFM)              |
>   |       Subject:     [balita-anda] Bawang Bombay      |
>   |       Kehidupan                                     |
>   >-----------------------------------------------------|
>
>
>
>
>
> Resonansi
>
>             Bawang Bombay Kehidupan
>
>
>
>             Menjelang istirahat suatu kursus pelatihan, sang pengajar
mengajak
>
>             para peserta untuk melakukan suatu permainan. "Siapakah orang
yang
>
>             paling penting dalam kehidupan Anda?" Pengajar pun meminta
bantuan
>
>             seorang peserta maju ke depan kelas, dan mulai melakukan
permainan
>
>             itu.
>
>             "Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda
saat
>
>             ini"
>
>             Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis.
Ada
>
>             nama tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih
dan
>
>             lainnya. Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan
mencoret
>
>             satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret
satu
>
>             nama, tetangganya.
>
>             Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret
satu nama
>
>             yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia
mencoret
>
>             nama teman sekantornya. Begitu seterusnya.
>
>             Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama. Nama
orang
>
>             tuanya, nama suami serta nama anaknya. Di dalam kelas
tiba-tiba
>
>             terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengalihkan
pandangan
>
>             ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dikatakan
oleh
>
>             pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus
di
>
>             pilih.
>
>             Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata: "Coret satu
lagi!"
>
>             Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan
>
>             mencoret satu nama. Nama orang tuanya.
>
>             "Silakan coret satu lagi!"
>
>             Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia
>
>             mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang
teratas
>
>             dia tulis sebelumnya. Nama anaknya. Seketika itu pun pecah
isak
>
>             tangis di kelas.
>
>             Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya:
>
>             "Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda? Orang tua
yang
>
>             melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak.
Sedang
>
>             suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih sosok suami
sebagai
>
>             orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?"
>
>             Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan
kelas.
>
>             Menunggu apa yang hendak dikatakannya. "Waktu akan berlalu,
orang
>
>             tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia
telah
>
>             dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang
benar-benar
>
>             bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya."
>
>             Kehidupan itu bagaikan bawang bombay. Ketika di kupas selapis
demi
>
>             selapis, akan habis. Dan adakalanya kita dibuat menangis.
>
>
>
>
>
>
>
>       Copyright


----------------------------------------------------------------------------
----



© 2004 SUARA MERDEKA






----------------------------------------------------------------------------
----


> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke