Mbak Merry,

Diagnosanya benar Batuk Rejan mbak? Bukan alergi atau asthma kan. Setahu
saya batuk rejan (Pertussis) pada anak sudah dapat imunisasi DPT, walaupun
terkena biasanya tidak parah. Akan sembuh sendiri akhirnya.

Ini saya copy kan tentang Pertussis dari Medicastore.com. Semoga membantu.

Melisa

      Pertussis

      DEFINISI
      Pertusis (Batuk Rejan, Whooping Cough) adalah infeksi bakteri pada
saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya
diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi (melengking).

      Pertusis bisa terjadi pada usia berapapun, tetapi 50% kasus ditemukan
pada anak berumur dibawah 4 tahun.
      Serangan pertusis yang pertama tidak selalu memberikan kekebalan
penuh. Jika terjadi serangan pertusis kedua, biasanya bersifat ringan dan
tidak selalu dikenali sebagai pertusis.



      PENYEBAB
      Penyebabnya adalah bakteri Bordetella pertussis.
      Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah penderita.



      GEJALA
      Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi.
      Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, trakea dan saluran udara
sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada awalnya lendir encer,
tetapi kemudian menjadi kental dan lengket.

      Infeksi berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:

        1.. Tahap kataral (mulai terjadi secara bertahap dalam waktu 7-10
hari setelah terinfeksi)
        Gejalanya menyerupai flu ringan:
        - Bersin-bersin
        - Mata berair
        - Nafsu makan berkurang
        - Lesu
        - Batuk (pada awalnya hanya timbul di malam hari kemudian terjadi
sepanjang hari).
        2.. Tahap paroksismal (mulai timbul dalam waktu 10-14 hari setelah
timbulnya gejala awal)
        5-15 kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada
tinggi. Setelah beberapa kali bernafas normal, batuk kembali terjadi
diakhiri dengan menghirup nafas bernada tinggi.
        Batuk bisa disertai pengeluaran sejumlah besar lendir yang biasanya
ditelan oleh bayi/anak-anak atau tampak sebagai gelembung udara di
hidungnya).
        Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah.
        Serangan batuk bisa diakhiri oleh penurunan kesadaran yang bersifat
sementara.
        Pada bayi, apneu (henti nafas) dan tersedak lebih sering terjadi
dibandingkan dengan tarikan nafas yang bernada tinggi.
        3.. Tahap konvalesen (mulai terjadi dalam waktu 4-6 minggu setelah
gejala awal)
        Batuk semakin berkurang, muntah juga berkurang, anak tampak merasa
lebih baik.
        Kadang batuk terjadi selama berbulan-bulan, biasanya akibat iritasi
saluran pernafasan.


      DIAGNOSA
      Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
      - Pembiakan lendir hidung dan mulut
      - Pembiakan apus tenggorokan
      - Pemeriksaan darah lengkap (terjadi peningkatan jumlah sel darah
putih yang ditandai dengan sejumlah besar limfosit)
      - Pemeriksaan serologis untuk Bordetella pertussis
      - ELISA.



      PENGOBATAN
      Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit.
      Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu
terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk.

      Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan.
      Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui
selang yang dimasukkan ke trakea.

      Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan karena bayi
biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui
infus.
      Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam
porsi kecil tetapi sering.

      Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik eritromycin.


      PROGNOSIS

      Sebagian besar pendrita mengalami pemulihan total, meskipun
berlangsung lambat.
      Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun meninggal. Kematian
terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati anoksia) dan
bronkopneumonia.



      PENCEGAHAN
      Vaksin pertusis merupakan bagian dari imunisasi pada masa kanak-kanak
(biasanya dalam bentuk vaksin DPT).







----- Original Message -----
From: "MERRY SURABAYA" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Friday, May 06, 2005 10:21 AM
Subject: [balita-anda] Re: Batuk Terus Menerus dan kurang nafsu makan


>
>
>
> Salam,
>
> Tolong dong sharingnya anak saya umur 3,6 tahun sampai hari ini masih
batuk batuk saja pernah sih kedokter malah udah 2 kali kata dokternya anak
saya itu terserang batuk 100 hari ( batuk rejan ) tapi setelah 100 hari koq
batuknya masih ada saja malah kadang sampai muntah karena kemungkinan
tenggorokannya kering dan kadang juga ada dahaknya. Semua itu menyebabkan
nafsu makan anak saya itu berkurang malah setiap kali dikasih maem baru 3
sendok udah katanya kenyang aduh....sampai pusing deh ????
>
> Tolong dong teman-teman yang mungkin saja pernah mengalami kasus seperti
saya ini ???
>
> Oh...ya berat badan anak saya 21 Kg, umur 3,5 tahun
>
> Thanks yah GBU
>
> Salam
>
> Mother
>



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke