Mbak Merry,

Saya enggak tinggal di Surabaya Mbak ;-)

Untuk Batuk Rejannya, anak saya belum pernah mengalaminya. Jadi saya ikut
belajar juga nih Mbak, cari2 data ttg pertussis  ;-)

Mbak enggak coba cari-cari data di www.aap.org atau di www.drgreene,com atau
di website2 kesehatan anak lainnya dulu? Saya udah lihat2 dan kurang lebih
informasi yg saya baca sama dengan yang saya copykan dari
www.medicastore.com

Selain masalah dg nafsu makannya, gimana dg BB dan aktifitasnya? Menurun
tajam, atau masih dalam batas kewajaran? Kalau dari info yg saya baca, cara
mengatasinya, ya dengan memberikan makanan sedikit2 tapi sering. Banyak
minum air putih hangat dan kalau tersiksa banget, kasih Transpulmin.

Apakah tidak ada perubahan setelah pengobatan dari dokter? Kalau tidak ada
perubahan, Mbak enggak coba second opinion? Takutnya bukan Batuk rejan Mbak,
karena penentuan Pertussis atau bukannya kan harus melalui uji Lab (biakan
lendir tenggorokan). Apa mungkin alergi?

Maaf ya Mbak enggak bisa banyak bantu malah bikin bingung.

Melisa


----- Original Message -----
From: "MERRY SURABAYA" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Saturday, May 07, 2005 11:00 AM
Subject: Re: [balita-anda] Re: Batuk Terus Menerus dan kurang nafsu makan


> Mbak Melisa,
>
> Benar mbak menurut diagnosa dokternya anak saya itu batuk rejan dan
gejala-gejala yang mbak berikan itu sama spt anak saya sampai nafsu makannya
berkurang dan sekarang ini ada dahaknya kalau batuk, sampai mothernya pusing
gimana yah anak ini dulunya mau makan dan sekarang cepat rasa kenyang loh,
3 - 4 sendok saja makanan masuk dimulutnya
> udah ngomong kenyang-kenyang, mbak melisa apa pernah mengalami hal seperti
itu tolong dong mbak, batuknya ini udah 3 bulan kadang batuk sekali kadang
nggak jadi naik turun naik turun tapi sewaktu kecilnya anak saya itu udah
diDPT jadi kata dokternya tidak membahayakan tapi batuknya lama naik turun
naik turun tapi kasihan kan mbak, apalagi nggak mau maem ( 3 -4 sendok
saja ) tidak seperti biasanya, mbak tinggal dimana apa juga disurabaya aku
mau sharing lwt telp sj trims yah
>
>
> melisa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mbak Merry,
>
> Diagnosanya benar Batuk Rejan mbak? Bukan alergi atau asthma kan. Setahu
> saya batuk rejan (Pertussis) pada anak sudah dapat imunisasi DPT, walaupun
> terkena biasanya tidak parah. Akan sembuh sendiri akhirnya.
>
> Ini saya copy kan tentang Pertussis dari Medicastore.com. Semoga membantu.
>
> Melisa
>
> Pertussis
>
> DEFINISI
> Pertusis (Batuk Rejan, Whooping Cough) adalah infeksi bakteri pada
> saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang biasanya
> diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi (melengking).
>
> Pertusis bisa terjadi pada usia berapapun, tetapi 50% kasus ditemukan
> pada anak berumur dibawah 4 tahun.
> Serangan pertusis yang pertama tidak selalu memberikan kekebalan
> penuh. Jika terjadi serangan pertusis kedua, biasanya bersifat ringan dan
> tidak selalu dikenali sebagai pertusis.
>
>
>
> PENYEBAB
> Penyebabnya adalah bakteri Bordetella pertussis.
> Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah penderita.
>
>
>
> GEJALA
> Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi.
> Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, trakea dan saluran udara
> sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada awalnya lendir encer,
> tetapi kemudian menjadi kental dan lengket.
>
> Infeksi berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:
>
> 1.. Tahap kataral (mulai terjadi secara bertahap dalam waktu 7-10
> hari setelah terinfeksi)
> Gejalanya menyerupai flu ringan:
> - Bersin-bersin
> - Mata berair
> - Nafsu makan berkurang
> - Lesu
> - Batuk (pada awalnya hanya timbul di malam hari kemudian terjadi
> sepanjang hari).
> 2.. Tahap paroksismal (mulai timbul dalam waktu 10-14 hari setelah
> timbulnya gejala awal)
> 5-15 kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada
> tinggi. Setelah beberapa kali bernafas normal, batuk kembali terjadi
> diakhiri dengan menghirup nafas bernada tinggi.
> Batuk bisa disertai pengeluaran sejumlah besar lendir yang biasanya
> ditelan oleh bayi/anak-anak atau tampak sebagai gelembung udara di
> hidungnya).
> Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah.
> Serangan batuk bisa diakhiri oleh penurunan kesadaran yang bersifat
> sementara.
> Pada bayi, apneu (henti nafas) dan tersedak lebih sering terjadi
> dibandingkan dengan tarikan nafas yang bernada tinggi.
> 3.. Tahap konvalesen (mulai terjadi dalam waktu 4-6 minggu setelah
> gejala awal)
> Batuk semakin berkurang, muntah juga berkurang, anak tampak merasa
> lebih baik.
> Kadang batuk terjadi selama berbulan-bulan, biasanya akibat iritasi
> saluran pernafasan.
>
>
> DIAGNOSA
> Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
> - Pembiakan lendir hidung dan mulut
> - Pembiakan apus tenggorokan
> - Pemeriksaan darah lengkap (terjadi peningkatan jumlah sel darah
> putih yang ditandai dengan sejumlah besar limfosit)
> - Pemeriksaan serologis untuk Bordetella pertussis
> - ELISA.
>
>
>
> PENGOBATAN
> Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit.
> Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu
> terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk.
>
> Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan.
> Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui
> selang yang dimasukkan ke trakea.
>
> Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan karena bayi
> biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui
> infus.
> Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam
> porsi kecil tetapi sering.
>
> Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik eritromycin.
>
>
> PROGNOSIS
>
> Sebagian besar pendrita mengalami pemulihan total, meskipun
> berlangsung lambat.
> Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun meninggal. Kematian
> terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati anoksia) dan
> bronkopneumonia.
>
>
>
> PENCEGAHAN
> Vaksin pertusis merupakan bagian dari imunisasi pada masa kanak-kanak
> (biasanya dalam bentuk vaksin DPT).
>
>
>
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "MERRY SURABAYA"
> To:
> Sent: Friday, May 06, 2005 10:21 AM
> Subject: [balita-anda] Re: Batuk Terus Menerus dan kurang nafsu makan
>
>
> >
> >
> >
> > Salam,
> >
> > Tolong dong sharingnya anak saya umur 3,6 tahun sampai hari ini masih
> batuk batuk saja pernah sih kedokter malah udah 2 kali kata dokternya anak
> saya itu terserang batuk 100 hari ( batuk rejan ) tapi setelah 100 hari
koq
> batuknya masih ada saja malah kadang sampai muntah karena kemungkinan
> tenggorokannya kering dan kadang juga ada dahaknya. Semua itu menyebabkan
> nafsu makan anak saya itu berkurang malah setiap kali dikasih maem baru 3
> sendok udah katanya kenyang aduh....sampai pusing deh ????
> >
> > Tolong dong teman-teman yang mungkin saja pernah mengalami kasus seperti
> saya ini ???
> >
> > Oh...ya berat badan anak saya 21 Kg, umur 3,5 tahun
> >
> > Thanks yah GBU
> >
> > Salam
> >
> > Mother
> >
>
>
>
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke