Message

silakan dikirim ke milis-2 tetangga..


Kantor Berita Radio 68H kembali menggelar diskusi Kamisan. Pekan ini akan 
mengangkat tema :

 

"Selamatkan Anak-anak dari Polio"

 

Para pembicara : 

  a.. dr Hariyadi Wibisono, Direktur Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber 
Binatang, Departemen Kesehatan 
  b.. dr Buhono, Kepala Dinas Kesehatan kab. Sukabumi 
  c.. dr Handrawan Nadesul, pemerhati masalah kesehatan 
  d.. Bapak Mumuh, ayah dari Fikri Ramadhani, balita yang pertama dinyatakan 
positif polio (telekonferens) 
Diskusi akan berlangsung pada :

Hari, tgl        : Kamis, 19 Mei 2005

Waktu           : 13.00-14.30 WIB

Lokasi           : Tanjung Rasamala Room lt 4, Mandarin Oriental, Jl MH Thamrin 
Jakarta Pusat
 

Acara ini gratis, terbuka untuk umum.

Didukung oleh Koran Tempo, Mandarin Oriental dan tabloid StarNews.

Disiarkan langsung di Radio Berita Namlapanha 89.2 FM dan 603 AM Stereo





Term of Reference

 

 

Selamatkan Anak-anak dari Polio

 


Sejak kampanye "Indonesia Bebas Polio" pada tahun 1995, hampir tidak terdengar 
lagi munculnya kasus polio pada balita dan anak-anak. Gerakan imunisasipun 
menjadi kendor. Gerakan ini menjadi pasif di beberapa daerah. Hanya menunggu 
kemauan orang tua dalam mengimunisasi anaknya. Padahal banyak orang tua yang 
sengaja tidak mengimunisasi anaknya karena kekurangpahaman mereka tentang 
imunisasi dan penyakit polio tersebut. Padahal virus berbahaya ini masih 
tersebar di dunia. Badan Kesehatan Dunia, WHO bahkan belum pernah menyatakan 
Asia Tenggara Bebas Polio.

 

Akibatnya, seperti yang kita hadapi sekarang ternyata tidak semua anak 
Indonesia mempunyai daya tahan terhadap virus polio. Berbagai kasus lumpuh layu 
dilaporkan. Meskipun bukan berarti semua kasus lumpuh adalah polio namun 
dipastikan beberapa penderita kelumpuhan di Sukabumi, Jawa Barat akibat polio. 
Menurut penelitian pemerintah, virus polio di Sukabumi Jawa Barat adalah virus 
impor. Asalnya dari Arab Saudi, jenisnya polio liar. Bagaimana agar penyakit 
ini tidak terus meluas? Semua pihak yang berwenang dan terkait harus segera 
bertindak untuk menyelamatkan anak-anak generasi masa depan.

 

Kirim email ke