tetep bu, tanggal 31 mei dan 28 Juni.
ini berita terakhirnnya dari www.depkes.go.id

      Penjelasan Teknis Dalam Rangka Indonesia Menyatakan Wabah Polio
      19 May 2005
      Dengan dinyatakannya wabah penyakit Polio, baik oleh Pemerintah
Indonesia maupun oleh internasional (WHO), maka ada beberapa hal-hal yang
perlu diketahui masyarakat.

      1. Penyakit Polio merupakan penyakit anak, terutama balita. Terdapat 3
tipe virus Polio, Polio-1, Polio-2 dan Polio-3. Polio-3 yang juga pernah
hidup di Indonesia lebih dari sepuluh tahun yang lalu memang merupakan tipe
yang jarang. Polio-1 adalah jenis yang paling sering ditemukan di dunia saat
ini.

      2. Penyakit Polio dan penyakit lain yang juga bergejala panas dan
kelumpuhan mendadak (walau tak permanen) digolongkan dalam Accute Flaccid
Paralysis (AFP). Penyakit AFP bisa terjadi pada usia anak s/d dewasa muda
(0-15 tahun).

      3. Apabila mengalami gejala AFP (kelumpuhan mendadak) sebaiknya
melaporkan kepada puskesmas / Rumah Sakit setempat, untuk diambil sample
tinjanya lalu diperiksa lebih lanjut ke Laboratorium Polio Nasional yang ada
di 3 kota di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kegiatan surveilans AFP ini
bertujuan untuk mendeteksi apakah mengandung virus Polio liar (bukan akibat
imunisasi) atau virus non-Polio. Pemeriksaan ini pada umumnya membutuhkan
waktu 28 hari. Kualitas Surveilans Polio di Indonesia dinilai cukup baik.

      4. Sehubungan dengan wabah saat ini pemerintah akan mengadakan
Imunisasi Wabah Polio (Mopping-Up atau Sub-PIN) di tiga propinsi yaitu: Jawa
Barat, Banten dan DKI Jakarta. Semua anak usia 0-59 bulan (Balita), tanpa
kecuali akan serentak diimunisasi di wilayah tersebut, tanpa memandang
apakah sudah pernah diimunisasi Polio atau belum. Setiap balita akan
menerima dua kali imunisasi dengan jarak antara sebulan. Hampir tidak ada
gejala yang berat akibat imunisasi ini. Demam bisa diatasi dengan obat
penurun demam biasa. Anak usia diatas 5 tahun dan dewasa tidak perlu menjadi
target imunisasi.

      5. Putaran I akan diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2005, dan
putaran kedua pada tanggal 28 Juni 2005. Setiap balita yang tinggal di
ketiga wilayah tsb, tanpa memandang kewarganegaraan, harus mengalami kedua
putaran tersebut. Pada hari-hari tersebut imunisasi serentak dilakukan pada
pos-pos PIN, yang lokasi-lokasinya akan diberitakan seluas-luasnya pada
setiap desa. Kemudian keesokan harinya akan dilakukan kunjungan kesemua
rumah untuk meyakinkan bahwa semua balita telah terimunisasi, dan menemukan
balita yang mungkin belum terjaring pada hari pertama.

      6. Apabila ada balita yang juga belum mendapat pelayanan, misal karena
tidak ditempat, maka hari-hari berikut, dengan perjanjian, balita ybs akan
dikunjungi kembali oleh petugas.

      7. Proteksi terhadap penyakit Polio sebenarnya telah dilakukan pada
saat bayi mendapat Paket Imunisasi Dasar (Untuk mencegah penyakit-penyakit
TBC, Polio, Diptheria, Pertusis atau Batuk Rejan, Tetanus, Hepatitis dan
Campak). Imunisasi Polio Dasar yang lengkap adalah 4 kali, yaitu. saat bayi
lahir (Polio-), usia 3 bln (Polio-1),usia 4 bln (Polio-2) dan usia 5 bln
(Polio-3). Dengan lengkap 4 kali dimaksudkan bayi dapat menyusun antibodinya
dengan maksimal, untuk suatu proteksi 5-10 thn.

      8. Mop-up ataupun PIN adalah merupakan suatu imunisasi suplementasi,
bertujuan untuk menghilangkan virus liar yang masih ada di daerah/wilayah
ybs. Kegiatan mana memerlukan duakali pemberian (minimal) dengan selang
antara satu bulan.

      9. Pada kasus wabah saat ini, selain mop-up juga perlu dilakukan
peningkatan pemantauan apakah semua bayi telah mendapat imunisasi dasar
lengkap, serta apakah semua AFP dilaporkan dan dideteksi bahwa tidak
mengandung virus Polio liar.

      10. Cek kembali apakah dalam keluarga apakah masih ada anak usia di
bawah 3 tahun yang belum lengkap imunisasi dasarnya (untuk imunisasi lain
selain Polio). Selekasnya imunisasi dasar ini dilengkapi.. Apabila ada
hal-hal yang berkaitan dengan isu wabah Polio dan imunisasi Polio yang masih
belum jelas, dapat menghubungi:

        a.. 1. dr Sri Durjati Boedihardjo
        USAID/BHS 021-34359409
        [EMAIL PROTECTED]
        b.. 2. dr Mohamad Sholah Imari
        DepKes/P2MPLP (untuk surveilans) 021-4247573
        [EMAIL PROTECTED]
        c.. 3. dr Jane Soepardi
        DepKes/P2MPLP (untuk imunisasi)
        021-4257044 / 4249024


----- Original Message -----
From: "Ratna Wulan Sari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Monday, May 23, 2005 10:37 AM
Subject: [balita-anda] Imunisasi polio massal di jakarta jadinya kapan sih ?


>
> dear rekans BA,
>
> ada yang tahu nggak, perkembangan imunisasi polio massal di jakarta, jadi
nggak sih ? soalnya setahu saya, menurut sumber yang bisa dipercaya, dananya
belum ada, jadi nggak jelas.
>
> soalnya walaupun anak saya sudah imunisasi lengkap, katanya kalo ada
imunisasi massal tetap harus diimunisasi lagi. jadi bingung deh, kapan mau
imunisasi laginya ? atau udah aja, nggak usah imunisasi lagi karena
imunisasi massal tersebut hanya wacana saja dari pemerintah, tapi dananya
nggak ada ?
>
> kalo ada rekans yang punya info tolong dong diinform di milis ini, biar
jelas.
>
> regards,
>
> ratna
>
>
>  Yahoo! Messenger
> - Log on with your mobile phone!

Kirim email ke