ini aku lampirkan dari milis sebelah:

eramuslim - Sifatnya yang siap saji dan hanya membutuhkan air membuat mie
instan menjadi idola bagi banyak kalangan. Namun, mie yang minim gizi itu
ternyata berbahaya bagi penderita darah tinggi, maag dan autis.

Dewasa ini kian banyak orang yang mempercayakan urusan perutnya pada sebuah
sajian yang bernama 'mie instan.' Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa
menyisipkan mie instan dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos selalu
menyimpan beberapa bungkus mie instan untuk mencegah kelaparan di malam
hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mie instan sebagai
logistik wajib.

Menurut sejarahnya, mi instan mula-mula tercipta di Jepang pada Perang Dunia
II. Waktu itu tujuan penciptaan mi instan adalah untuk memenuhi logistik
perang. Syarat ransum perang adalah sesuatu yang praktis, tahan lama
disimpan, dan mudah disiapkan. Dalam bahasa Jepang mi disebut sebagai ramen.

Mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena
belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat
dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi sedikit
protein, vitamin, mineral dan serat.
Hal yang perlu diingat adalah fungsi pemenuhan kebutuhan gizi mi instan
hanya dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis
sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge.
Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.

Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram mampu menyumbangkan
energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20 persen dari total kebutuhan energi
harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar
170-200 kkal.

Hal lain yang terkadang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mi
instan yang dapat mencapai 30 persen bobot kering. Hal ini perlu diwaspadai
bagi penderita obesitas atau orang yang sedang dalam program penurunan berat
badan.

Jadi, wajar jika mie instan disukai, karena selain praktis, cepat, lezat dan
 murah. Namun tahukah anda bahwa mie instan tak mempunyai kandungan gizi
yang cukup dan bahkan zat additivenya (tambahan) tak baik untuk wanita yang
tengah hamil dan juga balita.

Dalam masyarakat Cina merupakan simbol panjang umur karena bentuknya yang
panjang jenis dan bahan pembuatnya bermacam-macam. Ada mie instan, mie
kering, mie basah, mie rebus, yang dibuat dari terigu (gandum). Ada juga
bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun, yang dibuat dari pati
tepung kacang hijau.

Ada juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka,
tepung kentang atau tepung soba. Tapi yang paling populer tentu mie instat,
dengan berbagai merk dan citra rasanya, baik dalam kemasan plastik
polietilen maupun polistiren (stirofoam), dalam bentuk cangkir atau mangkuk.

Mie instant sebenarnya bentuknya sangat panjang, namun saat pemprosesan ia
dilipat, digoreng dan dikeringkan dalam oven panas. Penggorengan inilah yang
membuat mie mengandung lemak. Bahan baku utama mi instant memang tepung
terigu, namun, selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam,
natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat
dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna
kuning).

Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel,
hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya
tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan
kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan
agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.

Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah,
saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa
udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam
dalam mie gelas, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.

Meski risiko kesehatan akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut
Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You're Expecting, ibu hamil
sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita,
bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat
kerja organ-organ pencernaan.

Selain itu juga kandungan utama dari mie adalah karbohidrat. Lalu ada
protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun
minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi
kalori.

Kelemahan dari konsumsi mi instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi.
Natrium yang terkandung dalam mi instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan
pengembangnya.

Bahan pengembang ini yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat,
mencapai 1,05 persen dari bobot total mi per takaran saji. Natrium memiliki
efek yang kurang menguntungkan bagi penderita penyakit maag dan pendenita
hipertensi.

Bagi penderita maag, kandungan natrium tinggi menetralkan lambung, sehingga
lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan.
Keadaan asam lambung tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung
yang menyebabkan rasa perih.

Bagi penderita hipertensi, natrium akan makin meningkatkan tekanan darah
karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na-K) di dalam darah dan
jaringan.

Kelemahan lain mi instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita
autisme. Hal ini disebabkan mi instan mengandung gluten, substansi yang
tidak seharusnya dikonsumsi oleh penderita autisme

solusinya:
 sebisa mungkin menghindari konsumsi mie instan, kecuali kondisi darurat
 mie sulit dicerna o/ pencernaan manusia
 Makan mie instant tuh harus selang waktu 3 hari ya sesudah makan mie
yang jelas kita sebagai konsumen jangan terlalu percaya dengan perkataan
produsen maupun iklan....contohnya soal iklan obat nyamuk...mana ada obat
nyamuk yang nyaman bagai manusia, apalagi diiklan ada yang disemprot ke
orang langsung yang otomatis langsung kehirup hidung...emangnya karena harum
jadi gak beracun? protes nih....

----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: "BA" <balita-anda@balita-anda.com>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>;
<Pantas_Siahaan/MDN/[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 22, 2005 1:53 PM
Subject: [balita-anda] Fw: Pelurusan informasi mengenai mi instan


>
>
> Yth. Bapak/Ibu,
>
> Akhir-akhir  ini  sering  beredar informasi yang tidak tepat berupa
artikel
> melalui  milis mengenai keamanan pangan produk mi instan. Untuk itu
apabila
> Bapak/Ibu  menerima  email berupa artikel tersebut, maka kami mohon
bantuan
> Bapak/Ibu  untuk  mem-forward  artikel di bawah ini kepada si pengirim
guna
> meluruskan informasi yang tidak benar tersebut.
>
> Atas bantuan dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
>
> Divisi Public Relations
> PT. Indofood Sukses Makmur
>
>
>
>                  MI INSTAN INDOFOOD AMAN UNTUK DIKONSUMSI
>
>
> Sehubungan  dengan  sering  beredarnya  informasi  yang tidak tepat
melalui
> milis  mengenai  keamanan pangan produk mi instan, maka PT. Indofood
Sukses
> Makmur Tbk. selaku produsen mi instan merk Indomie, Supermi, Sarimi,
Sakura
> ,  dan  lain-lain,  mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
memberikan
> informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan.
>
> Beberapa hal yang perlu kami sampaikan adalah sebagai berikut :
>
> 1.    Mi instan Indofood tidak mengandung bahan pengawet.
>    Sebagai  salah  satu  makanan  kemasan  yang  popular  dan digemari
oleh
>    berbagai  kalangan,  mi  instan  banyak dipertanyakan apakah
menggunakan
>    bahan  pengawet  dalam  proses  pembuatannya.  Memang  untuk
mewujudkan
>    berbagai  macam  makanan dan minuman kemasan, ada satu hal yang
memiliki
>    peranan  penting  yaitu  bahan  tambahan makanan (BTM).  BTM yang
antara
>    lain  termasuk  aroma,  pewarna,  zat  pengawet  dan senyawa kimia
dapat
>    membuat  makanan  tampak  lebih berkualitas, menarik serta memiliki
rasa
>    dan tekstur yang lebih sempurna.
>    Proses  pembuatan  blok  mi  Instan  produksi Indofood tidak
menggunakan
>    bahan  pengawet apa pun, karena dibuat dengan cara digoreng dalam
minyak
>    bersuhu tinggi (deep frying) yang mengakibatkan kadar air maksimal
dalam
>    mi  relatif  sangat  rendah sehingga tidak memungkinkan mikroba
pembusuk
>    untuk   berkembang   biak.   Demi   keamanan,   sebaiknya   kita
selalu
>    memperhatikan  tanggal  kadaluarsa  yang  tertera pada kemasan mi
instan
>    produksi  Indofood setiap akan membeli atau mengkonsumsinya.
>
> 2.    Mi instan Indofood tidak mengandung lilin.
>    Dalam  pembuatan  mi instan dilakukan proses pengukusan yang
menyebabkan
>    pati menjadi tergelatinisasi. Mengkilatnya mi instan Indofood bila
sudah
>    dimasak menunjukkan bahwa mi tersebut telah tergelatinisasi dengan
baik;
>    Jika  proses gelatinisasinya baik maka berarti patinya pun matang
dengan
>    baik.  Untaian  mi  yang mengkilat dan tidak lengket satu sama lain
juga
>    sebagai  dampak  dari  proses  penggorengan. Dengan demikian tidak
benar
>    bahwa proses pembuatan mi instan Indofood menggunakan lilin.
>
> 3.    Mi instan Indofood bergizi
>    Pada  prinsipnya  tidak  ada satu jenis makanan pun di dunia yang
secara
>    tunggal mampu memenuhi seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Oleh
>    karena  itu  keragaman  dan  variasi  dalam  mengkonsumsi makanan
mutlak
>    diperlukan  untuk  mendapatkan  menu  dengan  gizi  seimbang.  Mi
instan
>    Indofood  khususnya  Indomie  memiliki kandungan gizi yang cukup
lengkap
>    seperti  energi,  protein,  vit  A,  C, B1, B6, B12, Niasin, Asam
Folat,
>    pantotenat,  mineral  besi dan natrium. Dalam mi instan Indomie,
protein
>    yang  dominan  adalah  protein gandum yang kaya akan asam amino
glutamat
>    dan glutamin namun hanya sedikit mengandung lysin. Untuk memperkaya
mutu
>    protein  sebaiknya  makan Indomie dicampur dengan protein hewani
seperti
>    telur,  daging, keju, ikan, ayam dan lainnya agar tubuh mendapatkan
asam
>    amino yang lengkap.
>    Untuk  menambah  serat  dalam  menu makan, kita bisa menambahkan
sayuran
>    seperti sawi hijau /caisim, kangkung, wortel, kapri dan sayuran
lainnya.
>    Kalau  hal tersebut dilakukan maka kandungan zat gizi Indomie akan
makin
>    lengkap.
>
>
> 4.    Mi instan Indofood tidak mengakibatkan kanker
>    Sejauh  ini, belum pernah dilaporkan suatu hasil penelitian dari
lembaga
>    penelitian  yang  kompeten  bahwa  produk  mi instan dapat
mengakibatkan
>    terjadinya penyakit apalagi menyebabkan terjadinya penyakit kanker.
>    Mekanisme  terjadinya  kanker,  bukan merupakan suatu hal yang
sederhana
>    tetapi sangat kompleks. Diantaranya disebabkan adanya senyawa
karsinogen
>    dalam  suatu  produk  pangan.  Yang  perlu diketahui adalah belum
pernah
>    ditemukan  atau  dilaporkan adanya senyawa karsinogen di dalam produk
mi
>    instan.
>
>    Demikianlah  hal-hal  yang  dapat  kami  sampaikan,  semoga
bermanfaat.
>    Apabila   Bapak/  Ibu/Sdr  memiliki  pertanyaan  ataupun  keluhan
dapat
>    langsung  menghubungi  consumer  service  di PO. BOX. 1213 Jakarta
utara
>    14430 atau email ke : [EMAIL PROTECTED]
>
>    Terimakasih   untuk   partisipasi   Bapak/Ibu/Sdr  yang  berkenan
untuk
>    menyebarkan  informasi  yang  dapat  kami pertanggungjawabkan ini
kepada
>    keluarga, sahabat dan teman-teman lain.
>
>
>
>    Hormat kami,
>
>    Divisi Public Relations
>    PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
>
>
>
> DISCLAIMER :
>
> The information contained in this communication (including any
attachments) is privileged and confidential, and may be legally exempt from
disclosure under applicable law. It is intended only for the specific
purpose of being used by the individual or entity to whom it is addressed.
If you are not the addressee indicated in this message (or are responsible
for delivery of the message to such person), you must not disclose,
disseminate, distribute, deliver, copy, circulate, rely on or use any of the
information contained in this transmission.
>
> We apologize if you have received this communication in error; kindly
inform the sender accordingly. Please also ensure that this original message
and any record of it is permanently deleted from your computer system. We do
not give or endorse any opinions, conclusions and other information in this
message that do not relate to our official business.
>
>
>
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke