Kembang Api Jakarta dan 8.455 Balita Penderita Gizi Buruk
Iqbal Fadil - detikFinance 


Jakarta - Gempita Ulang Tahun (Ultah) Jakarta Ke 478 berlangsung meriah. Dari 
Festival Passar Baroe sampai pentas kembang api di Monas. Bayangkan, pesta 
kembang api sudah menghabiskan miliaran rupiah. 

Tapi, apa Bang Yos lupa? Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat dari 
923.029 balita, 8.455 orang dinyatakan menderita kekurangan gizi atau gizi 
buruk. Apa Bang Yos juga ingat, kalau dana yang dikucurkan untuk membantu 
balita yang kekurangan gizi itu hanya sebesar Rp 10 ribu per orang.

"Saya ingin menjadikan kota Jakarta sebagai kota yang sejajar dengan kota-kota 
lainnya di dunia," ucap Gubernur DKI Jakarta dalam sambutannya di Kantor 
Balaikota, Jalan medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2005).

Malam ini kantor Bang Yos praktis 'berubah'. Halaman gedung berarsitektur jaman 
Hindia Belanda itu tampak meriah dengan lampu hias dan bunga, taman balaikota 
pun disulap seperti ball room di hotel. Ada sekitar 50 meja yang disiapkan 
untuk para tamu dan sebuah panggung besar lengkap serta dua layar di kanan dan 
kiri panggung.

Acara yang dilaksanakan di taman balikota ini dihadiri oleh Wagub DKI Fauzi 
Bowo serta para undangan yang terdiri dari unsur masyarakat dan para duta besar 
negara asing.

Para tamu yang hadir dalam ultah bertema "Gempita Jakarta" ini mengenakan 
pakaian tradisonal betawi lengkap dengan peci dan kebaya. Mereka disambut
oleh sejumlah abang dan none jakarta yang berbaris rapi di pintu masuk. di 
sudut lain ada hiburan musik tradisional betawi gambang kromong.

Sekitar pukul 20.10 WIB pesta kembang api pertama di Monumen Nasional (Monas) 
dimulai. Selama beberapa menit langit Jakarta diwarnai oleh warna-warni kembang 
api. Pada pukul 21.35 WIB dilanjutkan pesta kembang api kedua. Berdasarkan 
pantauan detikcom ribuan warga tampak gembira menyaksikan atraksi kembang api 
yang jarang ada. mereka bertepuk tangan dan bersorak.

Tapi apa Bang Yos ingat? Data Dinkes DKI tahun 2005 dalam laporannya kepada 
Asisten Kesejahteraan (Kesmas) DKI Jakarta, Rohana Manggala, menyebutkan dari 
8.455 balita yang kekurangan gizi itu, tujuh orang dilarikan ke rumah sakit.

Seperti diberitakan, Kepala Dinkes Jakarta, Chalik Masulili, dalam laporannya 
mengatakan, jumlah dana yang diberikan bagi balita itu belum termasuk untuk 
makanan penuh senilai Rp 25 ribu dan makanan penuh untuk perawatan rumah sakit 
sebesar Rp 35 ribu per hari.

Biaya bagi balita kurang gizi tak lebih dari Rp 70 ribu per orang. Bandingkan 
dengan dua kali pementasan kembang api di silang Monas yang menghabiskan 
miliaran rupiah.



MT  Agustiyadi

Kirim email ke