Mau meluruskan nih, Kejang yang sampai mengeluarkan busa itu namanya ayan (epilepsi), bukan step ;-) Kalau kejang, mulutnya jangan diganjal pakai sendok, ntar sendoknya patah, berabe lagi. Kopi tidak terbukti secara medis dapat mencegah kejang demam. Lagian mengandung kafein. Pada orang dewasa aja tidak boleh mengkonsumsi kafein, apalagi pada anak kecil.
Step bahasa ilmiahnya, kejang demam. Kejang demam itu umum kok, pada anak yg demam tinggi. Tidak mempengaruhi otak. Lebih banyak terjadi pada anak laki2 dan ada faktor keturunan. Jadi buat anak yg berpotensi kejang, baik juga disiapkan stesolid (diazepam) melalui anus. Diberikan saat mulai kejang, tidak bisa untuk pencegahan dan tidak berguna jika diberikan setelah kejang selesai. Kejang demam biasanya terjadi pada 24 jam pertama terjadinya demam. Biasanya terjadi 1-2 menit. Yang harus diperhatikan adalah: Jika berlangsung lebih lama dari 10 menit. Terjadinya diatas 24 jam pertama mulai demam. Kejangnya hanya pada satu sisi tubuh atau satu bagian tubuh. Dan setelah kejang tidak sadarkan diri. Jika ada gejala ini harus dibawa ke dokter. Regards, Melisa ========================= Penjelasan dingkat dari www.medicastore.com tentang kejang demam. Kejang Demam DEFINISI Kejang Demam (Febrile Convulsion) adalah kejang pada bayi atau anak-anak yang terjadi akibat demam, tanpa adanya infeksi pada susunan saraf pusat maupun kelainan saraf lainnya. Seorang anak yang mengalami kejang demam, tidak berarti dia menderita epilepsi karena epilepsi ditandai dengan kejang berulang yang tidak dipicu oleh adanya demam. Hampir sebanyak 1 dari setiap 25 anak pernah mengalami kejang demam dan lebih dari sepertiga dari anak-anak tersebut mengalaminya lebih dari 1 kali. Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan-5 tahun dan jarang terjadi sebelum usia 6 bulan maupun sesudah 3 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang: · Usia ketika pertama kali terserang kejang demam (kurang dari 15 bulan) · Sering mengalami demam · Riwayat keluarga yang juga menderita kejang demam. Jika kejang terjadi segera setelah demam atau jika suhu tubuh relatif rendah, maka besar kemungkinannya akan terjadi kembali kejang demam. Kejang demam bisa membuat orang tua cemas, tetapi sebetulnya tidak berbahaya. Selama kejang berlangsung, ada kemungkinan bahwa anak akan mengalami cedera karena terjatuh atau tersedak makanan maupun ludahnya sendiri. Belum bisa dibuktikan bahwa kejang demam bisa menyebabkan kerusakan otak. Penelitian menunjukkan, anak-anak yang pernah mengalami kejang demam memiliki prestasi dan kecerdasan yang normal di sekolahnya. 95-98% dari anak-anak yang pernah mengalami kejang demam, tidak berlanjut menjadi epilepsi. Tetapi beberapa anak memiliki resiko tinggi menderita epilepsi, jika: - kejang demam berlangsung lama - kejang hanya mengenai bagian tubuh tertentu - kejang demam yang berulang dalam waktu 24 jam - anak menderita cerebral palsy, gangguan pertumbuhan atau kelainan saraf lainnya. PENYEBAB Penyebab yang pasti dari terjadinya kejang demam tidak diketahui. Kejang demam biasanya berhubungan dengan demam yang tiba-tiba tinggi dan kebanyakan terjadi pada hari pertama anak mengalami demam. Kejang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit. Kejang demam cenderung ditemukan dalam satu keluarga, sehingga diduga melibatkan faktor keturunan (faktor genetik). Kadang kejang yang berhubungan dengan demam disebabkan oleh penyakit lain, seperti keracunan, meningitis atau ensefalitis. Roseola atau infeksi oleh virus herpes manusia 6 juga sering menyebabkan kejang demam pada anak-anak. Disentri karena Shigella juga sering menyebakan demam tinggi dan kejang demam pada anak-anak. GEJALA Gejalanya berupa: - Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi secara tiba-tiba) - Kejang tonik-klonik atau grand mal - Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam) - Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik) - Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit) - Lidah atau pipinya tergigit - Gigi atau rahangnya terkatup rapat - Inkontinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya) - Gangguan pernafasan - Apneu (henti nafas) - Kulitnya kebiruan. Setelah mengalami kejang, biasanya: - akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih - terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah terjadi) - sakit kepala - mengantuk - linglung (sementara dan sifatnya ringan). Jika kejang tunggal berlangsung kurang dari 5 menit, maka kemungkinan terjadinya cedera otak atau kejang menahun adalah kecil. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kejang pada seorang anak yang mengalami demam dan sebelumnya tidak ada riwayat epilepsi. Suhu tubuh yang diukur dengan cara memasukkan termometer ke dalam lubang dubur, menunjukkan angka lebih besar dari 38,9° Celsius. Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah: · EEG (perekaman aktivitas listrik di otak) · CT scan kepala · Pungsi lumbal · Pemeriksaan neurologis. PENGOBATAN Orang tua sebaiknya tetap tenang dan mengawasi anaknya. Untuk mencegah terjadinya cedera, sebaiknya anak dibaringkan di lantai atau tanah, singkirkan benda-benda yang bisa melukai anak. Jangan menahan atau menggendong anak selama kejang berlangsung. Supaya tidak tersedak, baringkan anak dalam posisi miring atau telungkup. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak karena bisa melukai dan menyumbat saluran pernafasan. Jika kejang berlangsung selama lebih dari 10 menit, anak harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Untuk mengatasi demam bisa diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Aspirin sebaiknya tidak digunakan untuk mengobati demam pada anak-anak karena resiko terjadinya sindroma Reye. Penyebab demam harus diobati. PENCEGAHAN Kejang bisa terjadi jika suhu tubuh naik atau turun dengan cepat. Pada sebagian besar kasus, kejang terjadi tanpa terduga atau tidak dapat dicegah. Dulu digunakan obat anti kejang sebagai tindakan pencegahan pada anak-anak yang sering mengalami kejang demam. Tetapi hal ini sekarang sudah jarang dilakukan. Kepada anak-anak yang cenderung mengalami kejang demam, pada saat mereka menderita demam, bisa diberikan diazepam (baik yang melalui mulut maupun melalui rektal). ----- Original Message ----- From: "D3w1 C4nDRa" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Sunday, June 26, 2005 10:27 AM Subject: Re: [balita-anda] mohon sharing engenai "step" > kl yg saya tau, step itu nama lain dr kejang2, biasanya kejang2nya bisa sampe mengeluarkan seperti busa dr air liurnya, putih2 gitu, bisa terjadi pd anak2 juga pd orang dewasa, > kl pd anak2 biasanya step itu karena anak yg sakit panas yg sangattt tinggi, sehingga dia tidak kuat jadi muncullah step itu (mungkin panas yg diatas 39 derajat?...). > > mungkin kl anaknya masih kuat, IA dia ngga bakal sampe step walaupun panasnya sampe tinggi gitu. Untuk kasus step yg biasa, menjelang anak besar, (setelah dia kuat) step itu akan hilang dengan sendirinya, lain dgn step yg sudah bawaan, walaupun dia sudah dewasa, step itu terus akan terjadi, walaupun krn hal yg kecil, misalnya dia stres, dia kecapean,dlsb... > > kl kata orang tua jaman dulu (entah mitos atau bagaimana) kl anak demam atau panas, maka supaya dikasih kopi, kopi yg bener2 kopi, maksudnya ampas kopinya (kopi biasa yg ada ampasnya, bukan kopi instant), katanya sih untuk mencegah kl anak nantinya panas tinggi supaya ngga sampe step.ngga tau juga kenapa bisa demikian. > Nah adapun kl udah terjadi step, sy ngga tau gimana nanggulanginnya, tp umumnya si penderita disuruh menggigit sendok dan sebangsanya, tujuannya, supaya lidah si penderita ngga kegigit.setelah itu baru mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat. > > O iya, kl anak sering step hrs hati2 krn katanya lama2 bisa merusak otak (entah bener ato engga, cuman hati2 boleh dong...), mangkanya ortu dulu suka ngasih ampas kopi kl lagi panas, ya supaya ngga step, krn kl step kan takutnya mempengaruhi otak anak. > > Mohon Maaf kalau ada yg salah, krn ini hanya berdasarkan penglihatan sy saja, krn tetangga sy anaknya juga kl sakit panas yg tinggi suka step. > > pokoknya semuanya CMIIW yaaa.... > > > > > Vecky Priatna <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > saya yakin sudah pernah malah sering dibahas mengenai step (cmiiw) pada anak. > mohon yang sudah berpengalaman dapat memberikan sharing-nya mengenai apa itu step, bagaimana bisa terjadi, bagaimana menanggulangi, dll. > > terima kasih, > VP > ayahnya rayhan > > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]