Mbak Mel,
Waduh mbak masak percaya mitos: Mungkin bener kata orang dulu, itu tandanya mau 
pinter ;-)
Anak saya sampe 1 bulan lho diare gak saya bawa ke dokter krn ortu ngomong 
kayak begitu juga tp akhirnya baru sembuh setelah ke DSA, pengobatannya sekitar 
1,5 minggu.
And ternyata infeksi telinga juga bisa bikin diare lho awalnya saya juga gak 
percaya waktu DSA-nya ngomong begitu. dia cuma kasih obat buat telinga ternyata 
diare-nya juga ikutan sembuh. 
Ini cuma sharing pengalaman saya aja percaya tdk percaya terserah anda... he he 
he...

melisa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mbak Rukmi

Untuk mengetahui infeksi bakteri atau bukan harus melalui uji lab. Hasil lab
kadang menunjukan positif bakteri. Tapi itupun jika dalam jumlah yg
segnificant baru boleh diberikan AB. Karena usus kita kaya akan flora,
termasuk juga bakteri baik. Jadi dg positifnya bakteri pun, harus hati2
mendiagnosanya, sebelum diberikan AB yg tepat.

Kaopectate fungsinya memampatkan faces. Bisa mengaburkan gejala. Diare
adalah suatu bentuk mekanisme tubuh mengeluarkan racun atau barang asing
dari tubuh. Kalau malah dimampatkan, bukannya malah lebih berbahaya?

Anak saya dulu juga pernah Mbak, diare sampai 2 mingguan. Tapi syukur
anaknya tetap lincah dan mau makan, jadi saya tidak khawatir.

Coba Mbak stop aja ABnya, lihat bagaimana dalam 2 hari ini ada perubahan
tidak di facesnya. Siapa tahu sebenarnya sudah mau sembuh, tapi karena AB
malah jadi lembek facesnya. Penggunaan AB normalnya sih antara 3-5 hari,
kecuali untuk infeksi akut. Dalam diare anak Mbak ini, saya tidak lihat
perlunya memberikan AB.

Lagian,...faces lembek itu bukan diare ya Mbak. Katagori diare itu untuk BAB
cair yang frekuensinya lebih dari 6x sehari.

Enggak usah khawatir lah Mbak. Mungkin bener kata orang dulu, itu tandanya
mau pinter ;-)

Melisa


----- Original Message -----
From: "Rukmi Candrasari" 
To: 
Sent: Friday, July 01, 2005 3:07 PM
Subject: RE: [balita-anda] mencret


> Boleh ikutan nimbrung ya...
>
> Dear mbak melisa..and moms and dads...
>
> Anak saya hari minggu yang lalu mulai sering BAB. Kalo habis makan BABnya
> berampas tapi lembek, tapi kalo ga abis makan encer berlendir dengan tapi
> mungkin antara air dan ampas 50% - 50% lah. Malemya saya bawa ke dsa.
> Dikasih kaopectat dan AB thyamicin.
>
> Awalnya AB tdk saya berikan, tapi BAB anak saya tetap lembek (biasanya
> BABnya berbentuk dan bisa dicomot) dan minimal 3x BAB/hari (biasanya 1x).
> Akhirnya setelah 3hari cuma diobati kaopectate tp ttp spt itu, AB saya
> berikan malam hari ke 3, hari ke empat BABnya cuma sekali tapi masih
lembek
> (kata yang momong). Hari ini juga cuma sekali. Apa mungkin ini disebabkan
> oleh bakteri juga ya??
>
> ini hari kedua konsumsi AB(mudah2an benar2 diberikan oleh yg momong),
> mungkin habis hari minggu besok.
>
> OIA mbak, waktu mau kasih AB itu sempet obat yang sdh saya tuang tumpah,
> akhirnya saya harus nuang lagi, dan anak saya muntah jd saya juga harus
> memberikan lagi. apakah itu mengurangi dosis yang harusnya dikonsumsi.
FYI,
> total AB ada 60 ml. Minimal harus konsumsi berapa ml ya biar bakterinya ga
> resisten?? (labelnya sih bertuliskan harus habis)
> Trus ada pertanyaan satu lagi, di labelnya Thyamicin hanya boleh dipakai
> selama 7 hari (dari dibuka kemasan karena peracikan ????), nah 7 harinya
> hari minggu. Kalo pas hari minggu belum habis gimana? Apa bisa menyebabkan
> bakteri resisten??
>
> Maaf ya kepanjangan dan terlalu banyak nanya (maklum belum pengalaman,
anak
> pertama)... Tapi mohon sharingnya ya..
>
> Thanx in advance
>



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke