mumpung lagi bahas soal ASI
numpang tanya buat moms,
ASI keluar sejak melahirkan sampai kapan ?

terimakasih dan salam,
hendra


On 8/30/05, Mama Kavindra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Pak, aku gak bisa Bantu banyak,,,
> Cuman bisa bagi artikel ttg kualitas Asi yg pernah
> dibahas di milis ini n milis sehat..
> 
> Uci mamaKavin
> 
> PS: Mbak Luluk nih pakarnya ASI.. ayo dong bagi2 ilmu
> 
> Kualitas ASI
> 
> asi itu saking hebatnya, akan terus menyesuaikan diri
> dengan pertumbuhan
> anak.. misalnya yang paling gampang deh, susu formula
> ada banyak tingkatan
> ambil contoh enfamil, enfakid, enfagrow.. setiap
> jangka waktu tertentu
> penggunaan susu formula kandungannya akan ditingkatkan
> sesuai tingkatan umur
> anak. nah hebatnya kalo di asi, akan terus menambah
> komposisi dan
> tingkatannya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
> anak..
> 
> seminar KLASI terakhir dg Dr Utami Roesli. Beliau
> mengatakan tidak ada
> batasan khusus di usia kapan anak harus berhenti
> menyusui.
> Konsepnya satu, menyusui dapat terus dilakukan selama
> 3 pihak saling
> menyukai (Ibu, Anak dan Ayah). Karena itu WHO tidak
> memberikan batasan
> khusus utk pemberian ASI. Hanya ditulis ASI terus
> diberikan, bersama dg
> makanan pendamping, hingga usia 2 tahun atau lebih.
> Kenapa disarankan paling
> tidak hingga 2 th ? Karena sudah dilakukan penelitian
> tersendiri mengenai
> hal ini. Nah statement 2 th atau lebih itu sendiri gak
> ada batasannya.
> Bahkan di thn thn terakhir byk penelitan menunjukkan
> bahwa banyak pengaruh
> baik menyusui anak hingga usia > 2th, baik utk sang
> anak ataupun sang ibu.
> Belum lagi zat imun yg ada di dalam ASI menjadi emas
> berharga untuk tubuh
> sang anak. Jadi kapan sebaiknya anak disapih ? Semua
> kembali ke ibu, anak &
> Ayahnya. Selama masih saling menginginkan ya silahkan
> aja mbak. Yang jelas
> kalau ada yg bilang "wah ASI kan kalo dah > 1th dah
> jelek", jelas statement
> itu betul2 salah.
> 
> ttg kandungan nutrisi ASI > 1 th :
> In the second year (12-23 months), 448 mL of
> breastmilk provides:
> 
> 29% of energy requirements
> 43% of protein requirements
> 36% of calcium requirements
> 75% of vitamin A requirements
> 76% of folate requirements
> 94% of vitamin B12 requirements
> 60% of vitamin C requirements
> 
> (Dari Jurnal : : Dewey KG. Nutrition, Growth, and
> Complementary Feeding of
> the Breastfed Infant. Pediatric Clinics of North
> American. February
> 2001;48(1)).
> 
> jadi ngga benar kan kalo asi jelek, ngga bagus, atau
> dibilang encer? :))
> 
> much love,
> 
> reyna
> 
> Re-post
> ----------------------------------
> 
> SEMINAR KLASI
> "Breastfeeding and Working Mom"
> dr. Utami Roesli, Spa., MBA., CIMI., IBCLC
> 28 Agustus 2004, Ramzy Gallery
> 
> 
> TANYA JAWAB
> 
> Kuantitas & Kualitas ASI
> 
> 1. Waktu bayi pertama saya tidak begitu sukses ASI
> eksklusif karena tidak
> percaya diri, kurang dukungan dari lingkungan, dan
> juga mungkin kurang
> semangat dari diri sendiri. Salah satu komentar yang
> saya terima adalah
> bahwa kalau organ reproduksi tubuh ada yang tidak
> beres, misalnya
> indung telur kurang baik keadaannya, maka bisa
> berpengaruh pada produksi
> ASI, sehingga ASI tidak bagus. Memang ada kondisi di
> indung telur yang
> membuat saya 4 tahun baru bisa punya anak, dan katanya
> kondisi ini
> berpengaruh sehingga ASI kurang bagus. Apa betul
> demikian keadaannya?
> Jawaban:
> TIDAK ADA KUALITAS ASI YANG JELEK, kecuali kalau
> mengandung narkoba, minuman
> keras atau rokok. Tidak benar bahwa kalau ASI harus
> pantang berbagai
> makanan. Pada prinsipnya kita tidak perlu diet untuk
> ASInya, kecuali
> menghindari narkoba, miras dan rokok. Bahkan rasa air
> ketuban saja
> berbeda-beda, sesuai makanan ibu, misalnya di
> Indonesia rasanya ada rasa
> jengkol, duren, sementara di Belanda ada rasa keju.
> Karena Tuhan
> mempersiapkan bayi untuk makan makanan yang biasa
> dimakan orang-tuanya.
> Contoh yang sudah dibuktikan, daya tahan tubuh. Daya
> tahan tubuh yang
> diterima dalam kandungan atau dari ASI kita tidak
> sama dengan daya tahan
> tubuh yang diterima oleh anak-anak Eropa, karena daya
> tahan tubuh kita
> adalah penyakit-penyakit yang kita derita
> dan mungkin kena ke anak kita, sesuai kondisi
> lingkungan yang akan
> dihadapinya. Memang ada beberapa bayi yang tidak cocok
> dengan makanan
> tertentu. Jadi
> sesuaikan saja dengan bayi. Misalnya saya pribadi,
> saat menyusui anak
> pertama, saya makan yang pedas-pedas tidak ada
> masalah, tetapi saat menyusui
> anak kedua jangankan makan sambal, makan s antan saja
> dia mencret. Bagi kita
> gampang saja, pikirkan apa yang kita makan, dan saat
> kita berhenti makan
> makanan tersebut mencretnya akan berhenti. Tidak perlu
> obat sama sekali.
> Jadi tidak perlu diet khusus saat menyusui. Jadi,
> tidak ada kualitas ASI
> yang tidak baik. Kontraindikasi hanya ibu-ibu yang
> dapat HIV-AIDS. Juga
> kelainan indung telur tidak berpengaruh pada kualitas
> ASI. Kalaupun ada
> pengaruhi melalui hormon, tetapi hormon prolaktin &
> oxitosin tidak ada
> hubungan dengan indung telur. Jadi saya kurang setuju
> dengan pendapat bahwa
> kelainan indung telur bisa mempengaruhi kualitas ASI.
> Begitu hebatnya ASI,
> sebenarnya ASI itu seperti parasit. Kalau ada sesuatu
> asupan yang kurang,
> dia tidak mau tahu, diambil dari tubuh kita sehingga
> ASI tetap mencukupi
> kebutuhan bayi. Literatur mendukung hal ini. Ibu yang
> kurus tidak berarti
> ASInya tidak bagus, kalau ibu yang
> sangat kurus baru merubah sedikit komposisi ASI,
> mungkin lemaknya berkurang.
> Pada prinsipnya, penelitian di kamp konsentrasi dulu,
> ibu masih bisa
> memenuhi kebutuhan bayi sampai 3 bulan. Misalnya
> kalsium kurang, diambil
> dari tulang belulang kita, masuk ke ASI, supaya ASI
> baik. Jadi ASI susah
> sekali terpengaruh yang jelek. Kalau racun yang saya
> sebutkan tadi (narkoba,
> miras, rokok) atau ASI ada racun dari lingkungan,
> sepintas tadi saya baca
> keracunan itu lebih parah 10 kali lipat dalam
> kandungan daripada dari ASI.
> Jadi kalau banyak kontaminasi atau racun-racun di
> lingkungan bukan berhenti
> menyusui, tetapi coba mengurangi racun di lingkungan.
> Kalau tidak, jangan
> hamil, karena dalam kehamilan dia akan dapat racun
> lebih banyak daripada
> dari ASI. Ada satu lagi hal yang berdasarkan ilmiah,
> tapi tidak mau
> diungkapkan, yaitu tidak mau menyusui karena takut
> payudara berubah. Tahun
> 1995, YLKI melakukan penelitian untuk mempelajari
> mengapa wanita berhenti
> menyusui. Alasan utama bukan karena ibu bekerja tetapi
> karena takut
> ditinggal suami. Berarti mereka menduga bahwa menyusui
> merubah bentuk
> payudara. Perlu diketahui bahwa yang membuat payudara
> berubah adalah
> KEHAMILAN, BUKAN MENYUSUI. Karena saat mengandung pun
> payudara sudah terisi
> dan sudah diproduksi ASInya. Jadi kalau takut payudara
> berubah, jangan
> hamil, bukannya jangan menyusui.
> 
> 2. Apa ada laboratorium di Jakarta untuk memeriksa
> apakah mutu ASI baik atau
> tidak?
> Jawaban:
> Karena mutu/kualitas ASI tidak ada yang tidak baik,
> jadi tidak perlu
> diperiksa ke laboratorium.
> 
> 3. Dalam presentasi tadi dr. Utami mengatakan bahwa
> ASI prinsipnya
> supply&demand. Selama saya cuti melahirkan 3 bulan
> produksi ASI tidak ada
> masalah. Sebelum saya bekerja saya sempat ke Klinik
> Laktasi di St.Carolus
> karena saya tidak terlalu yakin apakah saat saya
> bekerja apakah saya bisa
> tetap memberi ASI, karena pekerjaan saya memang high
> pressure. Ternyata
> sejak saya mulai beker ja memang terjadi. Minggu
> pertama ASI saya mulai
> berkurang, minggu kedua semakin berkurang sehingga
> tidak memenuhi kebutuhan
> anak saya. Sehingga akhirnya 2 hari terakhir sempat
> dicampur dengan sedikit
> formula. Saya tetap
> berkeinginan untuk bisa ASI eksklusif lagi. Saya
> sudah mengunjungi dokter
> kandungan saya yang memberi obat -herbalakta, moloko,
> dan santa-E, tetapi
> saya
> melihat tidak ada pengaruh. Lalu saya tambah lagi
> minum lancar ASI, makan
> daun katuk, kedelai, jagung, yang kata orang akan
> memperlancar ASI. Tetapi
> tetap saya merasa ASI saya kurang. Apa yang bisa saya
> lakukan untuk
> memperbanyak produksi ASI saya?
> Jawaban:
> Saat ibu mulai bekerja biasanya hari-hari pertama akan
> mengalami kesukaran.
> Bayi juga akan gelisah. Tetapi tubuh itu memiliki
> kemampuan untuk
> beradaptasi, contohnya saat puasa, minggu pertama
> biasanya sangat berat,
> tetapi setelah itu tidak karena tubuh sudah
> beradaptasi. Bayi memiliki k
> emampuan adaptasi yang lebih hebat. Hari-hari pertama
> mungkin bayi gelisah,
> tetapi setelah beberapa hari akan biasa. Yang penting
> adalah begitu pulang
> harus langsung menyusui, karena prinsipnya adalah
> selama berada dalam satu
> rumah harus menyusui langsung. Jadi begitu ibu pulang,
> bayi akan minum
> seberapa banyak yang ia perlukan. Jadi sabar
> saja sedikit, bayi akan terbiasa. Juga, supaya ada
> persediaan ASI saat ibu
> mulai bekerja, mulailah menabung ASI pada saat masih
> cuti melahirkan,
> misalnya pada saat bayi tidur. Seperti yang saya
> bilang tadi, jangankan high
> pressure dari pekerjaan, kata-kata "saya rasa kurang"
> akan menyebabkan
> benar-benar kurang,
> karena oxitosin terhambat oleh perasaan itu. Jadi
> kalau ASI tidak dialirkan
> ke gudang dan ASI menetap di pabrik akan di-absorb
> kembali (catatan: bayi
> hanya bisa mengosongkan ASI dari gudang bukan dari
> pabrik). Akibatnya
> memang lama-lama tidak terproduksi. Jadi kalau makin
> lama kita tidak
> produksi akan makin kecil, makin tidak terproduksi.
> Masalahnya adalah 1000
> klinik laktasi dan 1000 konsuler laktasi, tetapi kalau
> kita tidak 'klik'
> memang susah. Di sini kesukaran ibu bekerja, untuk
> memisahkan pemikiran
> pekerjaan, pressure dari pekerjaan dengan ketenangan
> untuk menyusui. Di
> sinilah ayah memegang peranan. Jadilah breastfeeding
> father. Bagaimana ayah
> bisa mengimbangi stress ibu di pekerjaan. Misalnya
> dengan memijat ibu,
> membelai, atau memijat bayi (bila ayah memijat bayi
> akan sangat meningkatkan
> ASI ibu karena ibu bahagia melihat kedekatan ayah dan
> anak, yang akan
> merangsang oxitosin (love reflex) yang
> dirangsang oleh pikiran ibu yang positif). Karena
> proses menyusui itu
> bertiga bukan hanya berdua. ASI memang ada di wanita,
> tapi ayahnya yang
> membuat produksi bisa lancar. Perlu diingat bahwa
> "nobody can help you but
> you yourself". Jadi hilangkan pikiran-pikiran negatif
> yang dapat menghambat
> hormon
> oxitosin.
> 
> 4. Kalau sedang menyusui, olahraga seberat apa yang
> boleh dilakukan? Karena
> saya pernah membaca bahwa olahraga terlalu berat bisa
> mengurangi produksi
> ASI atau mengubah rasa ASI. Tadi dokter juga sudah
> mengatakan bahwa kita
> sudah dikasih Tuhan reserve fat untuk ASI, kalau
> olahraga dan lemaknya
> hilang apa berarti ASI akan berkurang?
> Jawaban:
> Tentang olahraga keras atau tidak keras tergantung
> masing-masing individu,
> lelah atau tidak lelah saat berolahraga. Kelelahan
> yang senang tidak akan
> mengurangi ASI karena tidak akan mengganggu oxitosin.
> Yang penting untuk ASI
> hanya 2, oxitosin dan prolaktin, dan oxitosin
> dipengaruhi oleh kelelahan
> ibunya atau pikiran ibunya. Sakit, gelisah, pressure,
> dan lelah jelas
> mengurangi oxitosin. Tetapi taraf lelahnya sangat
> tergantung individu
> masing-masing. Jadi saya rasa ASI tidak begitu peka
> terhadap olahraga,
> kecuali kalau terlalu lelah. Rasa ASI tidak dipengaruh
> i olahraga, tetapi
> dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan minum. Tidak
> perlu takut bahwa lemak
> ASI akan dipakai oleh olahraga. Selama menyusui, kalau
> ASI kita membutuhkan
> cairan, kita akan haus, dan kalau bahannya ASI kurang,
> kita akan lapar. Jadi
> cara mengatur asupan makanan adalah MINUM KALAU HAUS
> dan MAKAN KALAU LAPAR.
> Ini sudah cukup karena inilah yang akan menjadi bahan
> ASI. Tidak perlu
> berpatokan misalnya harus menambah asupan 1500 kalori
> atau minum 8 gelas air
> sehari saat menyusui.
> 
> 5. Sartono Mukadis (psikolog) sangat menyokong ASI
> karena dampaknya pada
> kepribadian. Apa ada penelitian atau buku yang
> menunjukkan dampak
> positif ASI terhadap kepribadian?
> Jawaban:
> Belum membaca buku tentang efek ASI terhadap
> kepribadian. Memang kalau
> berbicara tentang sifat anak, agak susah, karena
> banyak sekali parameter
> yang mempengaruhi. Yang jelas kepandaian pasti lebih.
> Tetapi bukan berarti
> akan lebih pandai daripada bayi susu formula, tetapi
> lebih pandai
> berdasarkan
> kemampuan anak itu sendiri (pencapaian potensi
> kepandaian diri sendiri lebih
> maksimal). ASI mengurangi outburst autisme.
> 
> 
> ASI Perah
> 
> 6. Kemasan apa yang paling bagus untuk menyimpan ASI
> yang telah diperah,
> supaya tidak merubah struktur ASI?
> Jawaban:
> Tempat penyimpanan ASI terbaik adalah stainless steel,
> karena menyerap
> zat-zat dari sekeliling paling sedikit. Kedua adalah
> kaca. Setelah itu
> baru tempat plastik keras, dan lalu plastik lembek.
> Tetapi kalau bisa
> jangan pakai plastik lembek. Karena agak susah
> mendapatkan tempat stainless
> steel, saya mengusulkan pasien-pasien saya untuk
> menyimpan di botol obat
> dari gelas, yang mudah sekali didapat dari rumah sakit
> atau apotek.
> 
> 7. Apakah sisa ASI perah yang telah dipanaskan dan
> tidak habis diminum bayi
> dapat disimpan lagi?
> Jawaban:
> Setelah ASI perah dipanaskan, kalau tidak habis
> sisanya harus dibuang. Jadi
> ASI perah saat disimpan sebaiknya tiap unit jangan
> lebih dari satu botol
> (sekitar 50cc-100cc). Lebih baik kalau kurang ditambah
> daripada ada sisa
> yang harus dibuang. Cara menghangatkan ASI adalah
> botol diletakkan di bawah
> aliran air
> panas (hot running water), atau diletakkan dalam
> mangkuk berisi air panas.
> Tetapi jangan sampai ASI terlalu panas, karena banyak
> enzim yang hilang.
> 
> Dalam hal penyimpanan, karena ASI perah tahan 48 jam
> dalam lemari es, kalau
> ibu pergi kurang dari 2 hari lebih baik jangan
> dimasukkan ke freezer, karena
> lebih banyak zat atau antibodi yang berkurang bila ASI
> dibekukan. Tetapi
> bagaimanapun juga tetap jauh lebih baik daripada susu
> formula, karena
> minimal masih ada antibodi yang hidup, walaupun tidak
> sebanyak ASI yang
> hanya didinginkan 2 hari dalam lemari es. Kalau kita
> pergi 2 hari, letakkan
> di bagian buah lemari es, paling
> belakang, supaya tidak banyak berpengaruh saat pintu
> dibuka
> 
> 8. Apakah ASI tidak bol eh kontak dengan udara, jadi
> saat memerah harus
> langsung disimpan dalam botol susu tempat diperah,
> tidak boleh
> dipindah-pindahkan ke botol lain yang mungkin akan
> mengalami kontak dengan
> udara?
> Jawaban:
> Tidak begitu benar, karena kalau kita melihat video
> cara memerah, ASI
> dimasukkan di satu tempat baru dipindahkan ke tempat
> lain. Saya belum baca,
> mungkin perlu kita cari lagi, tetapi pada prinsipnya
> tidak mungkin tidak
> kontak dengan udara. Pertama, kadang-kadang sekali
> memerah bisa dapat 200cc,
> padahal saya sangat menganjurkan jangan 200cc di satu
> tempat, karena kalau
> dihangatkan harus 200cc habis. Jadi maksimal 100cc
> atau 50cc, jadi dibagi
> kalau menghangatkan tidak banyak yang terbuang. Untuk
> membagi itu harus
> melalui udara. Kedua, pada saat memerah juga melalui
> udara, tidak bisa
> mancur langsung ke dalam tempat, apalagi kalau
> memerah menggunakan tangan.
> Jadi saya rasa kalaupun ada pengaruhnya tidak begitu
> besar, karena kalau
> memerah memang begitu. Tetapi harus diingat bahwa ASI
> perah adalah akar,
> rotannya adalah menyusui.
> 
> 9. Saat sudah bekerja, berapa banyak ASI yang harus
> diperah setiap kali
> memerah dan harus berapa jam sekali?
> Jawaban:
> 2 minggu sebelum bekerja sebaiknya bicara dengan
> klinik laktasi. Gunanya
> pertama mempersiapkan dan belajar bagaimana memerah
> ASI dengan benar.
> Kedua melatih yang akan menjaga bayi di rumah untuk
> memberikan melalui gelas
> atau sendok, dan tidak dot. Serta mulai menabung ASI
> perah (misalnya memerah
> saat bayi tidur). Ini memerlukan latihan. Juga
> memberitahu kepada yang akan
> mengurus bayi bahwa pada hari pertama dan kedua bayi
> akan gelisah, supaya
> jangan kaget. Jadi 2 minggu sebelum bekerja alangkah
> baiknya kalau bicara
> dengan konsuler laktasi dulu untuk melatih ayahnya
> juga, supaya lebih siap.
> Karena kalau ibu bekerja fungsi breastfeeding father
> itu lebih menonjol
> lagi. Jadi diusulkan yang dat ang ke klinik laktasi
> adalah ayah, ibu, bayi
> dan yang akan mengurus bayi. Berapa cc yang harus
> diperah, tergantung berapa
> yang bisa diperah, rata-rata sekitar 150cc,
> kadang-kadang 200cc. Tetapi
> tidak usah
> menjadwalkan berapa cc yang harus diperah, karena
> ketegangan atau pressure
> akan mengurangi. Jadi santai saja, berapa yang keluar
> dikeluarkan. Jadi
> jangan pakai target, latihan dengan baik, kalau sudah
> melihat anatomi
> payudara, memerahnya dengan cara tertentu supaya kita
> bisa mengeluarkan dari
> gudangnya.
> Memerah setiap 3 jam atau 4 jam sekali (misalnya
> perawat yang menyusui
> selama 1 shift diperkenankan memeras 2 kali selama 15
> menit).
> 
> 10. Setelah diperah di kantor dan dimasukkan ke botol
> harus diletakkan di
> mana supaya kualitasnya tetap terjaga untuk dibawa ke
> rumah?
> Jawaban:
> Sebaiknya dimasukkan ke lemari es, seandainya ada
> lemari es di kantor,
> karena itu lebih aman dan tahan lebih lama. Bisa juga
> pakai cool-box dan
> ice-pack, atau es dalam termos. Untuk dibawa ke rumah
> dalam termos atau
> cool-box. Cukup aman dalam perjalanan, walaupun naik
> kendaraan umum.
> 
> 11. Suhu berapa yang harus dicapai saat memanaskan ASI
> yang telah
> didinginkan di kulkas?
> Jawaban:
> Suhu yang tepat adalah tidak terlalu panas dan tidak
> terlalu dingin. Jadi
> saat ditetes ke tangan tidak membakar. Karena memang
> ASI tidak boleh
> dipanaskan di atas api, dipanaskan menggunakan air
> panas/hangat dalam
> mangkuk. Ini sudah cukup untuk mencapai suhu yang
> tepat.
> 
> 12. Apakah kalau ASI disimpan bersama-sama dengan
> bahan makanan mentah,
> misalnya daging, ikan, ayam, sayur-sayuran yang sudah
> dicuci bersih di
> kulkas/freezer, tidak berpengaruh pada kandungan ASI
> perah tersebut?
> Jawaban:
> Selama ASI berada dalam tempat tertutup (container
> stainless steel,
> kaca/gelas, plastik) tidak berpengaruh.
> 
> 13. Setelah memerah ASI di kantor apakah boleh
> disimpan di dalam freezer
> lalu dibawa pulang ke rumah, dan dinaikkan ke freezer
> lagi atau harus
> disimpan di kulkas bawah?
> Jawaban:
> Lebih baik ASI jangan langsung dimasukkan ke freezer,
> kalau memang bayi
> tidak ditinggal lebih dari 2 hari. Karena kalau
> dimasukkan ke freezer ada
> beberapa enzim yang agak berkurang. Sebaiknya disimpan
> dalam lemari es atau
> termos es saja, karena itu sama sekali tidak akan
> mengurangi kualitas, daya
> tahan tubuh dan zat-zat hidup di ASI. Kalau sudah 2
> hari baru dimasukkan ke
> freezer.
> 
> 14. Apakah tanda-tanda ASI perah sudah basi? Apa ASI
> pernah basi?
> Jawaban:
> Secara pasti belum ditunjukkan tanda-tandanya,
> misalnya dari bau atau
> warnanya. Karena ASI kalau disimpan dalam lemari es
> kadang-kadang warnanya
> juga berubah, tetapi jelas komposisinya tidak berubah.
> Memang jam-jam daya
> tahan ASI yang saya berikan sedikit lebih rendah
> dibandingkan yang berlaku
> di luar negri karena udara Indonesia lebih panas
> daripad a di luar negri.
> Jadi tidak ada tanda-tanda khusus bahwa ASI sudah
> basi. Kalau dari segi rasa
> saya belum tahu.
> Kalau dalam payudara jelas ASI tidak basi, jadi tidak
> ada ASI yang basi di
> dalam payudara. Tergantung dari definisi basi, karena
> basi dalam pikiran
> kita artinya tidak boleh dipakai sama sekali. Kalau
> menurut saya memang ada
> kemungkinan ASI basi karena sudah di luar, baik
> protein maupun
> karbohidratnya berubah. Mungkin kita perlu cari
> informasi lebih lanjut
> tentang kapan ASI dianggap basi.
> 
> Safety
> 
> 15. Apa anjuran konsumsi ikan untuk ibu menyusui?
> Karena di luar negri ada
> guide tentang konsentrasi merkuri dalam ikan, dan mana
> yang aman untuk
> dikonsumsi ibu menyusui. Bagaimana pendapat dr. Utami?
> Jawaban:
> Harapan kita dari Sentra Laktasi Indonesia tentu
> sampai sedemikian jauhnya,
> tetapi kita masih bayi sekali dan sangat mengharapkan
> bantuan dari KLASI
> dalam mengumpulkan informasi tentang kadar merkuri
> yang bisa dikonsumi dari
> ikan-ikan di pulau Jawa. Masih sulit di Indonesia
> untuk mengumpulkan
> informasi seperti ini, karena kadar konsentrasi logam
> tergantung berbagai
> hal. Mudah-mudahan suatu saat bisa.
> 
> 16. Bagaimana dampak polutan pada ASI?
> Jawaban:
> Ini suatu dilema di negara berkembang, karena masih
> susah mengurangi polusi
> di Indonesia. Dengan kotornya udara, kotornya air,
> dan banyaknya
> kontaminasi bukan berarti berhenti memberikan ASI,
> tapi caranya adalah
> menghimbau dan berusaha mengurangi polusi. Saat hamil,
> bayi dalam kandungan
> juga sudah terkena polusi via ibu, jadi saat menyusui
> sama saja. Mungkin
> nanti, penerus di Sentra Laktasi bisa menangani
> masalah ini. Kuncinya adalah
> bagaimana kita mempengaruhi dan mengurangi polusi di
> lingkungan kita
> masing-masing.
> 
> Kondisi Khusus
> 
> 17. Tadi dr. Utami mengatakan bahwa ASI eksklusif
> tidak boleh dicampur air
> putih. Anak kedua saya waktu lahir kunin g dan katanya
> harus
> minum air putih banyak-banyak, ASInya tidak boleh
> banyak-banyak. Apakah ini
> benar?
> Jawaban:
> Jaundice (kuning) ada 2 tipe:
> . Breasfeeding jaundice = kuning karena kurang asupan
> ASI
> . Breastmilk jaundice = kuning karena zat dalam ASI,
> namanya
> pregnanediol yang memecahkan bilirubin Kedua-duanya
> obatnya adalah ASI.
> Kalau breastfeeding jaundice memang harus banyak minum
> ASI. Kalau breastmilk
> jaundice perlu diberi ASI karena kuning yang
> disebabkan oleh ASI tidak akan
> pernah lebih tinggi. Sampai sekarang masih banyak zat
> dalam ASI yang kita
> belum mengerti apa kegunaannya, antara lain
> pregnanediol. Saya pernah baca
> bahwa pregnanediol sengaja ada dalam ASI untuk
> memecahkan eritrosit, karena
> bilirubin diperlukan untuk antioksidan dasar untuk
> mencegah di kemudian hari
> apa yang disebut degenerative diseases (penyakit
> degenerasi), misalnya
> kanker. Memang apapun yang ada di dalam ASI pasti ada
> maksudnya. Jadi kalau
> memang pregnanediol yang membuat kuning tidak apa-apa,
> tidak akan jadi
> penyakit.
> Jadi tidak benar untuk diberikan air banyak-banyak.
> Tetapi saya harus
> mengaku bahwa masih banyak sekali yang kurang tahu
> tentang ASI, sehingga
> memang ini pasti akan terjadi. Karena kalau kita
> memberikan air, bahayanya
> kita membuka pintu untuk bakteri masuk. Bahkan
> sekarang kalau
> mau menyusu tidak dianjurkan untuk membersihkan puting
> menggunakan air dan
> kapas. Kita menganjurkan untuk cuci tangan yang
> bersih, keluarkan ASI
> sedikit, dan bersihkan dengan itu. Dengan membersihkan
> demikian ada 2
> keuntungan: 1) tidak ada bakteri; 2) appetizer bagi
> bayi, yang mengangkat
> nafsu minum bayi.
> Contoh lain enzim dalam ASI, misalnya yang pengalaman
> ASI eksklusif, bulan
> pertama bayi akan buang air besar 15 kali, 10 kali, 8
> kali, 6 kali, tetapi
> begitu bulan kedua kadang-kadang seminggu sekali,
> kadang-kadang 5 hari
> sekali. Kalau kita yakin tidak ada cairan lain selain
> ASI, bulan pertama
> Tuhan menaruh zat yang membersihkan usus yang belum
> dipakai. Dalam
> kandungan, usus tidak dipakai, langsung ke darah. Jadi
> pasti mencret itu
> tidak akan jadi penyakit. Sayangnya beberapa dokter
> anak atau bidan kalau
> begini dibilang anak mencret disuruh untuk berhenti
> ASI, diganti susu
> binatang. Ini malah membuka ruang untuk masuknya
> bakteri. Padahal itu
> normal, karena kalau dia betul-betul sakit tidak
> mungkin naik berat badan.
> Jadi kalau berat badan naik berarti memang mencret
> yang disengaja untuk
> membersihkan usus. Lalu kemudian setelah 2 bulan
> kadang-kadang buang air
> besar jarang, sampai berhari-hari, karena usus bayi
> sudah dipersiapkan untuk
> menyerap sehingga ASI diserap 99% jadi lama baru ada
> sisa yang perlu
> dibuang. Kalau susu formula atau makanan lain selain
> ASI tidak cocok dalam 2
> hal, bukan hanya mencret tapi juga sembelit.
> 
> Menyapih
> 
> 18. Ada dokter psikologi yang pernah menga takan bahwa
> anak harus disapih
> pada usia 1 tahun karena kalau tidak nanti kurang
> mandiri. Bagaimana
> tanggapan dr. Utami? Apakah Sentra Laktasi bisa
> menulis sesuatu menanggapi
> pernyataan ini, karena ada kekuatiran ini akan
> mempengaruhi ibu menyusui?
> Jawaban:
> Jangan dirancukan antara kedekatan dengan orang tua,
> dengan manja atau
> kurang mandiri. Apakah kedekatan dengan orang tua sama
> dengan manja?
> Contohnya, saya dan kakak saya menyusui sampai usia 3
> tahun, tapi saya
> pribadi tidak merasa tidak mandiri. Jadi tergantung
> definisi mandiri itu
> bagaimana. Ada konsultan dari Sentra Laktasi yang
> dapat menulis tanggapan
> tentang hal ini.
> 
> Jika ASI tidak langsung keluar
> 
> 19. Apa yang harus dilakukan bila ASI lama baru
> keluar?
> Jawaban:
> Dalam 24 jam pertama bayi tidak perlu cairan, jadi
> tidak minum tidak
> apa-apa. Tetapi tetap harus mulai menyusui. Yang
> penting adalah dalam 1 jam
> pertama harus diberikan kepada ibu untuk mulai
> menyusui, karena pada saat
> baru lahir daya isap bayi sangat kuat (kemampuan isap
> ini baru akan kembali
> 38 jam kemudian). Daya isap yang sangat kuat ini
> disebabkan karena lahir
> adalah suatu trauma yang menyebabkan adrenalin bayi
> tinggi sekali, sehingga
> kemampuan menghisap/menyedot sangat tinggi. Kalau
> waktu ini tidak
> dipergunakan, adrenalin akan turun dan hormon
> meyenangkan yang membuat bayi
> tenang dan
> tertidur akan keluar, sehingga baru 1 hari kemudian
> bisa menyusui. Juga
> perlu sering menyusui untuk merangsang ASI. Saat ibu
> mengatakan bahwa ASI
> belum keluar, itulah saat colostrum keluar. Colostrum
> adalah ASI yang
> keluar di hari pertama, kedua dan ketiga, dan
> rata-rata colostrum keluar
> hanya 20 tetes/jam. Colostrum penting karena
> mengandung SIGA - Secretary
> Imunoglobin A yang melindungi dinding usus dari
> bakteri. 1 sendok teh
> (5cc) colostrum nilai gizinya
> sama dengan 30cc susu formula, karena colostrum hampir
> 90 % diserap tetapi
> 30cc susu formula hanya bisa diserap 5cc. Sisa 25cc
> susu formula menjadi
> sampah yang merupakan media bakteri dalam pencernaan.
> Colostrum 5cc sudah
> cukup karena lambung bayi baru memerlukan sebanyak
> itu.
> 
> Saat Melahirkan di RS
> 
> 20. Sekarang sedang hamil 6 bulan, kehamilan kedua.
> Baru pindah dokter ke
> dokter yang praktek di Rumah Sakit yang program ASI
> eksklusif lebih baik
> dibandingkan saat melahirkan anak pertama. Rabu yang
> lalu baru kontrol dan
> minta konfirmasi ke dokter kandungan bahwa ingin
> langsung menyusui 30 menit
> setelah bayi lahir sebelum dibersihkan. Menurut dokter
> kandungan kalau
> melahirkan caesar tidak mungkin karena harus menjaga
> higienitas, dan
> lain-lain. Sementara karena anak pertama caesar dan
> jaraknya hanya 2 tahun
> diperkirakan akan caesar lagi. Apa dr. Utami ada
> rekomendasi dokter
> kandungan atau Rumah Sakit di
> daerah Jakarta Selatan yang bisa menerapkan prakter
> menyusui 30 menit
> setelah bayi lahir?
> Jawaban:
> Saya rasa memang obgyn belum expert tentang ASI.
> Dokter anak baru mulai
> tahun ini breastfeeding campaign. Bulan depan saya
> diminta mengajar 20
> dokter anak muda tentang ASI. Bisa kita siasati kalau
> demikian pendapat
> dokter kandungan anda. Setiap sectio (caesar)
> seharusnya ibu tidak
> ditidurkan dulu sebelum melihat
> anaknya. Minimal dikasih liat kelaminnya baru setelah
> itu ibu ditidurkan.
> Pada saat anak dikasih lihat kita juga bisa minta
> menyusui, kasihkan puting
> susu ke mulut anak. Tidak ada perbedaan dan tidak ada
> masalah bahwa itu akan
> mengganggu. Kerjasamanya dengan dokter anak bukan
> dengan dokter
> kebidanannya (kalau saya tau dokter anak-nya saya bisa
> minta tolong, atau
> dr. Wati bisa minta tolong). Perbedaannya hanya 1
> menit saja,
> memperlihatkan kelamin, menyiumkan ke ibu lalu
> menempelkan ke puting susu.
> Tidak akan mengganggu kebidanan sama sekali, karena
> bisa dilakukan
> sekaligus. Memang terus terang masih agak sedikit
> Rumah Sakit di Jakarta
> yang betul-betul baby friendly hospital. Seperti biasa
> di Indonesia ini kita
> ABS, jadi kebijaksanaan begitu keluar, susu formula
> sudah ada di situ. Saya
> rasa karena sekarang dokter anak sudah breastfeeding
> campaign, yang
> didekati bukan kebidanan tapi dokter anaknya saja.
> Karena biasanya kalau
> sectio dokter anaknya ada di situ, jadi saya rasa
> bisa.
> 
> mudah-mudahan membantu
> 
> 
> 
> --- "Judha Pramukanta, Dijan (djuda)"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Dear all, mumpung lagi cerita ASI ..
> > Mau nanya urutan ASI yang keluar dan fungsinya itu
> > apa saja yaa..
> > 1. colustrum .. Misalnya : 0- 3 hari, fungsi utk
> > daya tahan tubuh/zat
> > antibodi, membersihkan usus yang belum dipakai,dll
> > (BAB 5-6kali)..
> > 2. ..........
> > 3. ..........
> > 4. .........
> > 5. .........
> >
> > Soalnya yg diributkan cuman colustrum saja, cara
> > menyusu yg benar, dan
> > setiap ibu bisa menyusui.
> > Khan kalau tahu fungsi ASInya jadi makin
> > PD...Apalagi lihat bapaknya
> > telaten mijetin bayi, bantu ganti popok, bikinin
> > susu/jus, mijetin ..
> > Makin tresno en suaayang bin cintrong deh ama
> > suaminya efeknya ASI makin
> > lancaar ...
> >
> > Thx. Judha
> > Bapak'e Farah (Judith), Farrell (Farrell) dan Farris
> > (Reza)
> >
> 
> 
> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
> 
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN 
> SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
> [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
>

Kirim email ke