Padahal Gaji untuk orang orang pertamina sudah begitu besarnya,
( Tidak percaya coba anda lihat,tidak ada karyawan pertamina yang kere )


 Untuk kondisi sekarang mana pernah Pemerintah berpihak pada rakyat kecil,
Yang ada siapa yang kuat dia dapat,dan yang kaya semakin kaya,sedangkan 
Untuk kita yang sekarang pas pasan bersiaplah sebentar lagi akan menjadi 
Golongan yang kekurangan, untuk yang saat ini kekurangan akan jadi lebih
Miskin,dan bayangkan buat saudara saudara kita yang saat ini sudah susah
Apa jadinya......................... dan coba anda tanyakan pada Pemerintah
( Presiden,atau semua Pejabat pemerintah ) , ....siapa yang peduli........
Tidak ada yang peduli dengan Nasib orang pinggiran .......mungkin mereka
hanya akan peduli kalau kita dapat memberikan keuntunga pada mereka.

 Apakah memang sudah ciri, kebanyakan orang Indonesia yang selalu"serahakah"
Dan tidak pernah puas. 

* Maaf buat yang kurang berkenan,tapi itulah Fakta.

Regards
Dion's


-----Original Message-----
From: ERIK [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 15, 2005 12:05 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] OT: Downsizing

Moms & Dads,

Ma'af off-topic. Apakah di perusahaan Moms & Dads sudah
mulai ada downsizing (alias phk)? Baca head-line koran hari
ini rasanya saya seperti kembali ke akhir tahun 90-an.

"PHK Mengintai Ribuan Pekerja. Sebagian sudah mulai
dirumahkan"

"PHK di Tengah Terpuruknya Rupiah"

"Rupiah Lemah. Industri terseok, karyawan jadi korban"

Padahal sebentar lagi bulan puasa, dan hari raya.

Setiap pagi, saat saya berangkat kerja, di pasar saya
melihat orang antri minyak tanah. Saya jadi inget film G30S/
PKI yang dulu wajib ditonton anak-anak SD. Bahkan saya baca
di koran, pembeli minyak tanah harus ambil nomor, seperti
layaknya kita saat berobat ke dokter yang ngetop.

Saya baca juga BBM naik 50%, padahal subsidi ditargetkan Rp
89 trilyun. Ironisnya sumber kebocoran (bener-bener bocor)
justru di Pertamina, sejak tahun 1975 pula (saat itu saya
masih balita). Udah gitu pemerintah sepertinya tidak mau ikut
berhemat, misalnya: biaya video-conference Presiden SBY
untuk memimpin rapat kabinet dari AS sekitar Rp 426.6 juta.
Padahal saat ini, sekitar 50% penduduk Indonesia mengalami
masalah gizi mikro atau biasa disebut kelaparan tersembunyi
(hidden hunger) karena kekurangan vitamin dan mineral. Duh!

Regards,
Erik

-----
Being poor is laying down because it hurts to breathe and 
you are pregnant, but you can't afford to go to the hospital.




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke