wah Pak...jadi sesek neh nafasnya...inget Zalwa...yg alhamdulillah sehat, tapi 
harus dijatah ketemuan ma aku dan bapaknya, skali sminggu [kalo inget]...ato 
banter, dua minggu skali....
tuntutan hidup, Iya....keharusan, bisa iya bisa tidak....
smua memang hanya layak dihaturkan kepada_Nya......

Rahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Diteruskan ke milis

Rgds,

Rahman
+ Loyal customers are made not born 

-----Original Message-----
From: Nurhadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Cerita kebesaran jiwa seorang ayah,
Kehalusan ungkapan hati,
dan...kedekatan diri kepada ILLAHI.

Walau cerita dari Negeri Sakura,
Smoga hikmah terpatri di hati.

~ salam terbaik ~

----- Original Message -----
From: "Ferry Hadary" 
To: 
Sent: Tuesday, October 11, 2005 10:04 AM
Subject: [daarut-tauhiid] Karena Aufa Laki-Laki


> Karena Aufa Laki-Laki
> Penulis: Abu Aufa (http://abuaufa.multiply.com/)
>
> Nak...
> Begitu jauh jalan yang telah kau tempuh
> 'Tuk sekadar melepaskan rindu kedua orang tuamu
> Tapi kini engkau sendiri
> Hanya bertemankan angin di sela rimbun pohon bambu
> Tak usahlah dirimu lantas berkeluh kesah atau sedih
> Bukankah engkau lelaki yang kelak pun akan sendiri?
>
>
> Toyoko Hospital (Musahikosugi)
> 26 Maret 2002: Pukul 5.11
>
> Hikari Aufa Rafiqi...
> Nama itu yang kami berikan padamu, Nak. Aufa, kelak
> dengan sebuah kata itu engkau akan disapa. Bukan
> sekadar kata, karena nama adalah do'a setiap orang
> tua. Kami pilihkan nama itu jauh hari sebelum engkau
> lahir di bumi Allah ini. Hikari berarti "cahaya"
> sedangkan Aufa Rafiqi berarti "pendamping yang setia".
> Hikari pun bisa berarti "Hadary nikahi Ria" serta
> rumah tempat tinggal mu nanti adalah Hikari Haitsu,
> namanya.
>
> Tidakkah nama itu pilihan terbaik untukmu, Nak?
>
> Di sore ini akhirnya lengking tangismu menyapa dunia
> walau dengan operasi Caesar. Duh... sungguh kasihan
> engkau, Sayang. Terlalu lama di kandungan, hingga
> makan minummu adalah kotornya air ketuban. Karenanya,
> menurut dokter dirimu terlahir dengan indikasi
> penyakit Pneumothorax. Saat itu juga engkau diberikan
> bantuan oksigen dan dirawat di incubator.
>
> Aufa...
> Cepatlah sembuh, agar kedua orang tuamu ini dapat
> memeluk tubuhmu. Tak inginkah segera kau hirup aroma
> surga dalam ruahan air susu?
>
>
> 27 Maret 2002:
> Menjelang Sore
>
> Kondisimu tak membaik, Sayang. Kondisi paru-parumu
> semakin memburuk sehingga dibutuhkan pernafasan
> buatan. Bahkan ketika malam belum lama berselang,
> fungsi hati dan sirkulasi darahmu pun juga turut
> memburuk.
>
> Kisaran Pukul 9.30 Malam
>
> "Ini Abi dan Ummi, Nak..." sapa kami bersama ketika
> menjengukmu pertama kali. Tubuh kecilmu bagai tersiksa
> karena berbagai peralatan seperti berlomba menyakiti.
> Sabarlah, dan dengarkan kalimat suci ini.
>
> Allaahu Akbar... Allaahu Akbar...
> Asyahadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna
> Muhammadar Rasulullah...
>
> Adzan dan iqamat pun lirih terdengar, karena kaca
> kotak incubator seakan menjadi penghalang. Ingatlah
> seumur hidupmu, Sayang. Allah saja Tuhan kita, dan
> Muhammad adalah utusan-Nya.
>
> "Katakanlah: Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
> Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
> kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang
> Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
> kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
> kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan.
> Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
> Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau
> masukkan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang
> hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati
> dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada
> siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab."
> [Al Imran: 26-27]
>
> Janji-Mu selalu pasti ya Rabbi. Ikhlaskanlah hati kami
> ini...
>
> Namun...
> Sungguh IA Mahakuasa, engkau seperti terlihat membaik
> keadaannya. Inikah rahasia begitu dekatnya hati
> seorang anak dengan orang tuanya?
>
> Seibu Hospital (Mitsukyo, Yokohama)
> Menjelang Pukul 11 Malam
>
> Anakku...
> Abi diminta datang ke Seibu Hospital, karena
> sebelumnya engkau pun telah dipindahkan ke sana.
> Mungkin kah karena peralatannya lebih lengkap?
> Entahlah, karena yang pasti alat-alat itu tak akan
> berhenti menyakitimu.
>
> Waktu memang tak pernah berhenti menunggu, Nak. Setiap
> detik sungguh sangat berarti. Berselimut udara dingin
> dan kelopak Sakura yang jatuh berguguran satu persatu,
> Abi berlari ke rumah sakit. Jauh sungguh langkah
> dipacu, tapi sungguh pula tak berarti kerinduan hati
> ini kepadamu.
>
>
> 28 Maret 2002:
> Kisaran Pukul 4 Subuh
>
> Aufa...
> Tubuh kecilmu Abi pangku. Seakan lunas segala
> kerinduan di hati ketika engkau dalam dekapanku.
>
> Ini Abi, Nak. Seseorang yang selalu berbicara denganmu
> walau engkau masih di dalam kandungan Ummi-mu.
> Dengarkanlah pula lagu yang sering Abi senandungkan
> untukmu.
>
> Siapa yang menciptakan bumi dan seisinya,
> siapa yang menghidupkan bumi dan seisinya,
> siapa yang memberi rizki bumi dan seisinya, yang
> menghidupkan dan mematikan bumi dan seisinya,
> Allah Maha Pencipta Allah Maha Penyayang Dialah Allah
> yang Maha Kuasa tuk mengatur alam semesta
>
> Subhanallah...
> Dari monitor peralatan yang kabelnya terpasang pada
> tubuhmu, engkau terlihat membaik, Sayang.
> Allah, Nak... Hanya IA yang berkuasa mengatur hubungan
> hati anak dan orang tuanya.
>
> Tapi maafkan, karena Abi harus menelpon Ummi-mu,
> engkau pun kutinggalkan sebentar. Ssst... tenanglah,
> hanya sebentar. Tapi tak lama perawat pun menyusul
> seraya mengatakan bahwa kondisimu malah memburuk.
> Engkau kini tak hanya menggunakan alat pernafasan
> buatan, tapi dadamu telah pula ditekan-tekan.
>
> Aufa...
> Tahanlah rasa sakit, karena engkau laki-laki. Sabar
> dan ikuti kalimat thoyibah ini, Allah. Allah. Allah.
> Subhanallah. Subhanallah. Subhanallah...
>
> Sayang...
> Lihat! Ummi-mu telah datang menyusul, Nak.
>
> Pukul 6.31 Pagi
>
> Duh Anakku...
> Betapa Abi dan Ummi ini sekian lama menanti
> kehadiranmu. Betapa pula rasa sayang kami begitu besar
> kepadamu, Nak. Tapi betapa pun besarnya rasa ini,
> tentu Allah Subhanahu wa Ta'ala lah yang lebih sayang
> kepada dirimu. Bukankah hanya IA yang disebut
> Mahapengasih dan Mahapenyayang?
>
> Pagi ini, ketika di luar dingin masih terasa menggigit
> dan kelopak Sakura di jalan mengigil, engkau pun
> berpulang dalam pelukan Abi dan Ummi. Tak hanya
> sekejap saja, tapi selama-lamanya kembali kepada Sang
> Pencipta.
>
> Meninggalkah engkau, Nak? Karena yang Abi dan Ummi
> lihat engkau bagai tertidur nyenyak. Aufa masih suci,
> tiada dosa sama sekali.
>
> Pukul 4.20 Sore
>
> "Selamat jalan, Sayang...," ketika tubuh kecilmu Abi
> letakkan di liang lahat. Beristirahatlah di
> Yamanashi-ken ini, sebuah tempat yang terkenal dengan
> kebun anggur dan kuburanmu berada di sebalik rimbun
> pohon bambu.
>
> Ssst...
> Jangan takut dan marah pada kami, Nak. Abi sayang
> Aufa, Ummi juga. Tapi Allah tentu lebih sayang dengan
> Aufa. Engkau harus berani sendirian di sini, karena
> Aufa laki-laki.
>
> Sabar ya, Sayang...
> Insya Allah Abi dan Ummi juga akan berusaha sabar,
> hingga Allah kelak akan mempertemukan kita kembali.
>
>
> Hari-Hari Pun Berganti...
>
> Anakku...
> Begitu banyak yang telah engkau berikan kepada Abi
> Ummi dalam pendek usiamu. Karena kelahiranmu harus
> melalui operasi, baru diketahui kalau ternyata ada
> tumor yang menempel di indung telur sebelah kiri Ummi.
> Sehingga saat itu juga langsung dioperasi.
>
> Tak terhitung pula hikmah yang diberikan-Nya dari
> proses kehadiranmu di rahim dan kehidupanmu yang
> sebentar di bumi Allah ini. Betapa tipisnya batas
> antara hidup dan mati, karenanya kita tak akan tahu
> kapan hal itu akan terjadi.
>
> Tidakkah engkau tahu, Nak. Sehari setelah kelahiranmu
> Abi langsung mengurus Surat Kelahiran di Miyamae Ward
> Office. Masih terbayang di pelupuk mata ketika
> mengurus asuransi kesehatan, menerima hadiah figura
> foto dari mereka, serta banyak lagi. Dan esok hari
> harus menerima kenyataan bahwa Abi harus mengurus
> Surat Kematianmu di tempat yang sama ini.
>
> Ah...
> Tidakkah kematian adalah sebuah pelajaran bagi setiap
> yang bernyawa? Siapkah berpulang dalam keadaan baik
> kepada-Nya? Akankah mati dalam keadaan khusnul
> khotimah?
>
> Allaahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil maut
> Ringankan kematianku yaa Allah, mudahkanlah duhai
> Pemilik Jiwa
>
> Nak...
> Hari-hari setelah kepergianmu, kehilangan tentu saja
> terasa, walau kehadiranmu di dunia sebentar
> saja.Teramat dalam rasa sedih mengaduk-aduk relung
> hati Abi dan Ummi. Begitu banyak rencana yang telah
> tersusun rapih, namun sekarang perlahan harus
> dilupakan. Memang, Allah-lah sebaik-baik yang
> merencanakan.
>
> Lihatlah air mata kami yang selalu menggenang ketika
> setiap kali air susu Ummi harus dipompa lalu dibuang.
> Itu semua sebenarnya untukmu, Sayang. Air yang
> tercipta dari Pemilik Surga, diamanahkan kepada
> seorang ibunda yang telapak kakinya terletak surga,
> niscaya akan beraroma surga.
>
> Namun...
> Bukankah kehidupanmu di sana pasti jauh lebih
> menyenangkan? Dipelihara oleh Ayahanda Ibrahim 'alaihi
> salam dan Ibunda Sarah di sebuah gunung beserta
> anak-anak Muslim lainnya. Diasuh hamba-hamba pilihan
> yang tentu saja lebih baik pengasuhannya.
>
> Duhai Gusti Allah...
> Jadikanlah kami ini hamba-Mu yang pandai bersabar,
> hingga kelak kepastian pertemuan itu tiba.
>
> "Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada
> orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik
> dari apa yang mereka kerjakan."
> [An-Nahl: 96]
>
> Aufa...
> Selamat jalan, Sayang. Engkau anugerah yang sungguh
> berharga, bentuk cinta kasih dan buah hati Abi dan
> Ummi. Anak yang sholeh, dan menjadi "pendamping yang
> setia", sesuai dengan harapan kami pada namamu,
> Anakku.
>
> Sampai berjumpa lagi, Nak. Insya Allah karena rahmat
> dan sayang-Nya, semoga akan mempertemukan kita semua
> kelak di surga.
>
> ALlahu a'lam bish-shawab.
>
> -Abu Aufa-
> (Ketika waktu nan jauh terentang, rindu dan kenangan
> tak mungkin terbenam)
>
>
>
> __________________________________
> Start your day with Yahoo! - Make it your home page!
> http://www.yahoo.com/r/hs
>
>
>
>
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
> http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/vbOolB/TM
> --------------------------------------------------------------------~->
>
> ===================================================================
> Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
> ===================================================================
> Yahoo! Groups Links
>
> <*> To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
>
> <*> To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>
> <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
> http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>
>
>
>
>


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


                
---------------------------------
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Kirim email ke