System KB Orang Jaman Dahulu

Dulu, sebelum adanya program dari pemerintah dalam mengontrol pertumbuhan 
penduduk, KB, Keluarga Berencana, orang mampu mengontrol kehamilan dengan tanpa 
menggunakan alat-alat KB yang ada sekarang. Sebagai contoh, orang dari Daerah 
Jawa, saya mengambil contoh dari Mbah Saya, mampu melahirkan anak dengan 
tenggang waktu 5 tahun sekali, itu dilakukan tanpa menggunakan alat KB, 
bagaimana carannya?

Saya tidak mendapat banyak informasi, tapi mungkin ini dapat membantu anda yang 
masih belom memiliki momongan atau bagi anda yang ingin tidak memberi adik 
kepada anak anda, dapat memperhatikan hal ini. Bagi orang Jawa, Weton, atau 
hari kelahiran ibu, sangat berpengaruh terhadap berhasilnya hasil campur istri 
dan suami, karena dengan Weton ini dapat dihitung, hari apa saja anda boleh 
campur untuk mendapatkan anak dan hari apa aja anda tidak boleh campur untuk 
tidak mendapatkan anak.

Untuk mendapatkan hari Weton anda, disarankan untuk mencari tanggalan yang 
menggunakan tanggalan jawa, dulu biasanya setiap tanggalan ada tiga system di 
cantumnkan, masehi, islami dan jawani. Saya mendapat data bahwa, untuk tidak 
hamil, seorang ibu tidak boleh campur di hari Wetonnya, dalam artian, bila anda 
lahir di hari Rabu Wage, maka anda tidak boleh campur di hari yang sesuai 
dengan weton anda tersebut, tanggal berapapun itu ditiap bulan masehinya.

Kemudian, yang satu lagi adalah, untuk tidak hamil, anda tidak boleh campur di 
hari ganjil setelah hari Weton anda, masih dalam contoh di atas, bila Weton 
anda Rabu Wage, berarti hari Jumat, Minggu dan Selasa merupakan hari ganjil 
Weton anda, repot yah?

Mungkin hal ini tidak masuk di akal kita yah.. namun, untuk mereka yang masih 
belom memiliki anak, perhatikan deh, mungkin juga system kuno di atas bisa 
dijadikan acuan, tidak ada salahnya toh dicoba, mungkin anda selalu campur di 
hari-hari yang disebutkan di atas. Tapi, untuk anda yang tidak ingin hamil, 
saya tidak menjamin untuk kebenaran system di atas, jangan di coba-coba kalau 
ragu, lain hal dengan yang ingin hamil, kalo yang menghindari kehamilan bisa 
kebablasan nanti...

Sekali lagi, segala keputusan ada di tangan anda, anda mau percaya atau tidak, 
itu adalah hasil saya ngobrol-ngobrol dengan orang tua saya, kenapa kok Mbah 
bisa mengontrol kelahiran anaknya dengan sangat teratur, sebagai informasi, 
Mbah saya memiliki 5 anak yang kelahirannya selang 5 tahun, tanpa peralatan dan 
sejenisnya, hebat bukan?


Sumber : Ramah Handoko - Ibuhamildotcom
Tanggal entry data : Selasa, 23 April 2002 
Pil KB Membuat Gemuk?

Pil KB Cenderung Membuat Gemuk? Bisa jadi! Ada beberapa alasan yang menjadi 
penyebabnya. Kandungan hormon dalam pil (estrogen dan progesteron) dapat 
mengubah metabolisme cairan di dalam tubuh. Seringkali dapat menyebabkan 
retensi cairan (edema).

Wanita para pengguna pil ini, dapat mengalami kenaikan berat badan (bb) sampai 
10 Kg. Kenaikan ini biasanya merupakan efek samping yang muncul temporer. Dan 
biasanya terjadi pada bulan pertama selama 4-6 minggu. 

Penurunan asupan garam akan menurunkan kenaikan cairan. Jadi Anda harus 
menurunkan atau menghentikan makan camilan yang banyak mengandung garam selama 
penggunaan pil KB.

Hormon yang sering digunakan untuk mengatur kehamilan juga seringkali bisa 
mengurangi atau bahkan meningkatkan nafsu makan. Sehingga bb bisa turun atau 
naik. Kalau hal tersebut terjadi, sebaiknya segera diskusikan ke dokter.

Anda juga sebaiknya berkonsultasi bila ingin mengganti pil yang kandungan 
dosisnya berbeda. Berdasarkan penelitian yang ditulis Journal Contraception, 
beberapa waktu lalu, efek samping seperti muntah dan payudara mengeras, terjadi 
pada hampir 1/3 pengguna pil KB yang dosis estrogennya lebih rendah.

Konsultasi juga penting, apalagi bila mendapat gangguan haid dalam 2-3 kali 
periode. Atau terjadi pembengkakkan di daerah kaki, sakit kepala, pusing, 
malas, pandangan kabur, mati rasa, gangguan bicara, sakit leher, nafas 
pendek-pendek, atau sakit di bagian perut.

Gejala-gejala tersebut bisa mengindikasikan kondisi yang serius, seperti 
gangguan jantung, penyumbatan darah yang tidak normal.


Sumber : (ASTAGA.COM/susandijani 
<http://www.balita-anda.indoglobal.com/ibuhamil.html>) 
Tanggal entry data : Senin, 15 Juli 2002

Kontrasepsi Suntikan KB Suntik

Apa yang disebut KB suntik? : 
Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah 
kehamilan. 
Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera 
(suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat ( suntikan setiap 2 bulan sekali) 
dan Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali) 
Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya. 

Bagaimana cara kerja KB suntik mencegah kehamilan ? : 
Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur 
Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim 
(serviks) 
Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi 

Efektivitas KB suntik: 
Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan 
dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa 
hamil) 

Keuntungan memakai KB suntik: 
Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang 
dan kesuburan dapat pulih kembali 
Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB) 
Tidak mengganggu hubungan suami istri 
Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif 
Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas 
Dapat dipakai segera setelah masa nifas 
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko 
kehamilan 
Dapat dipakai segera setelah keguguran 
Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan 
Membantu mencegah kanker endometrium (rahim) 
Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim) 
Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium) 
Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi 
Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang. 

Kekurangan KB suntikan: 
Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering 
"tidak menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit 
; perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni : 
Perdarahan bercak , dapat lama 
Jarang terjadi perdarahan yang banyak 
Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang) 
Sering menaikkan Berat Badan 
Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara, 
"moodiness", jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok. 
Perlu suntikan ulangan teratur 
Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi 

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun: 
perokok berat 
menyusui 
gemuk atau kurus 
remaja 
baru keguguran 
Berpenyakit Tiroid 
Epilepsi 
TBC (bukan TBC kandungan) 
Varises ringan 
Hipertensi ringan 
Siklus haid tidak teratur 
Anemi kekurangan zat besi 

Kapan suntikan KB dapat dimulai ? : 
Sedang menstruasi ( sampai hari ke 7) 
Bila tidak sedang menstruasi atau menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh 
disuntik, namun memakai perlindungan ganda (kondom) selama 2 X 24 jam. 
Sedang menyusui ( segera setelah nifas, 6 minggu) 
Bila tidak menyusui, berikan segera setelah nifas (6 minggu) 
Tidak menyusui dan belum haid > 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau 
berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan. 

Kapan akseptor sunti harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up) 
Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk 
noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera) 
Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya 
Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda 
(kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.


Sumber : 
Dr.dr.Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM 
Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Feto-Maternal 
RS Ibu Ema Puradiredja, 
Jl.Sumatra 46-48 
Bandung, Tel. 4205437
Tanggal entry data : Minggu, 31 Maret 2002 

Alat Kontrasepsi Dalam Rahin (AKDR) Intra Uterine Device (IUD)

Nama populer : SPIRAL 

Apa yang disebut AKDR / IUD atau SPIRAL ? : 
Suatu benda kecil dari plastik yang lentur 
Kebanyakan mempunyai lilitan tembaga (Copper, Cuprum, Cu), namun ada juga yang 
tidak berlogam; ada juga yang mengandung hormon 
Dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina 
Kebanyakan mempunyai benang 

Bagaimana cara kerja IUD mencegah kehamilan ? : 
Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma 
Membuat sperma sulit memasuki rahim 
Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur 
Mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim 

Efektivitas IUD : 
IUD sangat efektif, Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan 
Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . 
Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama 
pemakaian. 

Keuntungan memakai IUD : 
Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang 
Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL) 
Tidak mengganggu hubungan suami istri 
Tidak ada efek samping hormonal 
Tidak mengganggu laktasi (menyusui) 
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan 
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko 
kehamilan 
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran 
Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka 

Kekurangan IUD : 
Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun 
tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid 
biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni : 
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak 
Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid 
Siklus menjadi lebih pendek 
Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya 
Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya 
Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi 

Efek samping umum lainnya adalah : 
Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram; dapat 
dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan yang baik 
Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari 

Kapan IUD dapat dipasang ?: 
IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak hamil yakni : 
40 hari pasca salin 
segera setelah keguguran 
sedang haid 
menggantikan metoda KB lainnya 

Siapa saja yang tidak boleh memakai IUD : 
Wanita yang mempunyai infeksi pelvis 
Wanita yang sedang menderita Penyakit Hubungan Seksual (PHS, AIDS, Gonore, 
Klamidia) atau selama 3 bulan terakhir 
Wanita dengan banyak partner 
Wanita dengan kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya (ovarium, 
endometrium) 
Wanita dengan penyakit trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma) atau TBC kandungan 

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai IUD meskipun: 
perokok berat 
menyusui 
gemuk atau kurus 
Diabetes 
Berpenyakit Liver/ Empedu / Pankreas 
Berpenyakit Tiroid 
Epilepsi 
TBC (bukan TBC kandungan) 
Varises 
Hipertensi 
Pasca operasi-operasi seperti apendiks, hamil diluar kandungan, dll 

Kapan Pemakai IUD (Akseptor IUD) harus datang untuk memeriksakan diri? (Follow 
up, Kunjungan Ulang) 
1 bulan pasca pemasangan 
3 bulan kemudian 
setiap 6 bulan berikutnya 
bila terlambat haid 1 minggu 
perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

Sumber : Dr.dr.Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM 
Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Feto-Maternal 
RS Ibu Ema Puradiredja, 
Jl.Sumatra 46-48 
Bandung, Tel. 4205437 
Tanggal entry data : Minggu, 31 Maret 2002 




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke