Rekan netters,
Saya mau sharing pengalaman di dalam melatih pembantu menjadi pengasuh anak.
Saya selama ini belum pernah menggunakan jasa baby sitter. Menurut pendapat saya, gaji 
untuk seorang baby sitter lebih baik digunakan untuk membayar dua orang pembantu 
(walau kadangkala bisa lebih mahal sedikit). Hal ini karena dengan dua orang pembantu, 
maka pembagian pekerjaan akan lebih merata dan perhatian untuk si kecil (dari mereka) 
juga akan lebih fokus.
Selama ini saya menggunakan pembantu yang sudah berpengalaman dipadukan dengan 
pembantu yang masih yunior. Yang sudah berpengalaman bertanggung jawab untuk mengasuh 
si kecil dan tetek bengeknya (memasak makanan, menyuapkan, memandikan dsb) sedangkan 
yang lebih yunior sebaiknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saya menyarankan 
agar sekitar sebulan sebelum melahirkan sebaiknya kita sudah mulai mencari pembantu 
(minimal satu utk pengasuh anak dulu). Hal ini untuk menanamkan rasa sayang kepada si 
kecil dan ikut memiliki timbul di dalam diri pembantu kita tsb. Selama cuti melahirkan 
(bagi ibu yang bekerja) kita dapat melatih pembantu tsb, untuk membantu kita menangani 
si kecil. Persiapkan sebaik-baiknya keahlian calon pengasuh anak kita ini karena 
begitu kita bekerja maka segala hal mengenai pengurusan si kecil akan kita percayakan 
kepada dia. Untuk pembantu yang yunior juga sebaiknya dipersiapkan sebelum kita mulai 
bekerja kembali, sehingga kita bisa memantau dan mengatur pembagian kerja yg merata 
bagi mereka.
Buat catatan jadwal makan dan kegiatan si kecil, dan jangan lupa tinggalkan nomor 
telepon penting yg bisa dihubungi seandainya ada kejadian atau sesuatu di rumah.

Seandainya setelah sekian lama, ternyata pembantu yang telah kita latih ini 
mengundurkan diri (karena sesuatu dan lain hal). Maka jangan cemas dan langsung panik, 
yakinkan diri kita bahwa kita bisa melatih yang lain untuk menjadi pengasuh. Bisa 
pembantu yang yunior di rumah mulai dibiasakan untuk mengambil alih kegiatan tsb, 
tentunya dengan bimbingan dan latihan dari kita, sementara itu kita juga mulai mencari 
satu orang pembantu yang lain untuk pekerjaan yang lainnya. Seandainya kedua-duanya 
mengundurkan diri (hal ini pernah saya alami), saya mengambil langkah menitipkan si 
kecil di penitipan anak terlebih dahulu sampai calon pengasuhnya diperoleh.
Memang ... sebaik apapun perlakuan kita kepada pengasuh dan pembantu ... yang namanya 
sifat manusia yg kadangkala bosan dan jenuh dengan pekerjaan tsb akan datang. Kita 
harus selalu siap mental untuk ditinggalkan oleh orang-orang yg kita latih tadi, tapi 
yakinlah bahwa keahlian yg utama sebenarnya kan bersumber dari kita. Jadi masih ada 
yang lain yg dapat kita didik dan kita latih.
Tips yang lain, seandainya kita dapat bonus atau lainnya jangan lupa bahwa si pengasuh 
dan pembantu di rumah juga sebaiknya ikut keciptratan rezki tsb.
Semoga cerita saya yg panjang ini dapat menjadi masukan dan bermanfaat bagi rekans 
semua.

Wass,

Ummi-nya Adnan (19 bulan) dan calon adiknya (7 bulan).
 

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

------------------------------------------------------------------------
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet





Kirim email ke