Saya akan menambahkan informasinya ibu Stella, untuk mencari lempuyang
dijakarta juga tidak sulit anda bisa mencari di pasar tradisional Jatinegara
didalam loss sayuran disana ada penjual khusus jamu tradisional dari rempah
sampai akar akaran ada, dari yg basah sampai yg sudah dikeringkan ada, dan
satu lagi dibelakang pasar tersebut juga ada dan belinya kiloan. Atau mau yg
lebih lengkap lagi bisa anda temukan di pasar Senen disana segala macam
jenis bahan jamu tradisional ada dan bisa beli dengan partai besar atau
eceran. Kebetulan saya biasa beli disana untuk bahan praktek adik saya yg
kuliah di Farmasi.

Semoga informasi ini bermanfat

Salam,


        ----------
        From:  Stella Martini [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
        Sent:  Tuesday, November 23, 1999 2:51 PM
        To:  [EMAIL PROTECTED]
        Subject:  [balita-anda] Lempuyang

        Karena japri saya cukup banyak pertanyaan tentang lempuyang, saya
jawab lewat milis saja, ya. Habis kalo dijawab satu-satu, entar diomelin
boss dong, kerjaan jadi engga beres-beres.

        Lempuyang itu berupa rimpang/akar seperti jahe. Kalau dilihat dari
luar bentuk dan warnyanya persis seperti jahe. Kalau dipotes dan dicium
baunya baru ketahuan bedanya, baunya sangat berbeda dengan jahe. Di Jakarta
sangat sulit untuk menemukan lempuyang, saya sudah sering _titip_ sama mbok
di pasar, tapi tidak pernah dapat. Biasanya saya titip ke Ibu saya di Bogor,
di sanapun tidak banyak yang jual, tapi masih ada satu atau dua orang
penjualnya di pasar tradisional. Mungkin kalo di Jakarta bisa minta tolong
sama tukang jamu gendong (barangkali,  sayapun belon pernah coba).

        Caranya begini, ambil lempuyang kurang lebih sebesar ibu jari, kupas
lalu cuci pake air mateng (jangan pake air panas), parut, lalu ambil airnya
saja, kalau lempuyangnya udah ketuaan biasanya airnya sedikit, jadi
tambahkan saja 1 atau 2 sendok teh air matang (jangan air panas, sebab nanti
patinya akan keluar dan jadi kental kayak bubur). Campur dengan madu/vitamin
lalu berikan pada bayi pagi-pagi sebelum minum susu/sarapan. Saya biasa
memberikan seminggu dua kali. Selain bisa menambah nafsu makan, juga baik
untuk mencegah cacingan. Ohya, hasil parutannya akan berwarna kekuningan dan
rasanya pahit bukan main. Mungkin pertama-tama akan sulit _mencekoki_ si
kecil, tapi lama-lama dia akan terbiasa dengan rasanya, seperti anak saya. 

        Bagi orang Bogor (saya tidak tahu kalo yang lain), memberikan
lempuyang kepada bayi sudah merupakan tradisi (hehehe_kayak iklan biskuit
roma jadinya). Karena ini alamiah, saya rasa tidak ada salahnya untuk
dicoba.  Selamat mencoba !

        Mama Jonathan





        Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
        Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com

        Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
        "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

        -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com
=-
        Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
        Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
        EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
[EMAIL PROTECTED]
        Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
        http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di
Internet





        

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke