> Terima kasih atas masukannya. Hanya rasanya saya tidak tega mengumumkan
> nama dokter praktek tersebut, karena bukan dokter tersebut yang tidak
> bagus, hanya karyawannya saja yang kurang bagus. Kalau saya umumkan nama
> dokter tersebut dan (jika) hal tersebut kelak mempengaruhi jumlah
> pasien/rejeki dokter tersebut, wah...saya merasa tidak enak/dosa. Mungkin
> saya akan memberitahu dokter langsung jika akhirnya saya memutuskan akan
> terus memakai dokter tersebut. 
> 
> Salam kenal kembali,
> Angelina
> -----Original Message-----
> From: Dharma Gita [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, November 24, 1999 8:06 AM
> To:   '[EMAIL PROTECTED]'
> Cc:   '[EMAIL PROTECTED]'
> Subject:      RE: [balita-anda] Suster Penerima Pasien
> 
> Bu Angel,
> 
> Kejadian seperti yang anda alami memang sering terjadi di berbagai tempat
> praktek Dokter. Saran saya, untuk mendidik orang-orang yang melakukan
> praktek tidak terpuji ini, umumkan saja langsung nama Dokter dan Susternya
> di media-media dimana anda komplain seperti di Milis ini. Dengan harapan
> ada
> diantara Netter yang mengenal Dokter yang anda maksud dan menyampaikan
> informasi ini kepada Dokter tersebut. Dengan demikian si Dokter akan
> merasa
> URGENT untuk segera memberikan "pendidikan" yang perlu dan cukup terhadap
> Susternya. 
> 
> Kalau anda komplain langsung kepada Dokter ybs. mungkin akan ditanggapi
> dengan tindakan, tapi mungkin juga tidak. Karena dia bisa beranggapan
> hanya
> anda saja yang komplain. Tapi kalau informasinya sudah menyebar di
> masyarakat, dia terdesak untuk segera menuntaskan masalah ini, bila tidak,
> dalam waktu dekat prakteknya tidak akan dikunjungi lagi oleh Pasien.
> 
> Jangan anda malah ikut menyuap si Suster agar anda juga didahulukan, ini
> hanya akan melanggengkan praktek yang anda rasakan kurang terpuji ini.
> 
> Demikian tanggapan saya.
> 
> Salam kenal,
> Virja Dharma Gita
> 
> > -----Original Message-----
> > From:       Angelina (Sec, Feed, SDA) [SMTP:]
> > Sent:       Tuesday, November 23, 1999 4:20 PM
> > To: Balita Anda (E-mail)
> > Subject:    [balita-anda] Suster Penerima Pasien
> > 
> > Dear rekan-rekan netters,
> > 
> > Saya baru saja mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan suster
> > penerima pasien (front office) di sebuah tempat praktek dokter kandungan
> > di
> > Surabaya (lebih baik tidak usah saya sebutkan nama dokternya). Kemarin
> > siang
> > saya daftar untuk hari itu juga dan dapat no. urut 16. Ketika saya
> > tanyakan
> > pada jam berapakah saya sebaiknya datang, supaya tidak terlalu lama
> > menunggu, suster jaga pada siang tersebut memberitahukan sebaiknya saya
> > datang +/- pkl 21.00, sebab dokternya mulai praktek pkl 19.00.
> > 
> > Saya tiba di tempat praktek dokter tersebut +/- pkl 20.45. Ketika saya
> > tanyakan pada suster jaga malam itu (lain dengan yang di waktu saya
> > daftar),
> > sudah sampai di no. urut berapa, suster tersebut menyuruh saya masuk ke
> > ruangannya & memberitahukan bahwa masih ada sekitar 5 orang. " Wah,
> > lumayan
> > tidak terlalu lama nih nunggunya," pikir saya. Tanpa punya pikiran
> > apa-apa,
> > saya keluar dari ruangan suster jaga tersebut.
> > 
> > Sampai pukul 22.30, nomor saya masih belum juga dipanggil. Padahal saya
> > hitung-hitung sudah 5 orang lebih yang masuk ke ruangan dokter dan ada
> > juga
> > pasien yang datang lebih lambat koq masuk duluan. Ketika saya tanyakan
> > lagi
> > ke suster tersebut, jawabnya 'masih banyak yang antri'. Saya masih sabar
> > menunggu sampai pukul 23.00. Karena belum juga dipanggil, saya tanya
> > sekali
> > lagi ke suster tersebut. Jawabnya sambil menunjukkan setumpuk kartu : "
> > Masih ada 11 pasien lagi sebelum saya dipanggil".Langsung saya bilang
> > bahwa
> > saya batal saja berhubung rumah saya jauh dengan tempat praktek dokter
> > tersebut & malam itu saya harus menyetir sendirian.
> > 
> > Ketika saya ceritakan ke teman-teman,ada teman yang mengatakan bahwa
> > memang
> > di tempat praktek dokter tersebut, susternya terkenal harus disuap
> dahulu
> > supaya nomor kita didahulukan. Tadinya saya menyangkal sebab susternya
> > keliatannya baik, tapi setelah saya pikir-pikir mungkin ada benarnya
> juga
> > sebab kalau diurut benar seharusnya nomor saya sudah dari tadi-tadi
> > dipanggil. sedangkan saya yang pada waktu datang dibilang masih antre 5
> > orang, ternyata setelah menunggu 4 jam, masih harus antri 11 orang lagi.
> > 
> > Saya minta pendapat rekan-rekan netters yang mungkin punya pengalaman
> > serupa, apakah saat ini trend-nya suster-suster di tempat praktek
> > dokterpun
> > harus disuap dulu, supaya nomor kita cepat dipanggil, minimal sesuai
> > urutan
> > yang kita punya. Mungkin juga rekan-rekan bisa mereferensikan dokter
> > kandungan di Surabaya yang baik & suster jaganya juga baik juga (Pada
> > kehamilan I, saya memakai dokter ini juga & susternya juga sama. Cuma
> pada
> > waktu itu saya tidak seberapa merasakan kejengkelan seperti sekarang
> > meskipun saya juga harus menunggu lama)
> > 
> > Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
> > "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> > 
> > -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
> > Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> > Berhenti berlangganan, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> > EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
> > [EMAIL PROTECTED]
> > Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
> > http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di
> Internet
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke