Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Buat kita semua... 
 
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Anna Dwiyana
 
-----Original Message-----
From: Tata S. Wirasasmita 
Sent: Wednesday, April 12, 2000 7:52 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
-----Original Message-----
From: kirana, nina [mailto:[EMAIL PROTECTED]]

ANAK-ANAKMU

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat
engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka
sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup
diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan
kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan
jauh.
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga
mencintai busur yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

Dari "CINTA KEINDAHAN KESUNYIAN" -nya Khalil Gibran

Pesan/Makna yang saya pahami dari tulisan Gibran tsb adalah:

Anak-anak kita adalah titipan/amanah dari Allah Ta'Ala, milik Allah Ta'Ala,
maka harus dididik dan dipelihara dalam kasih sayang yang murni, yang
ikhlas, tanpa pernah ada rasa kesal, keluhan, berat hati.

Tak boleh kita memaksakan keinginan kita pada mereka sedikitpun, karena
jiwa-jiwa mereka 'tinggal di rumah hari esok yang tak dapat dikunjungi walau
hanya dalam mimpi', yang berarti mempunyai masa depan dan jalan hidup
sendiri yang telah digariskan, yang tak dapat seorang pun mengetahuinya
kecuali Sang Pemanah (Pencipta)-nya sendiri.

Allah Ta'Ala telah menciptakan mereka dengan sebaik-baiknya.
Apapun yang telah DIA karuniakan kepada kita harus diterima dengan
keikhlasan,
kegembiraan, lapang dada, sebab ketika anak-anak itu tumbuh menjadi
manusia-manusia yang shalih dan shalihah (yang bersih suci), maka DIA Sang
Pencipta pun akan mencintai kita sebagai orang tuanya yang telah memelihara
dan membesarkannya dengan seluruh jiwa raga kita, dengan keikhlasan sejati,
bagaikan busur yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

(sekedar renungan diri sendiri....)


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke