Ini kok nggak jelas sih..... ????

> ----------
> From:         Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Tuesday, May 16, 2000 11:47
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      Re: [balita-anda] ##### Satu Penyakit Empat Kesimpulan
> 
> From: Sholichah <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Tuesday, May 16, 2000 10:48
> Subject: Re: [balita-anda] ##### Satu Penyakit Empat Kesimpulan
> 
> 
> ***** Assalamu'alaikum,
> #####Waalaikumussalam,
> 
> *****Pak Acu, saya mengerti apa yg anda maksud. Tp kalau pendapat  saya,
> utk
> meningkatkan kualitas SDM yg spt anda maksudkan,  mnrt saya tidak sesimple
> itu.
> #####Saya menulis itu dalam rangka menghadapi era globalisasi nanti.
>      Untuk menghadapi era globalisasi nanti, kita sejak dini harus
> mempersiapkan tenaga dokter yang bisa mengantisipasi persaingan dalam
> "pelayanan kesehatan". Yaitu dokter yang :
>      1. Memahami secara gamblang, apayang dilakukan obat dalam tubuh
> manusia, dari proses awal sampai proses akhir.
>      2. Memahami setiap reaksi yang ditimbulkan dari apa yang masuk ke
> dalam
> mulut terhadap jaringan di sekitarnya.
>      3. Memahami mekanisme pengaturan zat pembangun tubuh, seperti protein
> dalam tubuh, yang merupakan modal untuk menyembuhkan beragam penyakit.
>      4. Memahami interaksi antara penyakit, yang bisa membantu untuk
> mengatasi komplikasi penyakit.
>      5. Memahami sejumlah organ tertentu sebagai sesuatu yang saling
> menciptakan interaksi.
>      6. dan lain sebagainya.
> 
> 
> *****Dalam perjalanan panjang pendidikan  dokter, tidak hanya pengetahuan
> yg
> hrs diasah. Banyak aspek yg  menjadi perhatian. Seorang calon dokter
> antara
> lain harus belajar  bagaimana caranya ber-empati dengan pasien, belajar
> teamwork  dengan perawat dan dokter lain serta tenaga penunjang kesehatan,
> juga belajarr ber "attitude" yang baik.
> #####Team work harus diperkuat. Pendalaman permasalahan kedokteran secara
> tuntas, detail, dan integratif pun harus ditekankan pula.
>      Konsekwensinya bisa saja seorang pasien ditangani dua dokter. Yang
> satu
> antara lain menekankan pada berempati pada pasien dan yang lain menekankan
> pada diagnosis.
>     Rasanya perlu dipertimbangkan tuh, dokter yang berwajah seram, tetapi
> beranalisis tajam, untuk didampingi dokter yang beranalisis biasa, tetapi
> berempati tinggi. Jadi terciptakan kondisi kerjasama komplementer, seperti
> mur dan baut.
> 
> 
> *****Dan itu perlu waktu, sehingga  untuk memperpendek masa studi spt
> "hitungan" anda, rasanya  sulit.
> #####Judulnya tuh hanya sensasional konsep belaka. Inti permasalahannya
> bagaimana dalam kurun waktu yang sama, substansi intelektual seorang
> dokter
> itu mengalami peningkatan ketimbang adik kelas sebelumnya.
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> Nasrullah Idris
> ----------------------
> Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
> http://bdg.centrin.net.id/~acu
> 
> 
> >> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
> >> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












Kirim email ke