dear pak Jaja,
kebetulan saya masih simpan artikel ttg cara menghitung tgl kelahiran
(Intisari 1999). Kebetulan tgl yang dipakai contoh, hampir sama dg tanggal
period istri Bapak. Semoga dapat digunakan.
">lalu sampai usia kehamilan berapakah turun-nya,"
yang dimaksud turun, apa tgl lahirnya?
regards,
Quinike
=========================================================================
HINDARI KEHAMILAN LEWAT WAKTU
Walaupun masih bisa diminimalkan, pemeriksaan rutin suatu kehamilan tak bisa
disepelekan. Ini untuk menghindarkan terjadinya kehamilan lewat waktu.
Pengetahuan seputar hitung-menghitung usia kehamilan juga diperlukan seorang
ibu hamil untuk memantau usia kehamilannya dengan pasti.
Kehamilan lewat waktu sampai tingkat tertentu bisa saja tidak berdampak
buruk bagi sang ibu maupun bayi yang dilahirkan. Namun, bisa juga
keterlambatan waktu kelahiran itu berakibat fatal. Tengok saja yang dialami
Ibu Irma dan Ibu Neli, keduanya bukan nama sebenarnya.
Ketika tanggal perkiraan kelahiran anaknya sudah lewat dua minggu, Bu Irma
mulai cemas. Gerakan janin dalam kandungannya yang tidak dirasakan melemah
dan pernyataan bidan yang menyatakan tidak apa-apa, tidak mengurangi
kecemasannya. Apalagi kehamilan ini pengalaman pertama baginya.
Setelah melalui serangkaian konsultasi dan pemeriksaan USG dan CTG
(cardiotocography), diketahui kehamilan ibu muda ini memang sudah berjalan
42 minggu. Artinya, waktu persalinannya sudah lewat dua minggu dari waktu
yang seharusnya. Dokter pun memutuskan untuk mengakhiri kehamilannya. Ia
diberi obat perangsang prostaglandin melalui vagina. Upaya ini membuahkan
hasil. Bu Irma berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki sehat dengan
selamat.
Keterlambatan melahirkan yang dialami Bu Irma juga menimpa Bu Neli. Masa
kehamilan Bu Neli juga lebih dua minggu. Gerakan janin yang dikandungnya pun
sudah mulai berkurang dalam seminggu terakhir. Mendengar keluhannya, bidan
segera memutuskan untuk merangsang persalinan dengan infus oksitosin.
Sebelum infus kedua habis, tanda-tanda hendak melahirkan mulai muncul. Tak
lama kemudian bayi laki-laki dengan bobot 3 kg berhasil dilahirkan. Namun,
bayi tak segera menangis. Setelah lendir di dalam mulutnya diisap dan
telapak kakinya ditepuk-tepuk, barulah si bayi menangis meski tidak kencang.
Sayangnya, tangisan bayi itu tak terdengar lagi tiga jam kemudian. Bayi itu
tidak bisa diselamatkan meski telah diberi pernapasan bantuan.
Angka kematian lebih tinggi
Kedua kasus itu sebenarnya hanyalah contoh dari sekian banyak kehamilan
lewat waktu. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan
lewat waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan. Data itu
menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan cukup bulan cuma 1 - 2 %.
Sedangkan yang dalam kehamilan lewat waktu mencapai 5 - 7 %.
Kehamilan lewat waktu bisa terjadi oleh beberapa sebab. Di antaranya adanya
ganguan siklus haid. Gangguan ini bisa berupa ketidakteraturan haid,
terjadinya konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) pada masa menyusui
atau masa pemakaian pil KB, dan terlambatnya pengeluaran sel telur dari
ovarium.
Jumlah kehamilan atau persalinan sebelumnya dan usia juga ikut mempengaruhi
terjadinya kehamilan lewat waktu. Bahkan, ras juga merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap kehamilan lewat waktu. Data menunjukkan, ras kulit
putih lebih sering mengalami kehamilan lewat waktu ketimbang yang berkulit
hitam.
Di samping itu faktor obstetrik pun ikut berpengaruh. Umpamanya, pemeriksaan
kehamilan yang terlambat atau tidak adekuat (cukup), kehamilan sebelumnya
yang lewat waktu, perdarahan pada trisemester pertama kehamilan, jenis
kelamin janin (janin laki-laki lebih sering menyebabkan kehamilan lewat
waktu ketimbang janin perempuan), dan cacat bawaan janin.
Akibat kehamilan lewat waktu, janin, air ketuban, dan plasenta akan
mengalami perubahan. Pada janin perubahan khususnya terjadi pada kulit dan
lemak di bawah kulit. Pada air ketuban terjadi perubahan warna, yakni
menjadi hijau akibat keluarnya kotoran janin dalam kandungan. Sedangkan
plasenta menjadi tidak efektif lagi menyalurkan zat makanan dan oksigen.
Perubahan-perubahan tadi akan menjadikan bayi rentan terhadap penyakit,
mudah diserang berbagai komplikasi penyakit, dan bahkan meninggal.
Melihat ngerinya risiko yang mungkin ditimbulkan kehamilan lewat waktu, ada
baiknya seorang calon ibu dan ayah memberi perhatian khusus pada kehamilan
itu. Pemeriksaan kehamilan secara teratur menjadi penting artinya. Lebih
sering lebih baik. Namun, bila berada di tempat terpencil yang jauh dari
dokter kandungan atau bidan, frekuensi pemeriksaan bisa diperjarang. Minimal
empat kali selama masa kehamilan: satu kali pada trisemester pertama
kehamilan, satu kali trisemester kedua, dan dua kali pada trisemester
ketiga. Paket hemat pemeriksaan ini tentu tak berlaku bila terjadi kelainan.
Bila waktu kelahiran telah tiba tetapi tanda-tanda hendak melahirkan belum
juga muncul, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter atau bidan.
Menghitung usia kehamilan
Sebaiknya pula seorang calon ibu mengetahui perhitungan dalam memperkirakan
tanggal kelahiran anaknya. Perhitungan ini toh tak terlalu sulit asal
diketahui tanggal hari pertama haid terakhirnya. Tanpa mengetahui tanggal
itu, tanggal persalinan akan sulit diperkirakan.
"Rumus" perhitungan dalam memperkirakan tanggal kelahiran itu adalah
menambah tanggalnya dengan angka 7 dan menambah bulannya dengan angka 9
(dasarnya, umur kehamilan cukup bulan adalah 9 bulan 7 hari). Sebagai
contohnya, ambil saja hari pertama haid terakhir Bu Girliwati jatuh pada
tanggal 12 Maret 1999. Untuk memperkirakan tanggal kelahiran anaknya,
tanggal 12 ditambah dengan 7, hasilnya 19. Bulan kelahirannya dengan
menambah bulan 3 dengan 9, diperoleh angka 12. Jadi, anak Bu Girliwati
diperkirakan lahir pada 19 Desember 1999.
Bagaimana kalau hari pertama haid terakhir Bu Prettyningsih jatuh pada 26
September 1999? Dengan perhitungan sama seperti di atas akan diperoleh hasil
penjumlahan angka 33 untuk tanggal dan 18 untuk bulan. Karena angka-angka
itu tidak ada dalam penanggalan, koreksi pun perlu dilakukan. Caranya,
mengurangi angka tanggal dengan 30 (jumlah hari pada bulan September), angka
bulan dengan 12 (jumlah bulan dalam setahun), dan angka tahun ditambah
dengan angka 1. Hasilnya diperoleh perkiraan tanggal kelahiran 3 Juni 2000.
Perhitungan lain yang sebaiknya juga diketahui calon ibu adalah perhitungan
usia kehamilan. Banyak wanita menentukan usia kehamilan dalam satuan bulan.
Dasarnya, bulan terjadinya haid terakhir. Bila telah enam bulan tidak
mendapatkan haid, artinya si (calon) ibu telah hamil enam bulan.
Cara perhitungan macam itu kurang tepat. Yang lebih tepat adalah perhitungan
dengan satuan minggu seperti yang digunakan para dokter kandungan. Untuk itu
perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir seorang
(calon) ibu itu. Perhitungannya, jumlah hari sejak hari pertama haid
terakhir hingga saat itu dibagi 7 (jumlah hari dalam seminggu). Misalnya,
hari pertama haid terakhir Bu Anggunian jatuh pada 2 Januari 1999. Saat ini
tanggal 4 Maret 1999. Jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir adalah
61. Setelah angka itu dibagi 7 diperoleh angka 8,7. Jadi, usia kehamilannya
saat ini 9 minggu.
Seandainya, Bu Anggunian juga lupa tanggal hari pertama haid terakhirnya,
perhitungan usia kehamilan bisa berdasarkan gerakan pertama janin. Pada
kehamilan pertama, gerakan pertama janin terjadi pada usia kehamilan 18 - 20
minggu. Pada kehamilan berikutnya, gerakan itu terjadi pada usia 16 - 18
minggu. Kehamilannya kali ini untuk yang kedua kali, misalnya. Saat ini
tanggal 4 Maret 1999, misalnya lagi, dan gerakan pertama terjadi pada 25
Februari 1999. Maka, usia kandungan Bu Anggunian kira-kira 16 - 18 minggu +
1 minggu (selisih, dalam minggu, antara saat ini dan saat terjadinya gerakan
pertama janin), yaitu 17 - 19 minggu.
Kalau Bu Anggunian juga tidak tahu tanggal terjadinya gerakan pertama janin
yang dikandungnya, atau tidak puas dengan hasil dari cara perhitungan di
atas, masih ada cara lain. Yaitu, dengan bantuan alat ultrasonografi (USG)
dan dokter untuk mengoperasikannya. Namun, alat ini hanya bisa menentukan
usia kehamilan dengan baik untuk trisemester pertama dan kedua. Sedangkan
untuk trisemester terakhir, alat ini kurang membantu lantaran
penyimpangannya cukup besar, sampai 3 minggu. Penyimpangan itu cuma 7 - 10
hari dalam penentuan usia kehamilan trisemester pertama dan kedua. (Masitoh
DB)
>From: "j. suteja" <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [balita-anda] waktu kelahiran
>Date: Mon, 26 Jun 2000 15:31:27 +0700
>
>Mohon Maaf, saya mau minta sharingnya
>Istri saya mulai menstruasi terakhir tanggal 22 sept 99 dan dan berhenti 27
>September 99, lalu untuk mengetahui perkiraan tanggal kelahirannya
>bagaimana
>?.
>karena menurut pemeriksaan terakhir kemarin sampai saat ini belum turun
>juga.
>
>lalu sampai usia kehamilan berapakah turun-nya,
>terimakasih atas sharingnya
________________________________________________________________________
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]