Dear Pak Victor,

Membaca tulisan Bapak, saya jadi ingin sharing nih. Saya salah satu rang
yang terlahir dengan bibir sumbing. Saya sendiri kurang tahu penyebabnya,
tetapi Ibu saya pernah cerita kalau dulu waktu hamil memang pernah minum
obat antibiotik, entah apa dan karena sakit apa saya juga belum pernah tanya
ibu saya. Sedangkan menurut versi nenek dan kakek saya waktu itu, karena
Bapak saya pernah melakukan hal yang 'pamali' atau 'ora ilok', yaitu
membunuh tikus saat ibu saya hamil (saya nggak tahu mana yang benar, silakan
menilai sendiri, hehe).

Dan, tindakan orang tua saya waktu itu, walaupun sedih juga melihat kondisi
saya seperti itu, dengan mempertimbangkan perkembangan psikologis saya jika
kelak nanti saya dewasa, menuruti saran dokter untuk mengoperasi bibir saya
ini. Saya dioperasi kalau enggak salah belum sampai umur 3 bulan kok. Untuk
menyusui, kalau enggak salah juga saya tidak memerlukan dot khusus atau alat
khusus, karena saya pun menyusui sampai umur 1 1/2 tahun tanpa ada kesulitan
apa-apa.

Jadi untuk menambal bibir yang sumbing itu diambil dari daging pantat. Rumah
sakitnya juga rumah sakit umum (saya lahir di Pati, RS Soewondo). Dan
hasilnya tidak ada efek samping negatif yang saya derita sampai sekarang,
paling kadang-kadang ada sebutir nasi nyelonong, hehe.

Lalu pada saat lulus SMA (pertumbuhan badan relatif sudah berhenti), bibir
saya kembali dioperasi, sekedar untuk lebih menyempurnakan saja, karena
orang tua saya melihat salah satu cuping hidung saya masih agak terlalu
tenggelam/menceng dibanding yang satunya lagi. Operasi kedua ini saya
dioperasi oleh ahli bedah plastik di RS Elisabeth Semarang.
Jadi, saya pikir di jaman sekarang jika sekarang si anak bisa dioperasi
secepatnya pasti hasilnya akan lebih bagus dari pada saya. Kalau untuk Rumah
Sakitnya, saya pikir  di mana aja bisa kok. Coba saja tanyakan pada dokter
bedah yang Bapak kenal.
Yang penting, secepatnya aja deh, si anak dioperasi.

Wassallam,

Bapaknya Jodie



----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 25, 2000 3:23 AM
Subject: [balita-anda] Mengapa Lahir Bayinya Bisa Begitu ???


> Salam Balita,
>
> Rasanya hati ini berat menceritakannya ke-rekan2 netter, tapi sepertinya
> saya merasa sedikit beban ini berkurang seandainya ada dari rekan-2 netter
> bisa sedikit sharing, terlebih memberi jalan keluarnya. Ceritanya begini:
>
> Beberapa bulan yang lalu, saudara saya melahirkan seorang anak laki-laki
> yang sehat, anak pertama yang telah lama mereka tunggu-2 dan harapkan.
> Singkat cerita, anak yang mereka tunggu tersebut ternyata mengalami lahir
> kurang normal, yaitu lahir dengan bawaan  sumbing (mohon maaf), dimana
> bibir atas terbelah hingga kelobang hidung bayi tersebut.  Setiap orang-2
> yang pingin melihatnya pasti menetaskan air mata, .... rasa terenyuh bila
> melihat kondisi bayi tersebut.
>
> Saya tidak bisa membayangkan bagaimana caranya Ibu bayi tersebut
memberikan
> eksklusif asi-nya, terlebih bila memberi dengan dot (susu formula).
Rasanya
> pasti bayi tersebut terus merasa kekurangan asi atau susu formula, sebab
> kemungkinan besar akan banyak tumpahnya dari yang bisa mampu diminum oleh
> bayi atau bisa-bisa berakibat fatal ter-'sedak' masuk kelobang
tenggorokkan
> si-'bayi'.
> Saya sering membayangkan begitu pahitnya ibu dan bayi tersebut menerima
> keadaan seperti tersebut.
>
> Suatu saat saya menghubungi Ibu  tersebut, menanyakan kondisi bayinya, Ibu
> tersebut mengatakan kondisi bayinya sehat-sehat saja. Ibu tersebut
> menceritakan telah memesan suatu alat khusus (dot susu khusus) untuk
> bayinya.
> Ibu tersebut ingin mengetahui adakah rumah sakit dan dokter khusus yang
> rekan-2 netter ketahui bisa menangani kasus bayinya ??
> Seperti melakukan tindakan operasi ?? Apakah bayinya sudah sanggup untuk
> melakukan operasi tersebut ?? Atau bukankah lebih baik sejak dini (saat
> bayi) dilakukan operasi ?? atau ???
> Begitu banyak pertanyaan ibu tersebut ... rasanya pertanyaan-nya
> bertubi-tubi datang kepada saya....
>
> Saya pingin sekali mengurangi beban ibu tersebut, adakah dari rekan-2
> netter mengetahui Rumah Sakit atau Praktek Dokter khusus yang bisa
> menangani bayi tersebut. Dan berapakah perincian biayanya, dari mulai
> pengobatan hingga melakukan tindakan operasinya.  Kalau ada rekan-2 netter
> mengetahui, seandainya dilakukan tindakan operasi, langkah-2 bagaimana
yang
> harus ibu tersebut ketahui dalam setiap tindakan operasi tersebut.
>
> Sepertinya ibu tersebut 'cemas', bila tindakan operasi dilakukan apakah
ada
> efek sampingannya ?? Atau sepertinya ibu tersebut tidak mengetahui persis
> dimana Rumah Sakit yang tepat melakukan tindakan operasi tersebut ?? Ibu
> tersebut takut kalau-2 tindakan operasi tersebut hanya cuma menjahit atau
> merapatkan bibir bayi tersebut, sedangkan biayanya begitu besar ....
(takut
> tertipu !).
> Sekali tolong netter bantu ibu bayi tersebut. Saya akan secepatnya
> mengabarkan ke-Ibu tersebut bila ada netter mengetahu tempat RS dan
prakter
> Dokter yang bisa menangani bayinya.
>
> Dibenak saya selalu bertanya-tanya, mengapa bisa bayi ibu tersebut lahir
> begitu. Sedangkan faktor turunan dari Ibu atau suaminya tidak ada seperti
> tersebut. Apakah ada faktor yang lainnya ??? Mungkinkah ini dari kurang
> gizi ? Atau efek dari apakah ini ???
>
> Begitulah ceritanya, sampai saat ini rasanya tangisan bayi ibu tersebut
> selalu tergiang-ngiang ditelinga saya. Semoga ada dari rekan-2 netter bisa
> memberikan 'sharing' dan terlebih mengerahui Rumah Sakit dan Dokter yang
> mampu menangani bayi tersebut.
>
>
> Salam Sejahtera,
> [EMAIL PROTECTED]
> Div.ITS
>
>
> >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
> >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke