Saya dapat info ini dari temen,
barangkali sudah pernah dimuat, langsung dellete aja.
-----------------------------------------------------

Kata temen saya (yg sudah ikut seminar mengenai Aborsi, dgn. pembicara
dr Kusumah) :
Teman-teman... please think twice or maybe thousands if you
want to do aborsi...
merinding daku membacanya...hiihiii.
 
Kita bisa hadir sendiri di situ, bisa mendengarkan sendiri dan bisa
melihat video yg ditunjukkannya itu". 
Dalam seminar itu, dijelaskan secara detil,
proses pertumbuhan dan  erkembangan dari calon janin sampai janin itu
dilahirkan ...
Selain itu, juga ditampilkan secara detil proses ABORSI... Janin yg
awalnya hidupnya damai, tenteram, dan adang-kadang bergeliat manja
didalam perut ibunya, sekejap mata terusik oleh peralatan-peralatan
ABORTUS.
 
Di jaman sekarang, dunia kedokteran yg telah banyak mengalami
kemajuan, teknologi yg canggih, yg memungkinkan proses ABORTUS itu
berjalan singkat dan 'aman'.
 
TAPI BENARKAH PROSES ABORTUS ITU BERJALAN DENGAN 'AMAN'  DAN BIASA-BIASA
SAJA ??? Ukh... seandainya saja kalau  Anda  bisa melihat sendiri
jalannya proses abortus itu... Weukhjhh...
mungkin Anda akan terkejut sekali, muntah-muntah atau mungkin langsung
pingsan. !!!

Bukannya saya ingin melebih-lebihkan, tetapi itulah kenyataan yg ada,
tangan-tangan yg melakukan ABORTUS itu seakan-akan hanya mengeluarkan
segumpal 'sampah' dari perut seorang wanita. DIOBOK-OBOK, DIHISAP,
DIREMUK DAN DITARIK PAKSA KELUAR DAN DIBUANG !
 
Saya bisa mengatakan seperti ini, karena dalam seminar itu,
ditayangkan video mengenai proses abortus secara detil...
Diawali dengan pelebaran lubang keluar janin sampai sekitar 1 cm
lebih, dengan alat obeng busi. Setelah itu dimasukkan alat pengukur
untuk mengukur kedalaman rahim. Kemudian alat penyedot abortus
dimasukkan ke dalam rahim.
Setelah masuk, alat penyedot dihidupkan, segala cairan dihisap ke
dalam selang, daging-daging yg masih lembek <tubuih bayi yang prematur
dan tulang-tulang kecil pun tidak ketinggalan dihisap oleh alat
tersebut.

Lewat layar monitor, walaupun gambarnya agak kabur, namun kita bisa
melihat dengan jelas, terjadi pemberontakan di dalam sana.
Janin itu terus saja bergerak ke sana kemari, berusaha membebaskan
diri,  berusaha melarikan diri. (Tetapi ke mana lagi ia musti lari ???)
Walaupun sudah berusaha keras, tetap saja tidak mampu melawan kuatnya
hisapan alat penyedot tersebut.  Dan akhirnya yg tertinggal hanyalah
bagian kepalanya saja (tengkorak).
 
Tahap terakhir dari proses ABORTUS adalah dimasukkannya TANG ABORTUS
ke dalam rahim. Tanpa kesulitan, kepala janin yg tersisa itu langsung
tertangkap oleh tang abortus itu, dan ...krek... kepala tsb langsung
diremukkan, trus ditarik keluar dari rahim ibunya.
 
Dan ini ada beberapa pesan yg disampaikan
oleh Dr. Kusuma: (sejauh saya bisa mengutipnya..)
"Saudara-saudara sekalian, kita mungkin sering melihat
penganiayaan-penganiayaan di jalan-jalan, korban senjata tajam, korban
pemerkosaan, dll.... Pelakunya kita kecam dan kita cap tidak peri
kemanusiaan sama sekali. Pihak berwajib menangkap mereka dan 
menghukumnya...
TAPI BAGAIMANA TINDAKAN ABORTUS ???
BUKANKAH HAL INI JUGA SAMA SAJA????
Bahkan lebih parah lagi, yg merupakan korban di sini adalah yg tidak
berdaya, yg sangat lemah sekali, yg sangat membutuhkan bantuan orang
lain agar ia bisa hidup... Tapi nyatanya dia diserang, diobok-obok, dan
diremukkan.
Apakah janin itu menerima begitu saja ketika proses abortus itu
berlangsung?
 
TIDAK. Janin itu bergerak memberontaki, bahkan lewat monitor, kita
bisa melihatnya mulutnya yg selalu ternganga lebar-lebar, BERTERIAK,
JANIN ITU BERTERIAK MINTA TOLONG, TETAPI SIAPAKAH YG BISA MENDENGARNYA,
SIAPAKAH  YG  MENOLONGNYA..... YANG ADA HANYA SEBUAH "SILENT
SCREAMING"...  Kalau  Anda sendiri yg menjadi janin itu, apakah yg
akan/bisa Anda lakukan?

Sungguh kasihan sekali janin itu, dia yg lemah, dia yg tidak tahu
apa-apa, dia yg tidak melakukan kesalahan apa-apa, musti dilenyapkan
kehidupannya...
karena apa???
HANYA DEMI NAMA BAIK?
HANYA DEMI KEHORMATAN?
HANYA DEMI MARTABAT KELUARGA??
Sebuah nyawa musti dikorbankan...
Janin, sebuah jiwa, suatu kehidupan, sebuah karunia TUHAN Yang Maha
Besar, dihancurkan dengan begitu mudahnya oleh manusia.
Beginikah cara manusia mensyukuri apa yg telah Tuhan berikan??? Oleh
karena itu, saudara-saudara, marilah kita semua mencegah dan menghindari
terjadinya aborsi. 
Adapun yg bisa kita lakukan adalah menghindari seks pra-nikah, sehingga
kita tidak perlu dihadapkan pada pilihan aborsi. 
Dan mengingatkan  rekan-rekan kita. Apapun alasannya, aborsi tetap saja
sebuah pembunuhan, suatu usaha yg melawan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa
dalam menciptakan makhluk  kesayangan-Nya.

Mungkin hanya inilah yg bisa saya sharing-kan kepada saudara sekalian.
Mohon maaf atas kata-kataku ini yg amburadul, kata-kata yg tidak
sempurna,  kata-kata yg belum mampu menjelaskan betapa besar penderitaan
yg dialami oleh janin tsb. Tapi kalau saja saudara bisa melihat sendiri,
korban-korban aborsi itu, 'bangkai' janin-janin yg masih kecil, badannya
yg masih tidak karuan, yg membengkak biru kehitam-hitaman, jari-jari
tangan dan kakinya terputus dan terpencar-pencar itu.
Dan kalau saja bisa melihat langsung mata janin tsb: mata yg sedih dan
penuh enderitaan itu seakan-akan mengatakan: "MAMA, MENGAPA ENGKAU
MELAKUKAN HAL INI? APAKAH SALAHKU PADA MAMA?"
 
Semoga cerita diatas tidak terjadi pada kita semua karena apapun
alasannya aborsi, baik karena demi nama baik, keluarga ataupun ekonomi.
Tetap itu bukan menjadi alasan bagi kita untuk menyimpang dari kehendak
Allah SWT.
Dan kalau karena alasan ekonomi, kita yakin bahwa setiap mahluk hidup
akan diberikan rejekinya masing-masing sebagai perumpamaan "SEMUT PUN
YANG  HIDUP DIATAS BATU YANG TERLETAK DIPADANG PASIR YANG GERSANG MAMPU
UNTUK BERTAHAN HIDUP KENAPA KITA SEBAGAI MANUSIA YANG MEMPUNYAI BANYAK
KELEBIHAN DARI MAHLUK LAIN TIDAK BISA".
 
well does anybody get the point?.....

(maaf cukup panjang)

>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke