FYI ---------------------- Forwarded by Tia Sutarno/ID/QUES/ICI on 02/28/2001 11:07 AM --------------------------- Ria Putri Zara 02/28/2001 10:46 AM Sent by: Ria Zara To: Hera Hidajat/ID/QUES/ICI@ICI, Tia Sutarno/ID/QUES/ICI@ICI, Tety Meltiani/ID/QUES/ICI@ICI, Antoko Lukito/ID/QUES/ICI@ICI, Peter Wira/ID/QUES/ICI@ICI, Andy Krishnaputra/ID/QUES/ICI@ICI, Budi Lukmanto/ID/QUES/ICI@ICI, Tjie-Ui Tjioe/ID/QUES/ICI@ICI, Henny Handayani/ID/QUES/ICI@ICI, Lyli Suardi/ID/QUES/ICI@ICI cc: Subject: FW: Hindari anthrax, masyarakat diimbau tak makan sate ---------------------- Forwarded by Ria Zara/ID/QUES/ICI on 02/28/2001 10:46 AM --------------------------- Jeanne Kaligis <[EMAIL PROTECTED]> on 02/27/2001 05:05:14 PM To: cc: (bcc: Ria Zara/ID/QUES/ICI) Subject: FW: Hindari anthrax, masyarakat diimbau tak makan sate Bagi para "carnivore" harap artikel ini dicermati...he..he..he..:) Rgds, Jeanne -----Original Message----- From: Lucia Dokubani [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 27 Februari 2001 13:26 To: Fenny; Hesty Dwi Kristijanti; Susanna; Tiurma Grace; Lucyana; Adri; Budianto T. Pramono; Dian Primana; Elita; Ida; Jeanne; JEffrEy Ong; Mihri Safya; Niniek Handoyoputro; Telly; Tomo Pramono; Usman Adie; Wenny - MILA Tour; WIEn; Willy Subject: FW: Hindari anthrax, masyarakat diimbau tak makan sate Subject: Hindari anthrax, masyarakat diimbau tak makan sate Selasa, 27/2/2001, 10:57 WIB Hindari anthrax, masyarakat diimbau tak makan sate Laporan Woro Yudhi Anggraini < mailto:[EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> > satunet.com - Menyusul merebaknya kasus anthrax di Kabupaten Bogor, masyarakat diimbau tidak makan daging sate. Pasalnya, kuman anthrax yang berbentuk spora (Bacillus anthracis) tidak mati pada suhu tinggi. Apalagi daging kambing atau sapi yang dibakar (disate) biasanya hanya matang pada bagian luarnya saja, sementara bagian dalamnya tetap mentah atau setengah matang. Sementara kuman anthrax baru mati bila dimasak sempurna dengan suhu 100 derajat selama 15 menit. Salah satu pencegahan lain yang bisa dilakukan masyarakat, harus dihindari kontak langsung (bersentuhan) atau memakan bahan makanan seperti daging dan jerohan yang berasal dari hewan yang dicurigai terkena anthrax. Bisa juga menghindarinya dengan mencuci tangan sebelum makan, atau mencuci sayuran dan buah-buahan hingga bersih sebelum dimakan. Dalam informasi yang disebarluaskan Dinas Peternakan Bogor disebutkan, tanda-tanda klinis pada manusia biasanya kerap terlihat bentuk kulit atau anthrax lokal, demam tinggi, nyeri pada daerah luka, membentuk bungkul/semacam bisul merah dan pucat (cenang), serta karbungkel hitam (cenang hideung). Namun bila yang terserang daerah usus karena memakan daging yang terinfeksi kuman anthrax, maka akan terjadi rasa nyeri di bagian perut, muntah-muntah atau kekakuan (kram) perut yang bisa berakhir dengan kematian. Sedangkan cenang hideung biasa terlihat di bagian tengkuk. Menurut keterangan seorang dokter di sebuah puskesmas di Bogor yang belakangan ini kerap menangani pasien anthrax, dr Nana Mulyana, ada seorang ibu yang terjangkit anthrax setelah dia mencium daging yang akan dimasaknya. Daging yang ternyata telah terkena kuman anthrax ini menular di bagian hidung ibu tersebut. Pasalnya, kuman anthrax yang mematikan menempel di bagian hidungnya dan menyebabkan bisul bernanah, sedangkan tangannya terbebas karena yang bersangkutan telah mencuci tangan setelah memegang daging tersebut. Bisul anthrax bisa menyebar bila nanah bisul menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sementara tanda-tanda klinis pada ternak, biasanya ternak itu akan mengalami demam tinggi sekitar 41,5 derajat, sesak nafas, gemetaran, nafsu makan hilang, depresi atau gelisah, kejang-kejang, produksi susu menurun, terjadi keguguran dan pada puncaknya akan keluar darah kehitaman melalui dubur, mulut serta air seninya. Cara penularannya, bisa ditularkan hewan sakit kepada hewan yang sehat secara langsung atau biasa juga melalui hubungan dengan tanah netral yang menjadi inkubator kuman anthrax, serangga penghisap darah, makanan atau minuman yang tercemar dan percikan darah yang menempel pada permukaan kulit. Sedangkan bagi manusia bisa terinfeksi melalui kulit yang terluka dan makan daging hewan penderita anthrax. Biasanya dalam waktu kurang dari 24 jam hewan terjangkit anthrax itu akan mati, demikian juga halnya dengan manusia yang terjangkit kuman anthrax. Dinas Peternakan Bogor mengimbau agar seluruh pengelola peternakan melakukan vaksinasi ternak setiap tahun dan mengasingkan hewan yang telah terinfeksi anthrax agar tidak terjadi kontak dengan hewan yang sehat. Ternak yang sakit juga tidak boleh terpotong dan bangkainya tidak boleh dibuka tetapi segera dibakar atau dikubur. Selain itu, kandang dan peralatan bekas ternak yang sakit anthrax harus disucihamakan atau dibakar bila tidak bisa disucihamakan. Hewan yang mati akibat penyakit ini juga jangan sampai dimakan oleh hewan pemakan bangkai atau daging. Setiap anggota masyarakat juga diimbau agar melaporkan kejadian yang diduga terkait dengan penyebarluasan penyakit anthrax ke dinas peternakan setempat.[cha]
IMPORTANT NOTICE: This email may be confidential, may be legally privileged, and is for the intended recipient only. Access, disclosure, copying, distribution, or reliance on any of it by anyone else is prohibited and may be a criminal offence. Please delete if obtained in error and email confirmation to the sender.
>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]