Halo, Ikutan sharing ya... dan sedikit agak panjang boleh 'kan.... Menarik sekali apa yg disampaikan P. Muhammad Husein Budiraharjo dan Ibu Ani Haq. Saya ingin share utk latar belakang ilmiahnya, krn pasti banyak rekan2 yg TIDAK PERCAYA dg cara seperti itu.
Seperti kita ketahui, otak manusia memancarkan 4 jenis gelombang, yaitu gelombang alpha, beta, theta dan delta (pembagian ini berdasarkan besar frekuensi dari gelombang tsb). Saya tidak akan menuliskan terlalu detail ttg karakteristik masing2 jenis gelombang ini, tetapi garis besarnya saja (supaya tidak terlalu panjang). Pada keadaan kegiatan sehari-hari yg normal atau sedang berpikir, kita (dan juga anak) selalu memancarkan gelombang beta. Dalam keadaan stress, gelombang beta inilah yg paling banyak muncul, yg pada akhirnya menyebabkan 'mental block' shg kita sulit menerima hal-hal baru. Sayangnya, gelombang beta ini yg paling banyak terjadi pada kebanyakan orang. Pada keadaan relaks, gelombang alpha yg paling banyak dipancarkan. Dalam keadaan gelombang alpha ini banyak dipancarkan, ide baru akan sering muncul, dan sangat efektif utk mempelajari hal2 baru. Dan otak kita dapat dilatih utk memancarkan gel. alpha sesuai dg keinginan kita. Tapi hal ini tdk akan dibahas disini :) Gelombang theta muncul pada org yg senang melamun atau berpikiran kosong. Gelombang delta muncul pada saat kita sedang tidur nyenyak. Nah, kita/anak yg akan tidur itu melalui proses perubahan dari gelombang beta ke alpha (pada saat mulai akan tidur dan pada awal tidur) dan kmd menjadi delta. Tetapi pada anak yg masih bayi kadang2 tanpa melalui gel. Alpha, tapi dari beta langsung ke delta. Ini bisa dilihat tandanya kalau bayi yg mulai tidur tiba2 seperti kaget/tersentak. Itu adalah reaksi otomatis dari tubuh thd perubahan dr gel. Alpha ke delta. Pada awal tidur dimana gelombang alpha banyak dipancarkan, maka informasi yg masuk akan mudah diterima oleh otak, dan langsung masuk ke otak/pikiran bawah sadar. Apabila info tsb masuk ke pikiran bawah sadar, maka dg otomatis tubuh akan melakukannya. Contohnya, bagi yg bisa setir mobil, seluruh tangan, kaki dan mata akan bekerja dg otomatis krn masalah setir mobil ini sdh masuk ke pikiran bawah sadar. Lihat bedanya dg org yg baru belajar setir mobil. Setir mobil belum menjadi informasi di dalam pikiran bawah sadarnya shg nyetirnya tersendat-sendat. Ada lagi contoh pengalaman saya. Dari kecil saya tidak suka pelajaran sejarah atau PMP krn harus menghafal banyak sekali. Waktu SMP, isi buku sejarah/PMP itu saya baca keras dan direkam di kaset. Kalau mau belajar sejarah, saya tinggal tiduran rileks sambil nyetel kaset itu, bisa sampai ketiduran. Hasilnya, lumayan saya bisa dapat nilai bagus dari pelajaran yg tidak saya sukai :) Jadi, memperdengarkan sesuatu pada anak yg baru saja tidur memang secara ilmiah dapat dibuktikan keefektifannya. Tentunya perlu dilakukan terus menerus, seperti halnya anda belajar setir mobil, sampai info tsb benar2 masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Kembali ke masalah pertengkaran anak, saya biasa melakukan beberapa hal kpd kedua anak saya Rihan dan Afi, dg hasil yg cukup baik. Detailnya saya sampaikan di email berikutnya saja ya... supaya email ini tidak terlalu panjang. ‘Ntar pada bosen lagi bacanya.... :) Semoga bermanfaat, dan sampai ketemu lagi di email berikutnya. Jangan lupa, kalau ada info dari saya yg salah tolong dibetulkan. Taufan Surana ---------------------------------- eBook Perkembangan Otak Anak Batita dan Stimulasi yang Diperlukan http://www.babybrain.s5.com/ or send a blank mail to [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------- >> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, >http://www.indokado.com/international/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]