Pentingnya aktivitas motorik kasar
Kedua belahan otak itu dijembatani oleh bundel "urat" syaraf yang disebut
corpus collosum. Sisi kanan dan kiri tubuh saling berkoordinasi melalui
jembatan ini. Aktivitas motorik kasar seperti lompat tali, memanjat, lari,
serta aktivitas motorik halus macam menggambar, merenda, membuat origami,
dan bikin kue merupakan akitivitas penting bagi proses mielinasi C.
collosum. Jalur ini memungkinkan kemampuan berpikir analitis (otak kiri) dan
intuitif (otak kanan) untuk saling mempengaruhi. Sejumlah ahli
neuropsikologi percaya, buruknya perkembangan jembatan ini mempengaruhi
komunikasi efektif antara belahan otak kanan dan kiri. Diduga, inilah
penyebab timbulnya kesulitan perhatian dan belajar pada anak.
Pertanyaannya kemudian, apa kerugian otak dengan menonton televisi?
Televisi sesungguhnya hanya memberikan informasi kepada dua indera: mata dan
telinga. Padahal ketajaman visual dan pandangan tiga dimensional pada anak
belum berkembang sepenuhnya sampai usia empat tahun. Gambar yang dihasilkan
layar televisi itu gambar dua dimensi, tidak fokus dan kabur karena tersusun
dari titik-titik sinar. Itu membuat mata anak-anak harus memaksa diri agar
gambar menjadi jelas.
Televisi, juga barang elektronik lain, memancarkan gelombang
elektromagnetik. Maka disarankan, posisi menonton setidaknya 120 cm dari TV
dan 45 cm dari layar komputer.
Sistem visual yang meliputi kemampuan mencari (search out), memindai (scan),
memfokus, dan mengidentifikasi apa yang masuk ke bidang pandang, terganggu
oleh kegiatan menonton TV. Padahal keterampilan visual ini perlu
dikembangkan dalam kaitannya dengan membaca efektif. Saat menonton, pupil
mata anak tidak melebar, dan nyaris tidak ada gerakan mata yang justru
penting dalam kegiatan membaca. Mata dituntut terus bergerak dari kiri ke
kanan halaman saat membaca.
Kemampuan untuk memusatkan perhatian juga mengandalkan sistem visual ini.
Sementara itu gambar-gambar televisi yang berubah secara cepat tiap 5 - 6
detik pada kebanyakan tayangan acara dan 2 - 3 detik pada iklan, membuat
otak pikir tidak punya kesempatan memproses image. Padahal otak pikir perlu
5 - 6 detik untuk memproses gambar begitu mendapat stimulus.


Kirim email ke