mbak,

owe ada kenal satu org yg ampe sekarang masih idup en jg anggota LVRI.
Dia itu org yg pegang tradisinya, org kelenteng pulak. Ngerti banyak
hal yg terkait ama budaya Tionghoa.
Apa itu org orientasi ke Indonesiaannya TIDAK TOTAL ?
Dia jg yg ajak gw gabung ke satu organisasi yg orientasinya ke Indonesia.

Jg di Cilacap ada tokoh kelenteng yg jg pahlawan kemerdekaan.

So gini aja, kenapa seh ente mesti muter2 silat lidah. Mau pake gaya
timpuk timur kagetin barat yg katanya itu gaya ilusi mati ?
Wow itu mah gaya 36 siasat lage jaman ilusi mati aje belon jadi kadal.

Kayaknya itu HST ama Sindhunata ada dendem sama budaya Tionghoa or mrk
bawa misi tersembunyi yg dititipin ama ilusimati ?

Nah kalu dah logical phallmasi mestinye ente lawan dong gak usah
muter2 hehehehehehehehehe

Mak gw lage pesen neh boekoe yg ceritain betapa aufkelaut yg dapet
sumbangan gede2an dari filsafat Tiongkok. Itu jg terbitan Chicago
university alias bikinan bule tuh.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Prometheus"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya tidak akan mengomentari dulu HTS dan politiknya, tapi ada satu
> pengambilan kesimpulan yang menarik, yang mungkin bisa dipelajari
bersama. 
> 
>  
> 
> Dibawah, ada disebutkan :
> 
> (1)   "Sindhu memang dibesarkan tanpa ada warna budaya ketionghoaan
budaya
> babah sehingga orientasi keindonesiaan-nya memang total."
> 
>  
> 
> Kemudian ada penarikan kesimpulan sbb : 
> 
> (2)   "orang yang 'masih dibesarkan dalam warna budaya ketionghoaan'
maka
> orientasi keindonesiaannya tidak akan total, akan terpecah"
> 
>  
> 
> Umumnya kita akan melihat ini sebagai penarikan kesimpulan yang
benar dan
> logical, padahal tidaklah demikian. 
> 
> Mengapa ? Mari kita lihat pelan-pelan. 
> 
>  
> 
> Pertama, kita bisa tulis ulang statement pertama diatas sbb :
> 
> " Jika orang dibesarkan tanpa warna budaya ketionghoaan, maka orientasi
> keindonesiaan-nya total"
> 
>  
> 
> Sekarang, untuk mempermudah, kita definisikan 
> 
> P="orang dibesarkan tanpa warna budaya ketionghoaan", dan 
> 
> Q="orientasi keindonesiaan-nya total"
> 
>  
> 
> Kalimat tersebut diatas, kemudian, dapat saya tuliskan kembali
menjadi  "
> Jika P, maka Q" 
> 
> (mungkin yang masih ingat pelajaran LOGIKA di SMP/SMA(?) boleh mulai
> bernostalgia....hehe J) 
> 
>  
> 
> Nah, di dalam Ilmu Logika, sebuah premise "Jika P, maka Q" dapat
> di-transposisi-kan menjadi " Jika Tidak Q, maka Tidak P" yang masih
> mempunyai nilai kebenaran yang sama. Tapi premise tersebut (Jika P
maka Q)
> tidak bisa diubah menjadi "Jika tidak P, maka tidak Q"
> 
>  
> 
> JADI, dari kalimat atau premise " Jika orang dibesarkan tanpa warna
budaya
> ketionghoaan, maka orientasi keindonesiaan-nya total", secara logika
dapat
> saja diambil kesimpulan bahwa "Jika orientasi keindonesiaan-nya
tidak total,
> maka orang tsb dibesarkan dengan warna budaya ketionghoaan" 
> 
>  
> 
> Tapi BUKANLAH : 
> 
> " Jika orang dibesarkan dengan warna budaya ketionghoaan, maka orientasi
> keindonesiaan-nya tidak total"
> 
>  
> 
> Penarikan kesimpulan cara seperti ini adalah salah satu bentuk logical
> fallacy. 
> 
>  
> 
>  
> 
> Prometheus
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: HTS di CSIS
> 
>  
> 
> 
> AW:
> 
> Selama saya kenal pak Harry Tjan tampaknya dia baik baik saja tentang 
> Tionghoa. 
> 
> KH:
> 
> Saya tidak kenal pak Harry Tjan. Tapi saya tidak sependapat dengan
> tulisannya di Kompas ketika sahabatnya meninggal:
> 
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/14226
> 
> kutipan:
> 
> "Semenjak muda sebagai mahasiswa hukum, Ong Tjong Hay, nama pemberian
> orangtua, yang kemudian berubah menjadi Kristoforus Sindhunata, secara
> konsekuen menunjukkan komitmennya untuk menjadi patriot Indonesia,
meskipun
> dia tumbuh dalam lingkungan pergaulan dan pendidikan Belanda.
> 
> Dia sekolah di HBS dan mempunyai status hukum sebagai gelijkgesteld,
orang
> yang disamakan dengan golongan Eropa atau sebagai londo godong.
Sebenarnya
> sikap dasarnya itu tidak mengherankan karena dia adalah putra kedua dari
> tiga bersaudara dari Dr Ong Hok Lan yang semenjak masa kuliahnya di
> Nederland selalu berada di kalangan Persatuan Pelajar Indonesia yang
> mendambakan Indonesia merdeka.
> 
>  Dengan demikian, Sindhu memang dibesarkan tanpa ada warna budaya
> ketionghoaan budaya babah sehingga orientasi keindonesiaan-nya
memang total.
> Tidak mangrotingal, tidak mendua terpecah perhatian dengan loyalitas
mana
> pun. Dia adalah monoloyalis Indonesia, baik secara politis, sosial,
maupun
> kultural."
> 
>  
> 
> Tulisan di atas seakan-akan mengatakan orang yang 'masih dibesarkan
dalam
> warna budaya ketionghoaan' maka orientasi keindonesiaannya tidak
akan total,
> akan terpecah. Menurut HTS orang yang sekolah di HBS dan mempunyai
status
> hukum sebagai gelijkgesteld, orang yang disamakan dengan golongan
Eropa atau
> sebagai londo godong, akan lebih nasionalis daripada orang yang
'dibesarkan
> dalam warna budaya Tionghoa'.
> 
>  
> 
> Pernyataannya ini amat merendahkan orang yang 'dibesarkan dalam
warna budaya
> Tionghoa' karena nasionalisme seseorang tidak ditentukan oleh 'warna
budaya'
> atau 'status hukum' atau 'di mana dia bersekolah'.
> 
>  
> 
> KH
> 
> 
> 
> --- On Thu, 9/25/08, Anton Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Anton Widjaja <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: HTS di CSIS
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Thursday, September 25, 2008, 5:55 AM
> 
> Kalau tolok ukurnya parsel lebaran saya bilang memang kondisinya lebih 
> buruk. Kemarin saya emncri kardus untuk parsel lebaran. Ternyata di 
> dua buah supermarket besar saya tidak menemukan kardus ukuranbesar. 
> kata kasirnya memang tahun ini cuma satu ukuran yang sama dengan 
> ukuran sedang tahun lalu. 
> 
> Kesimpulannya perdagangan bahan baha parsel agak lesu. Secra tidak 
> langsugn perputaran uang agak kurang.
> 
> Selama saya kenal pak Harry Tjan tampaknya dia baik baik saja tentang 
> Tionghoa. 
> 
> .
> 
> Image removed by sender.
> 
> 
>  
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG - http://www.avg.com
> Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.7.2/1690 - Release Date:
25/9/2008
> 7:05 AM
>


Kirim email ke