Suharto mundur di Mei 1998. 

Kalau mengikuti pendapat HTS tersebut yang mengomentari perbaikan 
nasib tionghoa dalam tiga periode yang berlangsung, dapat diartikan 
bahwa menurut dia tidak ada yang salah dengan policy di periode Orde 
Baru, demikian pula tidak ada yang salah dengan policy di orde lama, 
dan juga dengan policy di masa orde reformasi sekarang. Karena di 
tiga periode tersebut, menurut dia, nasib tionghoa lebih baik. 

Mengenai apakah HTS tak berubah dengan konsep pembersihan budaya 
tionghoa (kalaupun dulu menganut demikian), saya kira, tidak bisa 
disimpulkan hanya dari sepotong statement yang Anda bawa. 


Prometheus


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin saya salah mengingat tahunnya, ingatan saya tahun jatuhnya 
suharto adalah 1997.
>  
> Jika tahun 1997 memang dianggap mewakil Orde baru, Berarti memang 
benar, HTS tetap menyimpulkan, tak ada yang salah dengan 
kebijakan  Cina yang dijalankan orde baru, karena Orde Baru telah 
membuat nasib Tionghoa Indonesia ke arah yang lebih baik dibanding 
zaman Orla! Jadi kita orang Tionghoa harus berterimakasih pada HTS 
dan LPKB yang telah mengkonsep kebijakan Cina yang dijadikan pegangan 
penguasa Orde baru.
>  
> Benar! Harry Tjan Silalahi sama sekali tak berubah dengan konsep 
pembersihan budaya Tionghoa!
> Apakah bisa ditafsirkan secara lain? Omongannya ini dilontarkan di 
muka umum, mestinya bukan gosip.
>  
> Salam,
> ZFy
> 
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: Prometheus <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, September 25, 2008 11:04:33 PM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] HTS di CSIS
> 
> 
> Ya, saya termasuk yang bingung. 
>  
> Kalau dilihat statement : 
> "Saat ini nasib orang tionghoa lebih baik dari 10 tahun yg lalu 
(1998), pada tahun 1997 nasib tionghoa lebih baik di banding tahun
> 1965, tahun 1964 nasib tionghoa jauh lebih baik dibanding tahun 
1945-1950"
>  
> Saya mengartikan bahwa
> (1)   Periode 1998-2008 (orde reformasi sekarang), tionghoa 
mengalami perkembangan nasib lebih baik
> (2)   Periode 1965-1997 (orde baru), tionghoa mengalami 
perkembangan nasib lebih baik
> (3)   Periode 1945/50-1964 (orde lama), tionghoa mengalami 
perkembangan nasih lebih baik
>  
> dimana masalahnya ? saya tidak melihat adanya upaya mengubah-ubah 
loncatan tahunnya, atau menghilangkan era tertentu, atau menutup-
nutupi borok orba. Mohon penjelasan. 
>  
> Prometheus
>  
>  
> From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ 
yahoogroups. com] On Behalf Of Fy Zhou
> Sent: Thursday, 25 September, 2008 11:30 AM
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] HTS di CSIS
>  
> Setelah saya simak teliti tulisan Uly, saya bisa yakin bahwa 
kutipan yang saya dapat ttg HTS memang benar adanya.
>  
> Mungkin banyak teman yang bingung, apa yang jadi masalah?
>  
> Mungkin banyak yang tak memperhatikan, dari ucapannya, dia sengaja 
melakukan pengaburan masalah, dengan cara membuat loncatan waktu yang 
tak konsisten. dari 2008 mundur ke 1998 (10 tahun), dari 1997 
langsung loncat ke 1965 (32 tahun!), setelah itu 1964 mundur ke 1950 
( 14 tahun). Dari sini terlihat, dia sengaja menghilangkan era tahun 
1966 - 1997, zaman emasnya Orde baru! 
>  
> Padahal periode 32 tahun orde baru adalah periode yang sangat 
penting menyangkut nasib Tionghoa Indonesia, di periode ini terjadi 
banyak perubahan kebijakan Tionghoa yang Dramatis! Mengapa justru 
diloncati dan tak diberi penilaian sma sekali, lebih baikkah lebih 
burukkah? Jika mengikuti logika tahunnya, seharusnya dia menyisipkan 
Tahun 1997 ke 1981,  dan 1980 ke 1965! sedangkan dia  langsung loncat 
ke 1965, angka 1965 ini dipilih dengan sadar, ini adalah zaman akhir 
Orla! Jika orang yang tak tahu sejarah Indonesia mendengar ucapan HTS 
ini, logika bahasanya pasti membuat dia berkesimpulan bahwa Tahun 
1980 otomatis lebih baik dari tahun 1965, Orba membuat kemjuan 
dibanding Orla dalam hal nasib orang Tionghoa!
>  
> Dari sini jelas terlihat, HTS sengaja menyembunyikan borok2 Orba, 
dia menghindar untuk membuat penilian!!!
>  
> Salam,
> ZFy
>  
>  
> ----- Original Message ----
> From: Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED] net.id>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups.. com
> Sent: Thursday, September 25, 2008 12:31:25 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] HTS di CSIS
> Lho, tadi pagi, 14 jam sebelum munculnya posting Zhou-heng ini, kan 
sudah muncul posting-nya Ul-djie, yang menceritakan kehadirannya di 
acara itu, termasuk kesannya (yang positif) pada Harry Tjan.
>  
> Tetapi, anyway, daripada terbengong-bengong, mengapa tidak ditanya-
pastikan (dikonfirmasikan) saja pada sang pembawa issue?
>  
> Wasalam.
>  
> ------------ --------- --------- --------- -----
>  
> ----- Original Message ----- 
> From:Fy Zhou 
> To:budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Sent:Wednesday, September 24, 2008 11:09 PM
> Subject:[budaya_tionghua] HTS di CSIS
>  
> Kawan2,
>  
> Saya ingin tahu, apakah ada yang hadir acara bedah buku di CSIS 
kemarin?
> Saya mendapat informasi, dalam acara tersebut orang yang punya 
inisial HTS telah membuat pernyataan seperti di bawah ini:
> 
> "Saat ini nasib orang tionghoa lebih baik dari 10 tahun yg lalu 
(1998), pada tahun 1997 nasib tionghoa lebih baik di banding tahun
> 1965, tahun 1964 nasib tionghoa jauh lebih baik dibanding tahun
> 1945-1950"
>  
> Saya ingin konfirmasi! Benarkah semua ini????
>  
> Salam Bengong
> ZFy 
>  
> .
> _._,___ 
>  
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG - http://www.avg. com
> Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.7.2/1690 - Release Date: 
25/9/2008 7:05 AM
>


Kirim email ke