On Wed, Apr 20, 2005 at 10:57:45PM +0700, Heru Nugroho wrote:
> Wah,
> seolah-oleh Budi (dan kawan-kawan ??) berada pada posisi "yg teraniaya" dan 
> APJII sebagai "penganiaya",

Yes. Apa itu kurang jelas? Harus se-eksplisit apa saya katakan?

> Logikanya, hanya orang yg gak waras yang ingin menghancurkan eksistensi 
> kelangsungan pengelolaan domain internet di indonesia,
> mendongkel kinerja Budi Cs melalui cara2 kontroversial adalah langkah 
> penghancuran.

Mau saya forwardkan email yang saya terima (via japri)?
*Ada* usaha pendongkelan tersebut. Sampai sekarang masih berlanjut.
Kalau misalnya saya forwardkan info itu ke anda, apa yang akan anda
lakukan jika itu dilakukan oleh orang APJII?
(ps: dalam pandangan saya, anda ditunggangi oleh ybs. yang ini opini
pribadi saya. maaf.)

> Menurut saya.... yg mungkin, cara2 tersebut tidak sejalan dengan mindset 
> Budi Cs, dan menurut saya itu wajar.

Begitulah.

...
> Seperti yg pernah terjadi ketika dalam pertemuan sebelumnya yg kebetulan 
> mempertemukan kita berdua, saya tidak bisa tegas ambil sikap ketika anda 
> datang dengan menyodorkan sebuah tatanan pengolahan domain yang baru dan yg 
> (menurut anda) sudah tidak bisa dirubah. Mohon dimaklumi ketika saya tidak 
> tegas dalam mengambil keputusan untuk "menerima" atau "tidak menerima".
...

Nah, ini bisa menjadi bukti bahwa kami tidak dadakan dalam merumuskan
registrar-registry. Bahwa kami sudah sounding jauh-jauh hari dan
beberapa kali kepada APJII. Ini bukti bahwa kami reaching out, tidak
diam-diam. [Sebelumnya ada klaim bahwa kami tidak mengajak bicara APJII.]

Mengenai apakah APJII mau menerima atau tidak menerima, itu urusan
APJII. Hanya, kami sudah melakukan yang terbaik dengan memberi informasi.

...
> Sayangnya anda tidak bertemu dengan pihak yg sudah ditetapkan secara formal 
> oleh APJII untuk membahas persoalan ini,
> mungkin perlu saya informasikan, bahwa yg mendapat "tugas" dari APJII untuk 
> penyelesaian persoalan ini adalah Teddy Purwadi dan Wahyoe Prawoto. Menurut 
> saya, anda seharusnya sudah tahu itu. 

Wah saya tidak tahu. (Darimana saya tahu?)

Tapi setelah kasus ini muncul, saya sudah ketemu dengan Wahyoe. Waktu
itu kami rame-rame makan malam. Ada banyak yang datang, termasuk waktu
itu Sanjaya pas ada di Jakarta. Jadi ikut juga diculik untuk makan malam.
Rekan APJII lain juga saya ketemu.

Tapi seperti telah saya katakan, kalau mau buat pertemuan, harus komplit
di sisi APJIInya. Kalau tidak, ya hanya bagus untuk makan-makan saja.
(Oke juga sih. Tapi tidak bisa memutuskan pendapat.)


...
> Namun, dalam pertemuan nanti (jika terjadi), anda harus ikut hadir dan lalu 
> tidak diwakili, karena rekan2 anda menyatakan bahwa pemegang mandat soal 
> kebijakan pengelolaan domain adalah anda pribadi. 

Nah, ini satu yang disesali oleh rekan-rekan pengelola domain.
Ketika dalam pertemuan, yang datang pak Indra, pak Maman, pak Bob, pak
Yanto, dll. pihak APJII meremehkan mereka. Padahal saya sudah mendelegasikan
tugas kepada mereka. Setiap mereka datang, yang ada adalah mereka
dimarahi. (Referensi: lihat email Bob sebelumnya.)
Begitu mereka datang ke lantai 11, langsung disemprot sebelum mendengarkan
apa yang mau mereka ceritakan.


Di APJII memang delegasi wewenang bukan culture-nya. (Mungkin karena
karakteristik asosiasi yang isinya memang pesaing bisnis. Jadi bentuk
yang paling optimal memang seperti itu. Tidak ada yang perlu disalahkan.)
Jadi pendelegasian wewenang merupakan hal asing.


Kalau di tempat kami, pendelegasian wewenang itu sangat kental. Memang
ini basis dari pengelolaan domain adalah pendelegasian. Mulai dari IANA
/ ICANN sampai ke second level domain.


> Hingga dalam pertemuan 
> sebelumnnya tidak bisa mengambil keputusan dan bahkan kemudian berwarna 
> emosional, karena dari kami datang lengkap, sedang anda mewakilkan-nya pada 
> sekelompok orang yg salah satu-nya adalah anggota pengurus APJII yg saat 
> hadir (tanpa kami sadari sebelumnya), 

yang ini maksud anda: Johar?

> memperkenalkan diri sebagai salah 
> satu wakil anda, karena memang dalam jabatan rangkap (menjabat juga sebagai 
> salah satu pengurus di institusi anda). 

Jika anda (dan rekan-rekan APJII sadar), ini merupakan salah satu bentuk
kepedulian kami terhadap dunia ISP. Pengelola domain net.id diambil dari
dunia penyedia jasa (ISP/telcos). Saat ini domain adminnya adalah pak
Sanjaya, yang kebetulan ada di luar negeri sehingga diwakilkan oleh Johar.
Itu saja. Nothing special about it.

Entah mengapa, mode di tempat anda (APJII) itu banyak mode curiga.
Di tempat kami delegasi wewenang, dan selama orang tersebut dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, ya tidak masalah.


> Memang, anda punya dasar argumentasi untuk itu. Selain kami juga punya 
> argumen, bahwa "brand" tersebut dinyatakan secara sah oleh dep kehakiman 
> merupakan hak APJII. 

Boleh tahu siapa yang berinisiatif mendaftarkannya? Sama dengan IIX?
(Mosok nggak mau belajar dari sejarah sih? APJII perlu mempelajari
sejarah IIX-nya sendiri. Atau mengenai sodokan pengelolaan IP?
Mosok mesti saya eja?)

Saya masih melihat pendaftaran brand ini sebagai itikad tidak baik.
Demikian juga permohonan untuk menggunakan domain idnic.net.id.
Kalau mau mengapa tidak daftar id-nic.or.id? Mengapa kok mau menggunakan
idnic.net.id yang *SUDAH TAHU* digunakan sebelumnya untuk pengelolaan
domain .ID. (PS: siapa pun boleh daftar domain id-nic.or.id. Hayo, siapa
cepat?)

Selain itu toh APJII juga sudah punya IDNIC.NET!
(Perlu diingat bahwa ketika APNIC menanyakan soal domain ini, saya tidak
keberatan jika domain tersebut digunakan oleh APJII.)
Mengapa tidak pakai domain ini saja? Mengapa kok masih ngotot mau pakai
idnic.net.id.

Hal-hal semacam ini, meskipun sah-sah saja APJII melakukannya, merupakan
indikasi yang tidak baik. Udah tahu nama tersebut sengketa kok masih
ngotot mau. Jika memang punya itikad baik, ya mbok nggak begitu.

Perlu diingat juga, begitu anda melarang kami untuk menggunakan kata
IDNIC (meskipun yang didaftarkan adalah ID-NIC), kami berhenti
menggunakan domain dengan nama tersebut. Mohon perhatikan perbedaan
approach yang kami lakukan dengan yang dilakukan oleh APJII.


> Hehehehehe...
> saya jadi diingatkan oleh pendapat yg dinyatakan seseorang ttg anda, bahwa 
> anda adalah seorang jagoan...

Maksudnya pendapat Teddy? Be my guest.

Saya memiliki tugas mempimpin. Saya harus membuat keputusan2 dan membuat
suasana kerja yang baik bagi anak buah saya. Termasuk di dalamnya adalah
menangani intrik-intrik dari APJII ini. Silahkan, anda mau kasih saya
judul "jagoan", silahkan saja. Pak Samik sudah melabeli saya dengan kata
"prabu". Teddy sudah memberi saya label "emosional". 
(Character assasination anybody?)
Kalau hanya sekedar diberi label, no problem lah.
I am not trying to be a hero or a celebrity. I don't need that.
Pembaca/subscriber milis ini cukup dewasa/cerdas untuk menilai.

Yang penting pengelolaan domain jalan dengan baik. Itu saja.


> Meskipun APJII adalah sebuah asosiasi yg punya basis anggota yang cukup 
> kuat,
> tapi saya pribadi hanyalah orang kecil yg bahkan gak benar2 paham sebuah 
> fungsi router

Ya, tapi anda sadari atau tidak, membuat susah kami.
Orang malas mengemukakannya, saya tidak. Saya katakan apa adanya.


Pegangan saya?
Allah maha tahu apa yang ada dalam hati rekan-rekan sekalian.
Semoga Dia membalasnya dengan setimpal. 
(Baik atau buruk. What goes around, comes around.)
Apalah saya ini dibandingkan Dia yang maha kuasa.
(Catatan: doa orang/pihak yang teraniaya biasanya mantap.)


In the mean time, saya akan tetap tegar dalam menjalankan mandat yang
saya pegang. That's all.

-- budi

Kirim email ke