Marowa wrote:

Sodara-sodara.......!!!!

Sungguh sangat menyedihkan keadaan seperti saat ini.
Kebutuhan publik jadi terbelangkai, "hanya" karena alasan "demi kebutuhan publik".

Kalau memang persiapannya dari segala segi belum ada, lho koq bagai dikejar anjing gila untuk segera mengadakan derelegasi? Seburuk inikah pelayanan publik yang bertopeng kata-kata "kebutuhan publik"?

Rasanya tiada lagi kata yang bisa terucapkan mengenai masalah ini.
Sementara, yang rame berkoar-koar "kebutuhan publik" dulu, hampir nggak ada lagi yang pernah muncul. Kalo-pun ada, nggak pernah memberikan jawaban yang mengena. Gimana nich....!!!!! Pengennya sih ngomong, "emang gue pikirin?". Tapi tidak bisa...., karena punya kebutuhan.

Waduh....., pusing.
Semoga nggak ada yang sepusing aku.

salam damai,
Marowa

Endy Washipa wrote:

Saya juga bingung menjawabnya nih, karena yang berwenang belum ada yang menjawab. Kalau dilihat-lihat, sudah ada beberapa rekan kita yang tidak bisa melakukan proses daftar/ubah/hapus domain. Di ccTLD udah diumumkan tidak lagi melayani registrasi, tapi tidak tercantum di 'redelegasi' kan ke mananya. Coba lihat ke APJII, ngga ada penjelasan mengenai layanan domain .ID. Coba lihat ke depkominfo juga belum ada. Apakah memang harus vacuum dulu atau gimana yah ? Kejadian deh .... :~( Pak Arief, coba telepon ke APJII deh. Kalau menurut struktur organisasinya sih, ada Kabid Domain .ID dengan alamat email ke :[EMAIL PROTECTED] (yg dipegang oleh Pak Sekjen langsung tuh ..) bisa aja email ke sekjen, atau hubungin langsung ke APJII. Kalau hubungi ke depkominfo, keder mau ke mana ..! Atau Kang Budi Rahardjo bisa kasih saran ke kita, proses redelegasinya ke mana dan dapat registrasi ke mana ? Tapi .. jadi gangguin kang Budi lagi deh (aduhhhhh) ... ah, gimana yah .. tunggu aja kali Mas Arief sekitar seminggu dua minggu .. siapa tau ada kabar gembira (atau kabar ..... ??) .. Salam,
Endy Ws.



Yang saya takutkan selama ini ternyata terjadi juga, inikah namanya demi kebutuhan umum? Sekarang kalau konsumen ngomel-ngomel APJII diam.


Kirim email ke