Beginilah jadinya ketika semua pihak merasa yang paling benar dan paling hebat. Contoh nyata upaya pen-delegitimasian lembaga negara.
Sayangnya sebagai akademisi mencontoh cara-cara preman jalanan, bukan nya pemikiran dan karya ilmiah.. --- On Tue, 11/10/09, manneke budiman <hepaest...@yahoo.ca> wrote: From: manneke budiman <hepaest...@yahoo.ca> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rapat di Komisi III-KOMPAK Ricuh To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, November 10, 2009, 8:06 PM Bagus, pak Thamrin! Memang para bajingan tengik ini harus langsung ditunjukkan di depan hidungnya bahwa mereka ini sebetulnya wakil rakyat kelas kambing. Salut buat KOMPAK! manneke --- On Tue, 11/10/09, Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id> wrote: From: Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id> Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Rapat di Komisi III-KOMPAK Ricuh To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Received: Tuesday, November 10, 2009, 5:11 PM JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi III DPR RI dan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK), Selasa (10/11) malam di Gedung DPR RI, Jakarta, berlangsung ricuh. Hal ini dipicu perdebatan antara anggota KOMPAK Thamrin A Tamagola dan Ketua Komisi III Benny K Rahman serta Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin terkait pemahaman mereka tentang Tim Independen dan Verifikasi Pencari Fakta atas Kasus Bibit-Chandra. KOMPAK awalnya mempertanyakan pemahaman Benny tentang Tim Delapan. Di media massa, Benny sempat menuding bahwa Tim Delapan bias. "TPF bukan tim pencari fakta, tapi mengklarifikasi, clarify! Menyedihkan Ketua Komisi III tidak memahami prinsip kerja TPF," ujar Thamrin. Saat ini, Thamrin juga mengkritisi Komisi III yang mendukung institusi kepolisian dan kejaksaan. Hal ini langsung direspons Benny. "Tidak ada kata-kata yang eksplisit dan implisit mendukung Kejaksaan Agung dan Kapolri," ujar Benny. Situasi pun memanas karena kedua pihak berebut ingin menengahi perdebatan yang memang memanas sejak pukul 21.30. Aziz yang hendak menengahi menjadi tersulut ketika pihak KOMPAK terus-menerus berbicara. Aziz berkali-kali mengetok palu sebagai tanda agar peserta sidang diam. Namun, para anggota KOMPAK sudah telanjur marah. Beberapa dari mereka memutuskan untuk walk out seraya meneriaki umpatan-umpatan kecewa ke arah pimpinan sidang. Anggota Dewan pun tidak terima dan balik membalas teriakan tersebut. Kedua belah pihak sama sekali tidak menghiraukan imbauan pimpinan sidang agar mereka tetap tenang. Hal ini disusul dengan aksi sejumlah anggota Dewan yang mendatangi para anggota KOMPAK. Terjadilah perdebatan jarak dekat di antara kedua belah pihak. Karena memanas, Aziz langsung mengakhiri rapat dan mengetok palu tiga kali. Para pimpinan sidang pun langsung meninggalkan ruangan. Selang lima menit kemudian, KOMPAK juga langsung meninggalkan ruangan. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/10/ 23045453/ rapat.di. komisi.iii- kompak.ricuh