Kalau saya melihat penyebab utama kericuhan ini adalah kedua belah pihak
tidak memiliki etika bagaimana cara berdiskusi yang baik dan benar. 

1.       Mau jadi pendengar yg baik, biarkan pihak lain selesai menyampaikan
pendapatnya dulu. Jangan saling memotong kayak debat kusir.

2.       Mau menghargai pendapat orang lain, jangan memaksakan atau merasa
kita yang paling benar.

3.       Hati boleh panasd tapi jagalah kepala tetap dingin.

4.    Kedamaian dalam keluarga dan masyarakat akan dapat dicapai bila kita
mengerti  bahwa tidak semua hal harus kita sepakati.   

"Kita harus sepakat, bahwa tidak semua hal harus disepakati."

Ada hal yang perlu disepakati dan ada hal yang perlu dibiarkan menjadi
kewenangan orang lain. 

Pertengkaran hebat banyak terjadi karena mengharuskan sepakat dalam semua
hal.

CMIIW

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus Hamonangan
Sent: Wednesday, November 11, 2009 5:12 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rapat di Komisi III-KOMPAK Ricuh

 

  

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi III DPR RI
dan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (KOMPAK), Selasa (10/11) malam di
Gedung DPR RI, Jakarta, berlangsung ricuh. Hal ini dipicu perdebatan antara
anggota KOMPAK Thamrin A Tamagola dan Ketua Komisi III Benny K Rahman serta
Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin terkait pemahaman mereka tentang Tim
Independen dan Verifikasi Pencari Fakta atas Kasus Bibit-Chandra.

KOMPAK awalnya mempertanyakan pemahaman Benny tentang Tim Delapan. Di media
massa, Benny sempat menuding bahwa Tim Delapan bias. "TPF bukan tim pencari
fakta, tapi mengklarifikasi, clarify! Menyedihkan Ketua Komisi III tidak
memahami prinsip kerja TPF," ujar Thamrin.

Saat ini, Thamrin juga mengkritisi Komisi III yang mendukung institusi
kepolisian dan kejaksaan. Hal ini langsung direspons Benny. "Tidak ada
kata-kata yang eksplisit dan implisit mendukung Kejaksaan Agung dan
Kapolri," ujar Benny.

Situasi pun memanas karena kedua pihak berebut ingin menengahi perdebatan
yang memang memanas sejak pukul 21.30. Aziz yang hendak menengahi menjadi
tersulut ketika pihak KOMPAK terus-menerus berbicara. Aziz berkali-kali
mengetok palu sebagai tanda agar peserta sidang diam. Namun, para anggota
KOMPAK sudah telanjur marah.

Beberapa dari mereka memutuskan untuk walk out seraya meneriaki
umpatan-umpatan kecewa ke arah pimpinan sidang. Anggota Dewan pun tidak
terima dan balik membalas teriakan tersebut. Kedua belah pihak sama sekali
tidak menghiraukan imbauan pimpinan sidang agar mereka tetap tenang.

Hal ini disusul dengan aksi sejumlah anggota Dewan yang mendatangi para
anggota KOMPAK. Terjadilah perdebatan jarak dekat di antara kedua belah
pihak. Karena memanas, Aziz langsung mengakhiri rapat dan mengetok palu tiga
kali. Para pimpinan sidang pun langsung meninggalkan ruangan. Selang lima
menit kemudian, KOMPAK juga langsung meninggalkan ruangan.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/10/23045453/rapat.di.komisi.iii-
kompak.ricuh



Tidak ada virus ditemukan dalam pesan masuk.
Diperiksa oleh AVG - www.avg.com
Versi: 9.0.704 / Basis Data Virus: 270.14.59/2494 - Tanggal Rilis: 11/10/09
14:38:00



 
<http://1422708.sigclick.mailinfo.com/sigclick/08050503/0602094D/0B000E4D/03
19171121.jpg> 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke