Proton itu Mitsubishi.

From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
Sent: Friday, September 23, 2016 11:20 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: [GELORA45] Sempat Bikin Heboh, Kerja Sama Esemka dengan Proton Kandas

  

Sempat Bikin Heboh, Kerja Sama Esemka dengan Proton Kandas

Rabu, 21 September 2016 | 18:55 WIB


Papan bertuliskan Esemka yang sudah dipasang di pertigaan Cipeucang, Cileungsi, 
Bogor.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono 
mengungkapkan bahwa kerja sama antara perusahaan miliknya, Adiperkasa Citra 
Lestari yang akan memproduksi Esemka, dengan perusahaan otomotif asal Malaysia, 
Proton Holdings Bhd, kandas.

Menurut Hendropriyono, kandasnya kerja sama dengan Proton disebabkan kondisi 
politik di Malaysia yang membuat bisnis perusahaan otomotif negeri jiran itu 
tidak bisa berkembang dengan baik.

"Kami ini dagang dan lain-lain di semua sektor. Kami tergantung juga politik. 
Politik Malaysia membuat proton jalan di tempat. Masa jalan ditempat saya 
terusin, sehingga saya enggak teruskan dengan Proton," ujar ia di Jakarta, Rabu 
(21/9/2016).

Awal 2015 lalu, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai produksi mobil 
antara kedua perusahaan itu membuat publik heboh. Kerja sama itu disebut-sebut 
cikal bakal produksi masal mobil nasional.

Saat itu, penandatanganan nota kesepahaman terkait kerja sama mobil buatan 
Indonesia itu turut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Perdana 
Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak.

Hendropriyono tidak secara rinci menjelaskan kondisi Proton sehingga harus 
mengakhiri kerja sama yang belum berkembang tersebut.

"Kami saling menasehati saja. Ini kan baru MoU belum agreement, kalau MoU kan 
saling mengerti," kata pria 71 tahun tersebut.

Meski begitu, dia mengungkapkan sedang melalukan penjajakan kerja sama dengan 
sejumlah negara lain. Diantaranya yakni dari Eropa dan Negeri Tirai Bambu, 
China.

"Ini bukan mobil nasional, mobil buatan Indonesia 100 persen buatan swasta, 
buatan indonesia. Kita kan sudah merdeka, dulu kompeni, sekarang kan produknya 
berrarti masih dijajah. (Makanya) Kita bikin sendiri, rada nekad juga sih," 
ucap Hendropriyono sembari tertawa.

Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Bambang Priyo Jatmiko




Kirim email ke