Warga Lombok Utara mulai bangun huntara
Sabtu, 27 Oktober 2018 10:37 WIB
Warga Lombok Utara mulai bangun huntara
Pekerja menyelesaikan bangunan rumah Hunian Sementara (Huntara) ramah
gempa untuk warga terdampak gempa bumi di Posko BUMN di Desa Kekait,
Lombok Barat, NTB, Senin (10/9/2018). BUMN Hadir Untuk Negeri membangun
sebanyak 1500 unit rumah Huntara bagi 3000 kepala keluarga korban gempa
sebagai rumah transisi menjelang musim hujan. Huntara ini dibangun di
wilayah terdampak gempa seperti di Desa Kekait, Guntur Macan di Lombok
Barat, Sembalun di Lombok Timur, dan Pemenang di Lombok Utara. (ANTARA
FOTO/Ahmad Subaidi)
kami merasa nyaman dengan adanya bantuan ini, karena minimalnya bisa
hidup lebih layak
Lombok, (ANTARA News) - Warga penerima bantuan "cash transfer progam"
(CTP) dari Palang Merah Indonesia mulai membangun hunian sementara
(huntara), seperti di Dusun Temposodo, Kabupaten Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat.
Salah seorang warga Dusun Temposodo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan,
yang merupakan penerima manfaat progam itu, Fauzi (36), mengaku mulai
memperbaiki atap rumahnya yang rusak akibat gempa bumi tersebut dengan
mamanfaatkan bantuan dari PMI.
"Alhamdulillah kami merasa nyaman dengan adanya bantuan ini, karena
minimalnya bisa hidup lebih layak dan tidak lagi tinggal di tenda
pengungsian," katanya.
Ia mengaku program itu membantu memenuhi kebutuhan tempat tinggalnya,
apalagi saat ini mendekati musim penghujan.
Jika bertahan di tenda pengungsian, ia dan keluarganya khawatir
terserang wabah penyakit.
Oleh karena itu, setelah menukarkan kartu "beneficaries" dan barangnya
dikirim ke kampungnya, tanpa mengulur waktu ia langsung mendirikan huntara.
Setelah huntara berdiri, dirinya akan kembali beraktivitas untuk
mengembalikan lagi perekonomian keluarga karena sudah tiga bulan
terakhir ini tidak bisa beraktivitas secara normal akibat rumahnya rata
dengan tanah dan harus tinggal di tenda pengungsian.
Warga lainnya, Hajah Wadiah (37), mengaku terbantu dengan propram PMI itu.
Rencananya pembangunan huntara akan dilakukan pada Sabtu ini, sebab
dirinya baru mendapatkan bahan bangunan setelah pada Kamis, (25/10)
menukarkan "voucher-nya" di toko bangunan yang ditunjuk PMI sebagai
vendor pengadaan bahan bangunan.
"Saya sudah mengambil barang yang saya pesan seperti beberapa lembar
seng, tripleks, kayu paku, dan lain-lain," tambahnya.
Tim Assessment CTP PMI Provinsi NTB Hijir Ismail mengatakan CTP untuk
mempercepat pemulihan aktivitas warga agar perekonomian korban bisa
kembali berputar.
Berdasarkan taksiran yang dilakukan pihaknya, mayoritas rumah di Desa
Santong hancur akibat gempa.
"Bantuan CTP tidak hanya sebatas membangun huntara, tetapi untuk
memulihkan kondisi warga karena selama ini harus tinggal di tenda
pengungsian," katanya.
*Baca juga:PMI galang donor darah untuk korban gempa
<https://www.antaranews.com/berita/735785/pmi-galang-donor-darah-untuk-korban-gempa>
Baca juga:PMI pastikan persediaan darah untuk NTB tercukupi
<https://www.antaranews.com/berita/734344/pmi-pastikan-persediaan-darah-untuk-ntb-tercukupi>*
Pewarta:Aditia Aulia Rohman
Editor: Zita Meirina
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com