https://tirto.id/gus-nuril-sindir-pemimpin-yang-suka-lari-dan-kabur-kaburan-c8Hg
Gus Nuril Sindir Pemimpin yang Suka
Lari dan Kabur-Kaburan
Puluhan anggota Banser NU bersiaga melakukan pengamanan di depan Gedung
PBNU, Jakarta, Jumat (26/10/2010). tirto.id/Andrey Gromico.
<https://tirto.id/gus-nuril-sindir-pemimpin-yang-suka-lari-dan-kabur-kaburan-c8Hg>
Puluhan anggota Banser NU bersiaga melakukan pengamanan di
depan Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (26/10/2010).
tirto.id/Andrey Gromico.
Oleh: Haris Prabowo - 27 Oktober 2018
/Gus Nuril juga meminta pihak Kepolisian dan TNI untuk tegas menindak
oknum yang membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid./
tirto.id <https://tirto.id/> - Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN)
Nurul Arifin, atau yang akrab dipanggil Gus Nuril, mengatakan bahwa ia
datang langsung ke PBNU untuk menemani para anggota Banser dan ormas
lainnya guna melindungi kantor PBNU dari aksi massa bela tauhid.
Ia menyindir bahwa yang ia lakukan berbeda dengan pemimpin "yang suka
lari dan kabur-kaburan."
"Saya akan berada di samping adik-adik Banser, Pagar Nusa, dan Patriot
Manguni untuk melibas mereka. Pengkhianat bangsa tidak layak hidup di
NKRI. Baju atau satu rambut Banser jatuh, maka akan berhadapan dengan
Nuril Arifin, ini bukan pemimpin yang suka lari dan kabur-kaburan," katanya.
Ia mengatakan itu ketika ditanya mengenai dirinya yang langsung datang
dari Semarang ke PBNU pada Jumat (26/10/2018) siang.
Ia juga meminta pihak Kepolisian dan TNI untuk tegas menindak oknum yang
membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid. Karena, menurutnya, tindakan
itu sudah melecehkan arti dari kalimat tauhid itu sendiri.
"Itu sangat kurang ajar. Kalimat tauhid ada di hati kami, dalam bentuk
dzikir, dalam bentukrahmatan lil alamin,bukan dikibar-kibaran untuk
menipu orang yang tidak mengenal tentang agama, hanya sekedar dilaporkan
kepada induk semangnya agar diberikan kontrak-kontrak dan bayaran yang
lebih tinggi, atau agar membodohi rakyat seolah-olah ini adalah bendera
tauhid," katanya.
"Tidak ada bendera tauhid. Tidak ada dasarnya. Yang ada adalah kalimat
tauhid. Yang kami tancapkan di dalam dada kami. Kami sangat menyucikan.
Mereka sama sekali tidak menggunakan akhlak, logika, etika, dan adab
yang baik," lanjutnya.
Gus Nuril sore itu memang datang langsung ke PBNU dari Semarang karena
ingin membantu menjaga kantor PBNU ketika mendengar kabar akan ada aksi
massa terkait pembakaran bendera.
Gus Nuril dikenal juga sebagai salah satu sesepuh di Banser dan pernah
memimpin Pasukan Berani Mati di era Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI.
Baca juga:
* Gus Nuril: Tak Ada Bendera Tauhid, Yang Ada Kalimat Tauhid
<https://tirto.id/gus-nuril-tak-ada-bendera-tauhid-yang-ada-kalimat-tauhid-c8GY>
* Gus Nuril: Jangan Kurang Ajar Datang ke Rumah NU
<https://tirto.id/gus-nuril-jangan-kurang-ajar-datang-ke-rumah-nu-c8Gp>
Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN BENDERA TAUHID
<https://tirto.id/q/pembakaran-bendera-tauhid-q1R?utm_source=internal&utm_medium=lowkeyword>
atau tulisan menarik lainnya Haris Prabowo
<https://tirto.id/author/harisprabowo?utm_source=internal&utm_medium=topauthor>
(tirto.id - Sosial Budaya)
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri
"Tidak ada bendera tauhid. Tidak ada dasarnya. Yang ada adalah kalimat
tauhid," ujar Gus Nuril