-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>

https://www.antaranews.com/berita/1478529/63-spesies-tumbuhan-era-jawa-kuno-terungkap-dari-relief-borobudur



63 spesies tumbuhan era Jawa kuno terungkap dari relief Borobudur

Jumat, 8 Mei 2020 18:38 WIB

Tangkapan layar gambar tumbuhan di relief Borobudur dalam publikasi The 
identification of plant reliefs in the Lalitavistara story of Borobudur Temple, 
Central Java, Indonesia dari peneliti-peneliti LIPI dan pengkaji Balai 
Konservasi Borobudur. (ANTARA/HO-LIPI/BKB)
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama 
pengkaji Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengungkap adanya 63 spesies tumbuhan 
era Jawa kuno melalui identifikasi relief pada kisah Lalitavistara di Candi 
Borobudur.

Peneliti Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI Destario Metusala 
kepada ANTARA dari Jakarta, Jumat mengatakan dari 120 panel cerita relief 
Lalitavistara yang ada di bagian atas Lorong I Borobudur di Magelang, Jawa 
Tengah, setidaknya 63 spesies tanaman terungkap secara menyakinkan.

Meskipun demikian, katanya, masih ada 21 tumbuhan yang belum dapat 
diidentifikasi di level spesies karena kondisi relief yang kurang baik. Erosi 
pada relief telah mengaburkan morfologi tanaman sehingga mempersulit 
identifikasi.

Terdapat 34 famili dan 53 genus berbeda dari 63 spesies tumbuhan yang terungkap 
tersebut. Berdasarkan jumlah spesies yang muncul dalam relief Lalitavistara, 
beberapa famili tanaman dominan antara lain 8 spesies Fabaceae, 6 spesies 
Moraceae, 4 spesies Myrtaceae, 4 spesies Apocynaceae, 4 spesies Meliaceae, 3 
spesies Arecaceae, 3 spesies Sterculiaceae, 2 spesies Anacardiaceae, 2 spesies 
Calophyllaceae, 2 spesies Clusiaceae, dan 2 spesies Rutaceae.

Ada pula 4 spesies Syzygium, 4 spesies Ficus, 2 spesies Aglaia, 2 spesies 
Artocarpus, 2 spesies Garciania dan 2 Pterospermum yang merupakan beberapa 
genus dengan spesies yang paling bervariasi dalam relief Lalitavistara tersebut.

Dan jika relief-relief tersebut dibandingkan dengan naskah Lalitavistara Sutra 
dari India yang diperkirakan berasal dari Abad 3 Masehi, Destario mengatakan 
ditemukan 14 spesies tumbuhan yang sama, di mana dua merupakan tumbuhan asli 
Indonesia dan diduga kuat diintroduksikan juga ke India, dan tiga tumbuhan asli 
India dan diduga pernah didomestikasikan ke Indonesia pada masa Jawa kuno.

Sementara sembilan spesies tumbuhan lainnya tumbuh secara alami di kedua 
wilayah Indonesia dan India.

Temuan hasil penelitian yang dilakukan Destario dan rekan-rekannya di LIPI dan 
pengkaji dari BKB tersebut telah dipublikasi dalam Biodiversitas Journal of 
Biological Diversity dengan judul The identification of plant reliefs in the 
Lalitavistara story of Borobudur Temple, Central Java, Indonesia, pada 5 Mei 
2020.

Menurut Destario, ini merupakan penelitian pertama, dan rencananya akan 
dilanjutkan pada kisah Karmawibhangga di 160 panel pada bagian kaki Candi 
Borobudur. "Insya Allah akan dimulai tahun depan," katanya.

Penelitian pada relief Borobudur tersebut dilakukan untuk memahami kearifan 
lokal nenek moyang dalam mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan. 
Sehingga, menurut dia, ke depan dapat mengadopsi nilai-nilai tertentu dari masa 
lalu.

Misalnya, ia mengatakan saat ini masih ada orang yang menganggap bahwa tebu itu 
spesies tanaman yang dibawa oleh penjajah untuk dikebunkan secara massal pada 
era Belanda. Padahal tebu itu asli tumbuhan Indonesia dan sudah dimanfaatkan 
sejak zaman kuno.

Selain itu, menurut dia, dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui konsep 
dasar konservasi tumbuhan yang pernah dilakukan oleh nenek moyang. Informasi 
tentang konsep tersebut dapat digali dari prasasti maupun dari relief..

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2020





Kirim email ke