Kang Danny,
Jangan-jangan quary areanya sudah abis diambilin termasuk dipakai utk
membangun situs Gunung Padang ini.

Memang ada yg bilang ga ada sungai didekat situs ini, tapi kalau belajar
dari letusan G Merapi kemarin kita tahu bahwa perubahan morfologi itu
waktunya bisa sekejab, dibanding dalam sakala waktu geologi. Salah satu
contoh sewaktu saya menulis mengapa Mbah Marijan bisa terkena awan panas.
Saya menjelaskan dengan mudah bahwa perubahan morfologi sungainya
bener-bener menakjubkan. Banayak tempat yang saya duga dulunya lembah
(petit Opak) ujung sungai opak, saat ini merupakan punggungan, jadi ada
"pembalikan" topografi dalam waktu singkat.

Rdp

On Thursday, February 16, 2012, Danny Hilman Natawidjaja <
danny.hil...@gmail.com> wrote:
> Mang Okim yang selalu bersemangat,
> Benar, saya memang anggauta Rotary yang paling kedul Mang :-)
>
> Pak Tikno ke G.Padang dengan saya (entah kalau beliau sengaja datang
sendiri).  Kami TIDAK pernah menemukan ada singkapan columnar joint tuh.
ADB yang sudah berkeliling dalam radius beberapa km dari G.Padang pun tidak
menemukan "source" untuk columnar andesit yang ditata di situs G. Padang
 Yang ada di bukit G.Padang hanya bongkahan kolom-kolom itu di dekat
permukaan atau yang masih membentuk teras disekeliling bukitnya. Waktu itu
Pak Tikno cenderung menginterpretasikan bukit G.Padang sebagai bentukan
intrusi batuan beku yang kemudian meleler ke samping, atau anak gunung api
purba dari Bukit Karuhun yang diduga oleh Pak Tikno sebagai bekas kaldera
purba.  Saya, kalau hanya berdasarkan data permukaan saja pun akan
cenderung sependapat dengan Pak Tikno, apalagi melihat banyak singkapan
alterasi batuan di wilayah kaki bukit G.Padang.  Masalahnya, data
geolistrik, georadar, dan pemboran berbicara lain...
>
> DHN
>
>
> -----Original Message-----
> From: miko [mailto:m...@cbn.net.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 9:29 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Yth Pak Danny,
>
> Selamat pagi Pak Danny, semoga selalu dalam sehat wal'afiat. Kalau ada
kesempatan, kapan-kapan ditunggu sebagai guest speaker di Rotary meeting
ya. Dua minggu lalu mang Okim ngasi topik dari sisi geologi , lain kali Pak
Danny dari sisi geologi terapannya. Tentunya akan sangat menarik kalau
anggota kita diberi pencerahan tentang bagaimana para ahli geologi
melakukan dialog ilmiah yang segar dan dalam suasana bersahabat.
>
> Mengenai G.Padang, penjelasan Pak Tikno di Seminar Badan Geologi sudah
cukup jelas dan tegas. Beliau mengidentifikasi adanya singkapan columnar
joint in situ di salah satu sisi dari dasar Punden Berundak G.Padang.
Kesimpulan beliau: G.Padang tidak beda dengan ratusan gunung2 kecil
berbentuk piramida lainnya, yaitu gunung api purba yang tersusun dari
aliran lava ( lava dome ). Di atas gunung purba ini manusia megalit
membangun punden berundak
>
> Mengenai back ground temuan Situs Gua Pawon , penentangan Balar Bandung
lebih disebabkan oleh faktor jealousy atau kecemburuan pimpinannya atas
laporan KRCB yang langsung ke Menteri Budpar ( karena sudah lebih setahun
sejak temuan KRCB, no action ). Ketika itu mang Okim buka polemik dengan
Balar di PR. Pernyataan bukan Situs oleh BALAR dalam polemik tersebut
sekali lagi karena unsur kecemburuan (untuk itu PR memuat 3 tulisan mang
Okim a/n KRCB ). Sehubungan dengan itu, mang Okim kaget sekali ketika
kontroversi BALAR diungkap lagi di depan forum Seminar Badan Geologi.
Seperti diketahui, prinsip KRCB adalah meluruskan yang kurang lurus.
Setelah itu tak usah diungkit2 lagi laah, kan pahalanya jadi hilang --- ta'
iya.
>
> Untuk masalah gunung piramida ini, KRCB juga pada posisi seperti temuan
Situs Gua Pawon artinya ingin meluruskan. Pak Budi dan mang Okim sudah coba
buka dialog di Pikiran Rakyat ( 3 artikel ). Sejauh ini belum ada yang
menanggapi. Mang Okim bahkan disuruh mengklarifikasi / minta maaf oleh
Stafsus Presiden karena dianggap merendahkan institusinya (mang Okim
tawarkan hak jawab). Di media maya, mang Okim bahkan dikritik secara vulgar
 oleh Tim BKP. Walaupun demikian, alhamdulilah tidak ada dendam. Di seminar
Jkt, mang Okim malah berangkulan dengan pimpinan Tim BKP dan Pak Andi Arief.
>
> Sehubungan dengan hal2 di atas, marilah kita berdialog dalam suasana
saling menghargai. Pendapat yang kurang setuju dgn hipotesis piramida sudah
bagaikan bola salju, yang terakhir dari ahli/pakar astronomi ( bagian dasar
G.Sadahurip bahkan dikatakan segi 5 tidak beraturan, bukan segi 4 ).
>
> Demikian dulu ya Pak Danny. Sampai bertemu di lain kesempatan, semoga
bisa di meeting Rotary kapan-kapan.
>
> Salam sejahtera,
>
> Mang Okim
>
> -----Original Message-----
> From: "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com>
> Date: Thu, 16 Feb 2012 08:22:40
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Ngomong-ngomong menurut Mang Okim Bukit Situs Gunung Padang termasuk apa
dalam klasifikasi Arthur Holmes itu?  Dapat info yang memetakan geologi
wilayah Cianjur ini katanya Mang Okim.
>
> Ngomong-ngomong Situs Gunung Pawon, saya denger gossip, katanya di-awal
publikasi ke masyarakat oleh Tim KRCB supaya Gua Pawon dijadikan situs,
para arkeolog menentang dan memaki habis-habisan pendapat Tim KRCB.  Mereka
katakana bahwa hal itu sangat tidak masuk akal!  Namun setelah faktanya
tidak terbantahkan lagi eh malah para Arkeolog (entah dari balai atau
Arkenas?) meng-klaim bahwa yang menemukan peninggalan Gua Pawon itu mereka!
atas dasar 'laporan dari masyarakat' (jadi anggauta KRCB dianggap
masyarakat).  Yang lebih menyedihkan katanya fossil manusia purba berumur
10.000 tahun itu HANCUR ditangan para arkeolog karena sembrono
penanganan-nya.  Demikian isyu yang saya terima.  Benar atau tidak Mang?
>
>
> -----Original Message-----
> From: miko [mailto:m...@cbn.net.id]
> Sent: Thursday, February 16, 2012 7:13 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Rakhmadi,
>
> KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok
ilmuwan  multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun.
>
> Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan
Sit

-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*

Kirim email ke