Cocoknya bahan bakar briket batubara digunakan di out-door, bukan di
ruang tertutup, seperti umumnya dapur di daerah perkotaan, seharusnya
pemerintah tdk perlu menaikkan harga LPG maupun Gas Alam. Agar
penggunaan energi yang rerlatif bersih ini akan meningkat drastis
seiring dengan naiknya BBM, khususnya minyak tanah. Di satu sisi gas
Indonesia masih berlimpah, jaringan pipa gas ke permukiman semestinya
lebih ditingkatkan lagi. Jangan-jangan nanti berlaku lagi pepatah, "ayam
mati di lumbung padi", kita mati di tengah keberlimpahan.....

Wassalam,
Sugiarto

-----Original Message-----
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of haris fuadi
Sent: Monday, October 17, 2005 10:52 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: [Ida-Krisna Show] Briket Batu Bara Mengancam Kesehatan


lha kalau briket batu bara berbahaya, kira2 kira apa ya alternatif bahan
bakar untuk memasak yang aman? ... 


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0510/15/opini/2126283.htm

 Sabtu, 15 Oktober 2005

Briket Batu Bara Mengancam Kesehatan

Igor O'Neill

Pemerintah memutuskan untuk membelanjakan Rp 150 miliar guna pembelian
sepuluh juta tungku briket batu bara yang akan dibagikan kepada penduduk
miskin sebagai alat masak.

Keputusan itu muncul dalam dua rapat koordinasi yang dipimpin Wakil
Presiden Jusuf Kalla (Kompas, 6 dan 8/10/2005).

Keputusan itu selintas bagus bagi rakyat miskin. Tetapi, penggunaan
briket batu bara sebenarnya mengandung sejumlah masalah serius.

Penggunaan bahan bakar padat dalam ruangan bertentangan dengan inisiatif
untuk kesehatan masyarakat. Hal itu pernah diulas Kemitraan untuk Udara
Bersih di Dalam Ruangan (Partnership for Clean Indoor Air
) pada pembicaraan persiapan Pertemuan Dunia untuk Pembangunan
Berkelanjutan 2002 di Bali. Inisiatif itu salah satunya membahas risiko
kesehatan yang bakal dihadapi dua juta penduduk negara berkembang.

Perempuan paling rentan

Mengingat perempuan lebih sering bekerja di dapur, mereka lebih rentan
terhadap ancaman ini. Ironisnya, pemerintah menugaskan Kementerian
Negara Pemberdayaan Perempuan untuk mempromosikan penggunaan briket batu
bara.

Menurut WHO, memasak dengan bahan bakar padat di ruangan mengakibatkan
kematian dini. Diperkirakan 1,6 juta orang meninggal tiap tahun,
kebanyakan perempuan dan anak-anak. Dampak pembakaran bahan bakar padat
memudahkan manusia terkena infeksi pernapasan.

Bahaya itu kian jelas karena rumah di Indonesia rata-rata dirancang
tanpa cerobong dapur guna saluran pembuangan asap. Di Indonesia, yang
disebut ventilasi hanya satu lubang di langit- langit atau dinding
dapur.

Situasi ini meningkatkan ancaman kesehatan pernapasan yang sebenarnya
juga membayang pada rumah-rumah dengan ventilasi memadai, seperti
ditunjukkan dalam hasil penelitian pada rumah-rumah bercerobong di
daratan Eropa.

Penelitian bertajuk "Kanker Paru dan Polusi Dalam Ruangan dari Memasak
dengan Bahan Bakar Padat" itu dimuat dalam American Journal of
Epidemiology awal tahun ini.

Hasilnya menunjukkan, memasak dalam ruangan dengan bahan bakar padat,
termasuk batu bara, meningkatkan risiko kanker paru secara signifikan
dan memasak dengan bahan bakar tidak padat yang disebut "modern"
menurunkan risiko itu.

Sejumlah penelitian di China merinci sifat-sifat dan penyebab risiko
kesehatan yang disebabkan oleh memasak dengan batu bara: polycyclic
aromatic hydrocarbons yang dihasilkan selama pembakaran batu bara adalah
penyebab kanker tenggorokan dan kanker paru. Sementara zat-zat lain yang
dihasilkan oleh pembakaran batu bara meningkatkan risiko infeksi saluran
pernapasan dan penyakit pernapasan kronis lainnya, seperti bronkitis dan
emfisema.

Di antara bahan bakar untuk memasak, batu bara mengandung zat racun
seperti sulfur, merkuri, arsenik, selenium, dan fluorida.

Menurut penelitian Universitas Pittsburgh tahun 2004, perempuan yang
memasak dalam ruangan memakai batu bara lokal di wilayah Xuan Wei di
China jauh lebih rentan terhadap kanker paru karena memiliki risiko
mutasi genetik 20 kali lipat daripada tingkat rata-rata nasional.

Dalam makalah Dampak Kesehatan dari Penggunaan Batu Bara dalam Rumah
Tangga di China para peneliti dari US Geological Survey and the
Institute of Geochemistry, Guizhou, memperkirakan paling tidak 3.000
penduduk Provinsi Guizhou di barat daya China keracunan arsen kronis
yang disebabkan konsumsi makanan yang dimasak di atas api batu bara.

Tanah liat yang merekatkan bubuk batu bara dalam pembuatan briket juga
bisa meningkatkan kandungan fluorine pada batu bara. Zat ini terbukti
menyebabkan kira-kira 10 juta penduduk China menderita penumpukan
fluoride pada gigi dan tulang yang mengakibatkan perubahan bentuk
tulang.

Rumit dan rawan kesalahan

Belajar dari pengalaman buruk China, pemerintah sebaiknya menyediakan
informasi untuk masyarakat mengenai kandungan zat racun dalam briket
yang sudah diproduksi PT Batu Bara Bukit Asam dan yang akan diproduksi
PT Kaltim Prima Coal sehingga ancaman pada kesehatan masyarakat dapat
diukur.

Selain ancaman kesehatan, memasak menggunakan batu bara juga bukan
perkara mudah. Calon penerima bantuan tungku kemungkinan besar tidak
akan terlalu menyukai gagasan pemerintah karena memasak dengan batu bara
cukup merepotkan. Selain harus menunggu 15 menit sebelum briket batu
bara benar- benar membara, cara menggunakan tungku yang rumit juga rawan
kesalahan dan bisa menyebabkan kecelakaan jika pengguna tidak dilatih
lebih dulu.

Pengguna perlu diberi informasi rinci harga bahan bakar untuk menimbang
pengeluaran dapur mereka dengan tepat. Meski briket batu bara terlihat
murah, jangan lupa satu kilo briket batu bara hanya mengandung 60 persen
energi (5.500 kcal) yang dikandung satu liter minyak tanah (8.900 kcal),
dan kurang dari separuh energi yang dikandung satu kilo elpiji (11.900
kcal).

Tampaknya rencana pemerintah mendorong tungku briket batu bara adalah
keputusan terburu-buru untuk mengatasi dampak kebijaksanaan penaikan
harga BBM yang tidak diterima masyarakat. Tetapi, seharusnya pemilihan
jenis bahan bakar dilakukan bersama pengguna dan berbasis penelitian
daripada keputusan ekonomi yang hanya "disosialisasikan" lewat siaran
pers.

Batu bara bukan merupakan bahan bakar pengganti yang cocok. Di pedesaan,
masyarakat lebih mudah dan murah menggunakan bahan bakar biomassa yang
dibuat dari bahan sisa pertanian, seperti gabah dan sabut kelapa yang
merupakan sumber energi terbarukan.

Sedangkan untuk masyarakat perkotaan, pemerintah seharusnya mempermudah
akses untuk memperoleh elpiji yang kini jadi langka. Indonesia masih
memiliki cadangan elpiji yang amat besar di Papua. Harga kompor, tabung,
dan elpiji seharusnya dipermurah, bukan sebaliknya.

Dibanding pilihan bahan bakar di atas, batu bara adalah sumber energi
yang tidak sehat untuk dipakai dalam ruangan dan tidak terbarukan. Belum
tentu juga briket batu bara bisa diterima baik oleh pengguna di rumah
tangga. Jadi, jika ditimbang manfaat dan mudaratnya, jelas briket batu
bara bukan pilihan yang bijaksana.

Igor O'Neill Relawan WALHI Eksekutif Nasional


--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Ida arimurti" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Mbak Idaaaaaaaaaaa, auooooooooo kepalaku pusing
> Mbakyu Ida. Pusing karena harga minyak seperti harga
> emas lantakan karena itu saya ingin tahu atau ingin
> dapat informasi di mana tempat penjualan kompor briket
> dan britket itu sendiri, saya mau beli untuk ngirit pengeluaran. 
> Wadaaaawww pusing! BBM naik harga minyak tanah ikut naik 
> pamor............. tolong Mbak Idaaaaaaaaaaaa infonya.Dhania Oktaviani
>  
> Sama dong aku juga mo tau....karena sudah kasihan liat
> nyokap teriak harga gas dan minyak naik terus...jatah
> makan jadi berkurang nih....!!! info ditunggu...
> wass,henie
>  
> Mba Dhania & Henie,
>  
> Sekedar info, briket cocoknya (efisiennya) untuk masak yang kontinyu,
> karena sekali dihidupkan baranya bertahan lama.  Contoh aplikasi :
> masak air, dilanjutkan dengan masak air, lalu terakhir menggoreng
telur,
> sebelum akhirnya briket habis (menyusut). Briket juga lebih lama untuk
> dinyalakan dibandingkan dengan arang batok kelapa.  Yang punya warteg
> mungkin cocok, tapi kalo mo masak indomi ... keburu pingsan deh.
> Tapi itu dulu, mudah2an sekarang ada yang kompor briket yang smart.
> Taufiq Taher"
>







=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links



 






=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Music that listens to you.
LAUNCHcast. What's in your mix?
http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke