---------------------------------------------------------- FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Precedence: bulk JJ.KUSNI: TENTANG PEMBERONTAKAN ORANG TANPA KOLOR membaca cuaca memandang angkasa menebak arah angin mencoba mengukur sergapan musim menjelang jangkar ditarik meninggalkan pangkalan sejenak berlabuh kembali melaut jauh mentari memang sedang bercahya tapi laut dan langit sungguh hamparan rahasia tak luput segala dadakan patut rinci ditilik telah kupilih hidup kupilih jadi pinisi pencari sejak perempuan kekasih mengenalkan dunia kepada diri kupilih lahir dengan mata terbuka dan kupilih sudah kehidupan kupilih untuk saling mencibir dengan maut tanpa keangkuhan walau memang kulihat sekilas kelam di langit tapi layar mulai kukibari kukira hari-hari dijelang mungkin masih menurunkan prahara mengharuskan langit tanahair mengucurkan hujan amis darah petinggi-petinggi dahulu bangga pada pangkat tanda-tanda kebesaran di dada kini compang-camping sudah terkadang selembar kolorpun punah dan mereka terpaksa di bawah terik kota mengelana dengan jiwa sempoyongan petinggi-petinggi itu hari ini kian menjadi orang tanpa kolor mereka mulai mencerca langit mulai kalap bergembar-gembor nah, kuasakah mereka memaksa tuhan dan para dewa menyerah lalu turut memberontak merebut kekuasaan negeri mengucurkan hujan darah atas nama harga diri orang-orang tanpa kolor menggelandang di jalan kalah aku memang berhitung benar sebelum ke kampung kembali berangkat sebab kekalapan orang-orang tanpa kolor itu menjadikan pedang cipoa berhitung dan kekalapan selalu mengambil jalan pintas ke tujuan lebih cepat bayangkan jika orang-orang kalap memberontak, o, pasti gila-gilaan aku bayangkan kampung banjir darah dan penduduk bangkit menjadi pemenang! membaca cuaca memandang angkasa menebak arah angin kukira hari-hari dijelang masih mungkin menurunkan prahara langit tanahair mengucurkan hujan amis darah mimpi-mimpi menahun salah-salah kembali menjadi sampah ketika orang-orang tanpa kolor memberontak, penduduk akankah, kau menyerah?! berhitung kita berhitung dengan pedang cipoa tunggal jika orang tanpa kolor memberontak memaksa langit menurunkan hujan darah mimpi-mimpi patut diselamatkan, keterpurukan patut dienyah hidup kembali kau saksikan tetap pertarungan di tiap langkah satu menang dan satu harus kalah! Perjalanan, Desember 1999 ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 13 Jan 2000 jam 12:40:34 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++