- Cygnus - wrote:
> FYI, bukan ngeflame :D, untuk package management, menurut saya sih
> enakan pakai FreeBSD dengan ports nya (entah kalo xBSD yg lain, belum
> pernah coba :) ). Untuk compilasi kernel juga, enakan FreeBSD, ndak
> terlalu rumit.
Well, yang beginian ada tandingannya di Linux, yaitu Gentoo.
# emerge feature_anu

done =D

>  Tapi kalo untuk desktop, Linux based still the best. Tapi
> denger2, anda expert untuk Solaris, bagaimana performance nya dibanding
> xBSD dengan Linux untuk aplikasi2 server? Jadi gatel pengen coba Solaris
> 10 nih :)
>
>   
Sebetulnya kudu dilihat dulu aplikasi servernya itu apa dan capacity 
planningnya ada di level apa. Kemudian RAS (Reliabiliy, Availability, 
Serviceability) factornya juga.

Solaris shines kalau :
a. Memakai hardware dari Sun, baik UltraSPARC ataupun AMD64 hardware. 
Release berikutnya support Intel Core 2 Duo dan saudaranya (lup namanya, 
yang dari Xeon), semuanya support in kernel virtualization.  Dengan 
memakai Sun hardware, banyak feature set dari hardware Sun yang bisa 
di-exploit. Hal yang sama kalau anda beli hardware Fujitsu APL lines, 
karena mereka juga running Solaris SPARC. Banyak hardware yang bisa di 
replace secara online, ataupun Fault Detection dan Fault Isolation, 
ataupun Self Healing yg membutuhkan kerja sama OS dan hardware, sehingga 
mempertinggi RAS factor.
b. Anda butuh system yang vertically scalable, dari single processor 
sampai 144 cores. Karena dari mesin kecil ke mesin besar tersebut 
running OS yg sama. Di lain pihak Linux dan xBSD belum terbukti scalable 
untuk di atas 8CPU/cores. Jadi otomatis memudahkan anda untuk scaling 
vertically. Just dump more CPU, RAM and I/O. bayangkan juga anda di 
posisi software developer, running dengan mesin dual processor murah 
sekitar Us$3000, tapi bisa menjualnya ke enterprise client dengan 144 
cores, value addnya besar sekali.
c. Adanya vendor certification untuk aplikasi server kelas Enterprise, 
misalkan dari IBM, Oracle, SAP, Veritas, Amdoc, etc. Otomatis kalau ada 
problem, bisa mengharapkan para vendor software ikut urun rembug, juga 
ada keyakinan ketika membeli software tanpa perlu coba sendiri.
d. Solaris 10 punya kemampuan zoning, walaupun sama dengan jail-nya xBSD 
ataupun chroot Linux, tapi dia memiliki command line yang simple, atau 
mau di manage dengan GUI Container Manager. Kemampuan lain yg jail dan 
chroot tidak punya adalah kemampuan Resource Management. Kita bisa 
allocating sekian CPU, RAM, network bandwith, serta assigment untuk disk 
I/O path. Ini penting kalau kita mau consolidate banyak services ke 
dalam single OS image. Mungkin nanti ada yang bilang solusi full 
virtualization seperti VMWare lebih powerfull. Memang kalau mau deploy 
different OS image dalam satu hardware VMWare solusinya. Tapi VMware 
punya kelemahan kalau dia boros resource, tidak menguntungkan kalau 
kebetulan yang mau dideploy itu cuman service instance yang bisa running 
dalam OS image yang sama tapi butuh higher secure partitioning. Di sini 
zones/jail/chroot lebih cocok. DAn sekali lagi, Resource Management-nya 
itu menyenangkan.
e. Solaris punya support life yang lama, dari pengalaman paling tidak 10 
tahun
f. Solaris punya in-kernel clustering feature dengan pseudo Real Time 
interrupt level, lebih robust dari solusi clustering di userland seperti 
Oracle Clusterware, Veritas Cluster, etc.
g. Solaris punya ZFS, dengan kemampuan handling petabyte storage, grow 
and shrink file system dengan mudah, dan in-built protection RAID dalam 
file system.

Solaris sucks kalau :
a. Butuh OS image yang mean lean untuk aplikasi minimal, OS footprint 
Solaris terlalu besar
b. Butuh dekstop, karena Gnome yang dipakai versi butut
c. Servernya hanya membutuhkan 2-4 CPU, karena Linux dan xBSD lebih 
efficient untuk ini
d. Butuh user facing peripheral seperti USB toys, digicam connection, 
USB modem, karena yg beginian dicuekin oleh Sun, bukan target marketnya
e. Butuh driver buat legacy hardware, karena biasanya berbentuk module, 
bukan built into kernel, karena kernel dijaga tetap modular (BSD style), 
jadi otomatis kalo kernelnya baru, belum tentu driver lama bisa jalan juga
f. Butuh driver buat new hardware, karena yg beginian dicuekin oleh Sun, 
bukan target marketnya

Saya sendiri mempelajari Solaris dan enterprise Unix lainnya seperti 
HP-UX, IRIX dan AIX karena masalah value add saja. dibandingkan dengan 
belajar Linux atau xBSD, dengan waktu yang sama untuk belajar, 
mendapatkan service contract dengan $$$ yang lebih besar =D



Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 
## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ##

## Jaket ITCENTER tersedia di http://shop.itcenter.or.id 
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke