Kalau yang di bawah jelas cara sholatnya bukan dari ajaran Rasulullah: == Setelah selesai, jamaah tidak langsung rukuk. Melainkan diam dulu, mengatur irama pernapasan. Napas dihirup panjang, seraya menyebut dalam hati: Allah..., kemudian ditahan sekitar lima hitungan, lalu dilepas perlahan dengan menyebut, "Huuu...". Sehingga, pengaturan irama napas menjadi: Allah....Huu. ...Allah. ..Huu. Ini dilakukan setiap perpindahan gerakan salat. Dilakukan terus, sampai dirasa cukup, yaitu terasa rileks, berserah dan fokus kepada Allah. Itulah tip yang diarahkan Ustad Sholeh. === Insya Allah dengan sholat khusyuk tanpa dibuat-buat sendiri ummat Islam bisa jadi tentram dan tenang pikirannya. Sesungguhnya bacaan sholat/dzikir/Al Qur'an panjang pendeknya sudah ditentukan berapa harkatnya (panjangnya). Tidak bisa dirubah2 sendiri.
Sholat yang khusyuk itu dimulai dari wudlu yang benar, niat yang sungguh-sungguh. Bacaan sholat yang tartil dan tidak tergesa-gesa. Kita merasa kita melihat Allah atau kita dilihat Allah. Di antara setiap gerakan ada jeda/tuma'ninah (tidak terburu-buru). Sholat di 1/3 malam terakhir (jam 1-2 malam). Insya Allah dengan cara itu kekhusyukan bisa tercapai. === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id ----- Original Message ---- From: Aria Subekti <[EMAIL PROTECTED]> To: media dakwah <media-dakwah@yahoogroups.com> Cc: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, October 16, 2006 9:27:38 AM Subject: Re: [media-dakwah] Praktik Terapi Tahajud di Tanah Suci Bersama Prof Dr Sholeh ikut nimbrung, sepengetahuan saya, lafadz dzikir Allah,,,,,,hu,,,,,, Allah,,,,,,hu itu merupakan suatu cabang ilmu dzikir nafas, biasanya diajarkan untuk melatih tenaga dalam. sedang Rasulullah pernahkah mengajarkan dzikir macam itu disela2 sholat ? nah lebih baik kita benahi dulu aqidah kita masing, kalo mo tahajud juga yang sesuai tuntuan dan ajaran Rasulullah. mohon maaf jika kurang berkenan, ----- Original Message ---- From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> To: media dakwah <media-dakwah@yahoogroups.com> Sent: Monday, October 16, 2006 9:14:28 AM Subject: Re: [media-dakwah] Praktik Terapi Tahajud di Tanah Suci Bersama Prof Dr Sholeh Setuju. Lebih baik kalau ingin khusyuk kita mempelajari tuntunan Islam dari Al Qur'an dan Hadits. Jangan mengikuti orang jika tidak tahu dalil Al Qur'an dan Haditsnya agar tidak menyimpang. Wassalam === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com http://www.media- islam.or. id ----- Original Message ----From: Hasbiyanto <[EMAIL PROTECTED] .co.id> To: Alkhori M <[EMAIL PROTECTED] net.qa>; [EMAIL PROTECTED] com; IndoLinkQatar@ yahoogroups. com; media-dakwah@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; Warga-Indonesia- di-Qatar@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ups.com Sent: Monday, October 16, 2006 7:59:17 AM Subject: Re: [media-dakwah] Praktik Terapi Tahajud di Tanah Suci Bersama Prof Dr Sholeh Apakah praktek tahajud sistem ustadz sholeh ini sesuai tuntunan rosululloh SAW???? Menurut saya kalau tidak sesuai tuntunan lebih baik jangan dilakukan. Saya khawatir hal ini akan merusak ritual sholat seperti tuntunan Rosululloh SAW Islam Liberal pimpinan Alm Cak Nur, juga sistemnya demikian yaitu menjabarkan Islam secara Akal-2an.... yang ujung2nya ternyata mau merusak islam sendiri Maaf apabila tidak berkenan. Wassalam, >>> Alkhori M <[EMAIL PROTECTED] net.qa> 10/16/2006 2:31 AM >>> Praktik Terapi Tahajud di Tanah Suci Bersama Prof Dr Sholeh <javascript: void window.open( 'http://riaupos. co.id/web/ index2.php? option=com_ content&do_ pdf=1 &id=5412', 'win2', 'status=no,toolbar= no,scrollbars= yes,titlebar= no,menubar= no,resizable= yes,wi dth=640,height= 480,directories= no,location= no');> PDF <javascript: void window.open( 'http://riaupos. co.id/web/ index2.php? option=com_ content&task= vie w&id=5412&Itemid= 1&pop=1&page= 0', 'win2', 'status=no,toolbar= no,scrollbars= yes,titlebar= no,menubar= no,resizable= yes,wi dth=640,height= 480,directories= no,location= no');> Print <javascript: void window.open( 'http://riaupos. co.id/web/ index2.php? option=com_ content&task= ema ilform&id=5412' , 'win2', 'status=no,toolbar= no,scrollbars= yes,titlebar= no,menubar= no,resizable= yes,wi dth=400,height= 250,directories= no,location= no');> E-mail Minggu, 15 Oktober 2006 <http://www.riaupos. co.id/web/ images/stories/ masjidil. jpg> Allah.Hu.Allah. Hu di Setiap Gerakan Salat Berumrah sambil bertahajud di dekat Kakbah. Inilah yang dilakukan hampir seratus orang yang berangkat dari Surabaya pertengahan Ramadan lalu. Mereka dibimbing Prof Dr Mohammad Sholeh MPd PNI, peneliti yang berhasil membuktikan khasiat salat tahajud terhadap peningkatan kesehatan dan penyembuhan penyakit. Laporan IMAWAN MASHURI, Makkah Rombongan yang berumrah bersama Ustad Sholeh -sapaan akrab Prof Dr Mohammad Sholeh- terdiri atas berbagai macam latar belakang. Mulai dokter, pengacara, pimpinan perguruan tinggi, birokrat, profesional, hingga beberapa remaja. Hari itu, jam menunjukkan pukul dua kurang sepuluh menit waktu Makkah. Di lantai dua Masjidil Haram, lurus menghadap Kakbah, berjajar empat saf jamaah dari Indonesia. Dua baris di depan terdiri atas sekitar 30 pria. Dua baris di belakangnya terdiri atas sekitar 25 perempuan mengenakan mukena. Mereka siap melaksanakan salat tahajud, diimami Ustad Sholeh. Siang sebelumnya, Ustad Sholeh lebih dahulu membrifing rombongan tentang cara bersalat tahajud agar khusyuk di Hotel Firdaus Tower. Dalam penjelasan siang itu, Sholeh membeberkan hasil penelitiannya tentang khasiat salat tahajud yang terbukti bisa menurunkan cortisol, yakni hormon stres yang dilepas oleh cortex adrenal. Bangun tidur lebih dari paro malam, lalu mandi mengguyur air mulai dari kepala, atau setidaknya berwudu, menurut Sholeh termasuk hydrotherapy yang bisa berfungsi sebagai detoksifikasi atas racun-racun dalam tubuh. Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Ustad Sholeh, dini hari itu, peserta mulai mempraktikkan cara bertahajud seperti arahan siang sebelumnya. ''Allahu Akbar,'' sang imam bertakbir, diikuti yang lain seraya bersedekap. Telapak tangan kanan didekapkan ke sebelah kiri, pada posisi persis di atas pusar. Ini mengatur peredaran darah. Kemudian dilantunkan Al-Fatihah, disambung dengan surat panjang dari Alquran. Setelah selesai, jamaah tidak langsung rukuk. Melainkan diam dulu, mengatur irama pernapasan. Napas dihirup panjang, seraya menyebut dalam hati: Allah..., kemudian ditahan sekitar lima hitungan, lalu dilepas perlahan dengan menyebut, "Huuu...". Sehingga, pengaturan irama napas menjadi: Allah....Huu. ...Allah. ..Huu. Ini dilakukan setiap perpindahan gerakan salat. Dilakukan terus, sampai dirasa cukup, yaitu terasa rileks, berserah dan fokus kepada Allah. Itulah tip yang diarahkan Ustad Sholeh. Kepada rombongan, Ustad Sholeh menceritakan pengalamannya ketika mempresentasikan hasil penelitiannya soal khasiat salat tahajud di Harvard University dalam kongres para penemu hal-hal baru pada bidang imunologi sedunia. Saat itu, satu di antara 50 profesor yang hadir tertarik pada hasil penelitian Sholeh, satu-satunya utusan dari Indonesia. "Ada salah satu profesor neurologi (saraf) yang tertarik," kata Sholeh. Dia lantas mencoba gerakan-gerakan salat tahajud. Mulai dari sujud. "Si profesor itu merasa bahwa posisi jantung saat itu (sujud) berada di atas kepala. Tentu saja aliran darah dan oksigen ke otak menjadi lancar," paparnya. Gerakan untuk pertama kalinya bagi neurolog itu dicobanya berulang-ulang. Lalu diikuti dalam sehari sesuai waktu salat. Malamnya pun dia ikut tahajud. ''Eh, belum selesai kalkulasi medisnya, neurolog itu sudah minta bersyahadat dan rajin salat. Dia yakin, sujud itu pasti antistroke,' ' cerita Sholeh, yang hampir 50 hari berada di Harvard untuk menjelaskan hasil penelitiannya atas khasiat salat tahajud [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/