Mas Satrio dan teman2 di Trans,
Lebih bijaksana jika penghargaan MURI itu ditolak, dan
dikembalikan ke MURI. Sepertinya, rekor pencari kerja
ini cukup sensitif, khususnya bagi para pencari kerja
dan kita semua yg punya teman pengangguran.

Menurut sy,
Rekor MURI lebih baik ke hal yg positif bagi ide
kreatif, dan bukan untuk kondisi2 negatif. Kalo ini
dibiasakan, jangan2 nanti ada rekor MURI utk media
massa yg tulisan wartawannya masuk kotak sampah. Atau
bisa jadi ada Rekor MURI utk pegawai marketing yg
double job?

Utk kasus Trans, ada baiknya menciptakan rekor MURI,
tayangan program favorit, presenter favorit penonton.
Siapa tahu Mas Satrio, Anda jd produser favorit 200
juta penonton di Tanah Air. Gmn?

salam,
-js-



--- Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Komentar Anda saya CC-kan ke milis internal News
> Trans TV....
> 
> Satrio Arismunandar 
> Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
> Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
> Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax:
> 79184627
>  
> http://satrioarismunandar6.blogspot.com  
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: Fitryan denis <[EMAIL PROTECTED]>
> To: mediacare@yahoogroups.com
> Cc: JUNIOR TOBING <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Saturday, January 20, 2007 11:47:59 PM
> Subject: [mediacare] Cetak rekor MURI, Trans 7 mau
> cari karyawan atau cari publikasi?
> 
> Media tempat saya bekerja mendapat undangan dari
> Trans
> 7 yang isinya :...dalam rangka rekrutmen dan seleksi
> karyawan terbesar yang pernah ada di Indonesia dan
> akan tercatat pada Rekor MURI, kami mengundang
> rekan-rekan media untuk meliput acara pelaksanaan
> tes
> dan seleksi Broadcaster Development Program (BDP)
> Trans 7 Corp.....
> 
> Atas undangan tersebut, saya ingin tanya, sebenarnya
> Trans 7 sedang mencari karyawan atau sedang mencari
> sensasi sebuah pemberitaan? Entah rasa apa yang
> terselip di hati para pimpinan televisi tersebut
> saat
> mengadakan acara tes akbar yang digelar bagai
> perhelatan besar sehingga harus mengundang banyak
> media untuk meliput. Yang jelas ada rasa bangga
> karena
> peminat untuk menjadi karyawan televisi tersebut
> sangat besar. Tapi, apakah harus dipublikasikan
> sedemikian hebohnya sehingga harus mengundang media
> dan memproklamirkan akan masuk MURI yang sering
> diagungkan sebagian besar orang sebagai ajang unjuk
> gigi dan unjuk dada itu? 
> 
> Terpikir nggak sih bahwa mereka yang mengikuti tes
> itu adalah mereka yang sangat berharap mendapat
> pekerjaan untuk mencari makan
> atau untuk melanjutkan hidup? Mereka sangat berharap
> untuk mendapat pekerjaan itu sehingga mereka rela
> datang meski harapan untuk'menang' tak besar karena
> jumlah yang diterima tak mencapai 10% dari angka
> yang
> mendaftar? Kenapa sih mereka harus dijadikan obyek
> sebuah penghargaan yang kelak akan diterima televisi
> yang bersangkutan? 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>
____________________________________________________________________________________
> Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast
> with the Yahoo! Search weather shortcut.
> http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather



 
____________________________________________________________________________________
It's here! Your new message!  
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

Kirim email ke