Bung Sulaeman, sekarang saya jadi ingat. Saya membacanya di Jakarta, dan
juga membelinya kok. Berhubung dikemas dalam bentuk cergam, gambar-gambar yg
disajikan masih terbayang jelas. Sekali ini saya tidak akan selip ingatan
dengan mencampuradukkan cerita yg lain, apalagi cerita Koo Ping Hoo.
Berhubung Bung Hadi di Jkt, sempatkan saja melihat buku dimaksud (ciri
bukunya sudah saya sebutkan).

Bagian tersebut menceritakan peran selir dalam perebutan kekuasaan.
Diceritakan banyak contoh, dengan contoh akbarnya adalah yg saya tulis
kemarin. Jadi anak dari selir (yg sangat cantik & nasionalis ini) akhirnya
mendapatkan tahta kerajaan.

Jelas bukan cerita Empress Dowager Cixi, yang konon adalah keturunan suatu
suku yang dibasmi oleh pemerintahan Manchu sekitar 600 tahun sebelumnya.
Kepala suku sebelum mati membuat semacam kutukan bahwa pemerintahan mereka
akan dirontokkan oleh keturunan suku tersebut. Sejak itu proses penyeleksian
permaisuri atau selir dilakukan sangat ketat. Selama berabad-abad cerita
kutukan ini dipegang, sehingga lama-lama pudar. Oya, saya dapat cerita ini
justru dari Discovery Channel (bukan dari buku).

Buat yang ingin tahu, Empress ini adalah ibusuri terakhir China, yang di
dalam film "The Last Emperor" digambarkan berwajah menakutkan shg membuat
calon kaisar kecil Pu Yi ketakutan dan menangis. Permaisuri ini KONON
membunuh anaknya sendiri yang mulai ingin meraih kontrol sebagai layaknya
seorang kaisar, dan akhirnya mengangkat Pu Yi sebagai kaisar kecil, dengan
tujuan sang permaisuri tetap dapat memegang kendali pemerintahan.

Kalau cerita penerapan di Turki, dikisahkan Mustapha Kemal disusupkan dengan
cara menyusupkan putri-putri. Memang bukan dengan menghamili spt itu. Kalau
yg ini 100% rumour.


Okay, nanti saya sempatkan cari di sini.

Jeffrey Anjasmara.
'------------------------------------------
> >>------
> >>kebetulan saya juga baca secara lengkap kisah tiga kerajaan, bisa anda
> >>sebutkan nama tokoh yang berbuat seperti hal yang anda sebut tersebut ?
> >>Hal ini penting, karena saya sering membaca tulisan anda dan karena anda
> >>memberikan referensi, maka perlu di-check. Jangan sampai referensi itu,
> >>diada-adakan untuk mendukung pendapat anda.
> >>
> >>Trims
> >>
> >>regards
>
>M. Hadi,
>Kayaknya M. Anjasmara ini membaca Sam Kok bersamaan dengan
>bandit-bandit Liang San Bo atau mungkin buku-buku yang lain,
>jadi tercampur-campur. Soalnya saya sendiri belum
>pernah membaca ada adegan seperti yang dia sebutkan.
>Adegan yang mungkin paling mirip juga adalah Dong Zhou yang rebutan wanita
>dengan Lu Bu, tapi di sana tak ada tulisan bahwa Dong Zhou menghamili
>Dian Chao.
>
>M. Anjasmara,
>Maaf kalau saya mendadak ikut campur begini, tapi saya tak pernah
>dengar adegan yang anda sebutkan itu. Yang paling mirip sekali mungkin
>adalah legenda Manchu, dimana ada satu suku yang dihancurkan Manchu,
>dan pemimpin terakhir suku itu mengutuk kaisar Manchu bahwa entar
>keturunannya akan menjatuhkan Manchu melalui perkawinan. Keturunannya
>adalah Empress Dowager Cixi. Tapi kalau soal anak, itu mungkin anda
>tercampur legenda Chin Shih Huang Ti, yang katanya sang Kaisar itu
>bukan anak dari raja Chin, tapi anak seorang pedagang dan gundiknya
>dan gundiknya itu dinikahi Kaisar Chin, padahal sudah hamil.
>Mungkin yang saya duga itu benar?
>
>
>YS

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke