Komputer Kembali Kalahkan Juara Dunia Catur
   
  Tampaknya duel manusia melawan mesin memasuki fase baru. Juara dunia catur 
Vladimir Kramnik dalam kompetisi internasional di Bonn baru-baru ini, 
dikalahkan program catur di komputer yang bernama Deep Fritz. 
  
Jika Alan Turing masih hidup, dia mungkin akan berteriak kegirangan melihat 
grand master catur seperti Gary Kasparov, David Levy dan Jan Hein Donner keok 
di panggung catur, menelan pahit kekalahan mereka melawan komputer. Alan 
Turing, sang ilmuwan komputer Inggris, dapat menyaksikan dari liang  kubur fase 
baru kekalahan manusia melawan mesin. 
  Ketika Turing menciptakan program catur dunia pertama kali di tahun 1950, 
penemuannya itu dapat dikatakan temuan super cerdas. Namun pada saat itu, 
komputer catur masih langka memperoleh kesempatan bertarung melawan pemain 
tangguh. 
   
  Pada tahun 1985, juara dunia legendaris Gary Kasparov bertarung melawan 15 
komputer secara simultan. Ia memenangkan seluruh pertandingan tersebut. Ketika 
itu, master catur masih terkikik-kikik geli melihat kelemahan otomatisasi 
catur. Tak seorangpun kala itu dapat membayangkan berakhirnya dominasi manusia 
pada pertandingan papan catur di masa mendatang.  
   
  April 1997 menandai awal era baru konfrontasi manusia melawan mesin. 1,4 ton 
silikon di mesin catur berotak komputer yang disebut Deep Blue, mampu berhitung 
200 juta kali lebih cepat ketimbang manusia, Deep Blue melumat juara dunia Gary 
Kasparov. Kasparov, juara bertahan selama 12 tahun, terpojok melawan ganasnya 
mesin. 
   
  Dan kini, Deep Fritz, penerus Deep Blue. Ketika pecatur dunia Vladimir 
Kramnik bertanding dengan Deep Fritz di Bahrain tahun 2002, pertarungan masih 
berlangsung imbang. Kala itu, si mesin catur masih dengan taktik bertahan, 
namun sanggup memaksa Kramnik menerima hasil 4:4. Tapi sekarang, tahun ini 
dimana kembali manusia melawan mesin, skala nampaknya bergeser ke komputer. 
   
  Pada awalnya Deep Fritz dibangun sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan 
para pehobi catur dan pemain amatir, namun dalam pertandingan baru-baru ini 
melawan Valdimir Kramnik, Fritz tampil dengan versi baru menggunakan 4 
prosesor. Matthias Wüllenweber, yang membangun versi baru Depp Fritz berujar:
   
  "Fritz dapat menghitung 10 juta posisi per detik. Dari pihak lawan, Kramnik 
menghitung hanya satu posisi per detik. Dan ini merupakan kekuatan program yang 
 hanya bisa dengan tajam menghitung kekuatan lawan, sehingga dapat berada pada 
tingkatan yang sama dengan pecatur juara dunia.“
   
  Dengan wawasan yang diambil dari berbagai turnamen dan pertandingan melawan 
manusia tangguh, membuat program Fritz bergaya layaknya manusia, namun tetap 
tak mudah terkalahkan. Kembali Wüllenweber menambahkan:
   
  “Dia menggunakan pendekatan yang sungguh berbeda. Dia mengenali pola bermain 
secara intuitif, dan mengingat hal-hal dari pengalaman bermain sebelumnya. Deep 
Fritz menghitung dengan sangat cepat namun dia juga menghitung segalanya 
termasuk langkah tak penting dan tak bernilai.“
   
  Kelemahan manusia bila dibandingkan mesin adalah, manusia memiliki kelelahan, 
yang mengurangi penampilannya pada pertandungan ke pertandingan. Disini 
tentunya, performa pada pertandingan ke-2 dan ke-3, tidak sama pada saat 
pertandingan pertama. Hasilnya tentu akan berbeda bila pecatur manusia diberi 
jeda waktu yang memadai antara pertandingan ke pertandingan, sedemikian 
sehingga kesegaran pada setiap pertandingan relatif sama. 
   
  Setelah Kramnik memetik nilai 3:2 dari pertarungan berhadiah 1 juta Dolar 
Amerika ini pada hari Minggu (03/12), tampaknya kemenangan bergeser 
meninggalkan Kramnik. 
   
  Pertanyaannya kini: Apa tujuan dalam menciptakan sebuah mesin yang kompleks 
jika sudah tak terkalahkan?
   
  "Tujuan utama dalam menciptakan komputer ini bukan untuk mengalahkan setiap 
makhluk hidup di planet ini. Tujuan dari pembuatan Deep Fritz adalah untuk 
membantu mengembangkan hobi dan meningkatkan pola pertandingan mereka. Dan 
untuk menunjukan pada pemain amatir bahwa, anda dapat sangat…sangat kuat 
seperti program catur. Namun kini, kita berada pada tingkatan ini, di mana 
manusia dan mesin  memiliki kekuatan yang sama.“
   
  Namun di atas papan catur, masih berkutat seputar menang atau kalah. Ketika  
ditanya bagaimana starategi yang baik dalam mengalahkan program catur komputer, 
Grand Master catur Belanda Jan Hein Donner menjawab : Ya..dengan palu..hehehe.“ 
   
   

 
---------------------------------
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke