Izam,...
Nggg...kayanya...kayanya tabirnya belum tersingkap deh... :)
Ini namanya baru melihat-lihat dari luar :) hehehe

Met puasa...:)

Wassalam
-i2n-



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Zamhasari Jamil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menyingkap Tabir Ramadhan
>   Oleh: Zamhasari J. Naimah, MA.
>    
>   SATU MINGGU sudah umat Islam di seluruh dunia ini berada dalam 
bulan suci Ramadhan, dan itu artinya kita sudah berada di penghujung 
sepertiga dari bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan dari Allah 
SWT. Diantara keistemewaan ibadah puasa itu adalah sebagai "alat 
pengukur" batas keimanan seorang hamba kepada Allah SWT karena 
memang ibadah puasa dilengkapi dengan "seperangkat peraturan" yang 
harus dipatuhi pada saat menjalankan ibadah puasa itu. Diantara 
peraturan-peraturan itu selain menahan nafsu untuk tidak makan dan 
minum dimulai sejak waktu imsak hingga terbenamnya matahari, bagi 
suami dan  isteri juga harus menahan nafsu syahwat untuk tidak 
melakukan "hubungan badan," serta menghindari segala hal yang bisa 
membatalkan pahala puasa. Karena begitu pentingnya ibadah puasa ini, 
maka dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, "Semua amalan anak 
Adam itu adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya ibadah puasa 
itu adalah untukKu dan Akulah yang akan memberi balasannya."
>  (HR. Bukhori). Melalui ibadah puasa inilah keimanan, kesabaran, 
ketabahan, keyakinan dan ketaatan kita kepada Allah SWT diuji serta 
sejauh mana pula kemampuan kita dalam menahan hawa nafsu duniawi dan 
larangan-larangan Allah SWT.
>    
>   Ibadah puasa bukan hanya untuk kepentingan rohani semata, 
melainkan ibadah puasa juga memiliki alasan dari sisi saintifik dan 
berperan sebagai pengontrol kesehatan jasmani. Para dokter dari 
berbagai agama dan lintas Negara setelah melakukan penelitian yang 
cukup mendalam tentang praktek puasa ini sependapat bahwa puasa 
dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Menurut Dr. Alan Cott, seorang 
ahli obat-obatan Amerika yang bertempat tingal di Texas 
mengatakan, "Berpuasa itu dapat menyembuhkan berbagai penyakit. 
Mulai dari penyakit migren (sakit kepala) hingga penyakit tekanan 
darah tinggi, penyakit tulang dan penyakit anemia." Masih menurut 
Dr. Cott bahwa 99 persen masyarakat yang terkena penyakit tersebut 
disebabkan oleh kelebihan makan (overeating). Puasa juga dapat 
berfungsi untuk membersihkan diri bagi para peminum minuman keras. 
Dr. Yuri Nikolayev asal Rusia menyebutkan bahwa puasa juga terbukti 
cukup ampuh untuk mengobati penyakit jiwa (schizophrenia) dan 
penyakit mental
>  lainnya.
>    
>   Pada bulan puasa ini pula kita diwajibkan untuk mengeluarkan 
zakat fitrah sebagai bentuk kepedulian kita kepada mereka yang tidak 
mampu. Melalui zakat fitrah itu pula, seyogyanya hati kita tergugah 
untuk memikirkan nasib sesama umat Islam yang ada di sekitar kita 
terutama kaum fakir dan miskin. Dengan zakat dari kita itu pula 
diharapkan mereka yang tidak mampu itu tadi dapat menikmati indahnya 
bulan suci Ramadhan ini dan dapat pula turut merayakan kebahagiaan 
pada bulan Syawal (Hari Raya). Ibadah puasa dan Hari Raya adalah dua 
peristiwa penting dalam kehidupan umat Islam. Diantara dua peristiwa 
itu terdapat satu peristiwa yang sangat bersejarah yaitu awal mula 
ayat suci al-Qur'an diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabiullah 
Muhammad SAW atau yang lebih dikenal dengan peristiwa nuzul al-Quran 
atau turunnya al-Qur'an.
>    
>   Sebagaimana yang pernah saya sampaikan dalam Pengajian Sabtu di 
Musholla Baiturrahman pada beberapa bulan lalu, bahwa al-Quran 
adalah mu'jizat dari Allah SWT yang diberikan kepada Rasulullah 
Muhammad SAW sebagai "Kitab Undang-Undang" bagi umat Islam. Kita 
percaya bahwa Allah SWT adalah Dzat yang telah menciptakan alam 
semesta ini. Dan melalui sunnatullah pula umat manusia ini dijadikan 
bersuku bangsa antar satu sama lainnya yang tujuannya tidak lain dan 
tidak bukan adalah supaya kita saling mengenal. Sebagai bangsa yang 
hidup di dunia ini dari beragam suku dan bangsa, kita diikat oleh 
sebuah peraturan yang kita kenal dengan Undang-Undang atau 
Konstitusi. Undang-Undang atau Konstitusi dunia ini dibuat oleh 
manusia yang tujuannya tidak lain adalah agar kita disiplin dan 
tertata rapi dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dan dalam 
konstitusi itu, dikenal pula istilah Amandemen. Bila peraturan yang 
ada dalam Konstitusi itu mengalami perubahan (amandemen), maka 
peraturan yang
>  baru itulah yang dipakai dan peraturan yang lama akan gugur 
dengan sendirinya. 
>    
>   Begitu pula dalam konteks kita sebagai manusia yang beragama. 
Dalam beragama ini, kita juga diikat oleh Allah SWT dengan aturan-
aturan melalui Kitab Suci-Kitab SuciNya yang disampaikan melalui 
para Rasul utusanNya. Kitab Suci-Kitab Suci tersebut datangnya dari 
Allah SWT, diantaranya Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil dan 
yang terakhir adalah Kitab al-Qur'an al-Kariem. Pesan inti dari 
semua Kitab Suci itu adalah sama: yaitu pesan untuk menyembah Allah 
SWT tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dengan Kitab Suci 
itu pula kita dituntun untuk hidup taat yang tujuan akhirnya adalah 
selamat di dunia dan bahagia di akhirat kelak. Perlu diingat, bahwa 
sesuai dengan sunnatullah pula, Kitab Suci-Kitab Suci itu juga 
mengalami amandemen. Dan al-Qur'an al-Kariem merupakan Kitab Suci 
dari Allah SWT yang terakhir sekaligus merupakan "hasil amandemen 
terakhir" dari Kitab Suci-Kitab Suci terdahulu. 
>    
>   Sesungguhnya dengan mengikuti aturan-aturan sesuai dengan apa 
yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam al-Qur'an itu, akan 
mendatangkan rahmat yang besar bagi kehidupan manusia sekaligus akan 
meninggikan derajat manusia itu sendiri, dan yang tidak kalah 
pentingnya al-Qur'an juga diturunkan untuk menuntun kehidupan umat 
Islam yang sudah carut marut dan mengikuti aliran-aliran yang sesat. 
Karena itu, anggapan yang menyatakan bahwa al-Qur'an sudah tidak 
relevan dan tidak sesuai lagi dengan zaman sekarang ini adalah 
sebagai tanda dangkalnya pemahaman seseorang itu terhadap al-Qur'an, 
yaitu Kitab Undang-Undang  "hasil amandemen terakhir" dari Allah 
SWT, Dzat yang menciptakan dan menguasai alam semesta ini. Wallahu 
a'lam.[]
>    
>   Zamhasari J. Naimah, MA., kontributor pada Journal of Religious 
Studies & Global Politics; Pelajar pada Department of Philosophy and 
Religion di Madurai Kamaraj University, India. 
> 
> 
>                             * * * * *
>   Zamhasari Jamil
>   Department of Philosophy & Religion
>   Madurai Kamaraj University 
>   Madurai, India 625 021
>     Website : http://www.mkuniversity.org
>   Weblog  : http://www.e-tafakkur.blogspot.com 
>     Email : izamsh@ yahoo.com
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>        
> ---------------------------------
> Got a little couch potato? 
> Check out fun summer activities for kids.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke