frustasi?
kalo orang yang tahu ciri-ciri orang fustasi cuman orang frustasi Goblok! 
hiaaa...haiaiaaa....
makanya keluarin dulu tahi dari otak lu! tahi!
hiaaa....hiaaa....hiaaaa
mau ngecap di ini milis?
ngapain musti belajar dulu, cuman ngadepin orang-orang begok kok harus belajar 
dulu, hahaha....huahauhauhah

ayo sini mendingan lu bales lagi aja postingan gw ini, OK!
biar lu tambah begok! 
huaaa....huaa....huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa




----- Original Message ----
From: great pretender <[EMAIL PROTECTED]>
To: proletar@yahoogroups.com
Sent: Sunday, October 19, 2008 20:08:24
Subject: Re: [proletar] Pemilu dan Massa Pemilih ( 2 )


Anti Bullshit Frustasi ya..? hehehe
Makanya belajar dulu....

GP

2008/10/19 Anti Bullshit <anti.bulshit@ yahoo.com>

>   wah rupanya lo bisa juga mikir bener Sur?
> begini dong jangan kayak yang lain di otaknya cuman ada tahi dan tahi
> doang, akhirnya tahinya diubah jadi Tuhan...hahaha. ....haha. ...
> bener kaum proletar harus lo sadarin menjelang pemilu ini.
>
> awas jangan ikut0ikutan lagi ngebahas TAHI ANJING kayak member proletar
> lainnya
>
> n.b
> jangan merasa dipuji lo, gw gak muji lo!, gw cuman secara logis ngeliat lo
> di postingan lu, lu udah bertindak lebih mencerahkan, daripada postingan lu
> sebelumnya
>
>
> ----- Original Message ----
> From: gsuryana <[EMAIL PROTECTED] net.id <gsuryana%40indo. net.id>>
> To: [EMAIL PROTECTED] s.com <proletar%40yahoogr oups.com> ;
> PersIndonesia@ yahoogroups. com <PersIndonesia% 40yahoogroups. com>
> Sent: Saturday, October 18, 2008 18:19:01
> Subject: [proletar] Pemilu dan Massa Pemilih ( 2 )
>
> Massa Pemilih saat ini bisa dibilang hanya dibutuhkan dukungan suara
> didalam
> bilik pemilihan suara, setelah pesta pemilihan usai kehidupan berjalan
> kembali seperti sedia kala.
> Hal ini terlihat dari dua kali pemilu Legislatif ( 1999 dan 2004 ) dan
> pemilu yang akan datang ( 2009 ), dimana masyarakat masih diberi pilihan
> banyak partai yang sebenarnya malah membuat pening kepala, terutama setelah
>
> masuk kamar bilik pemilih, dimana harus memberi 1 pilihan pada masing
> masing
> lembar dari 3 lembar kertas pilihan dengan isi yang hanya dikenal lambang
> partai semata.
> ( Untuk daerah khusus seperti Jakarta hanya memilih 2 lembar, untuk DPR
> Pusat dan DPRD ).
>
> Dengan situasi dan kondisi seperti ini, penjelasan mengenai pengetahuan
> politik menjadi bukan lagi prioritas, sedang untuk jangka panjang hal
> seperti ini tentunya kurang baik untuk pembelajaran politik.
>
> Sayangnya hal hal yang berhubungan dengan politik justru sering kali
> diabaikan, sehingga massa pemilih pada akhirnya lebih memilih kepentingan
> jangka pendek, dimana seperti pepatah habis manis sepah dibuang, tak
> berbeda
> banyak dengan yang dialami oleh masyarakat awam politik.
>
> Dengan sistim pemilihan yang ada saat ini dimana seorang pemilih dalam
> kurun
> waktu 5 tahun harus memberikan suaranya minimal 5 kali mengakibatkan
> kebosanan dan kerancuan berfikir, semisal untuk memilih Walikota/Bupati
> seorang pemilih akan diberi pilihan mencoblos seorang calon yang didukung
> koalisi beberapa partai politik, sedang disaat lain harus memilih satu
> partai saja, tanpa penjelasan mengenai koalisi dan tidak memahami apa itu
> koalisi mengakibatkan kebingungan dan pada akhirnya menimbulkan apatisme
> untuk memilih dan mengakibatkan meningkatnya golput.
>
> Untuk yang sudah memahami politik, memang tidak menjadi masalah, dan bagi
> yang tidak memahami politik terutama dari kader partai akan mengakibatkan
> kinerja partai menjadi tidak maksimal.
>
> Semisal sebuah partai nasionalis berkoalisi dengan partai agamis, untuk
> kader partai militan dari kedua kelompok ini akan sulit bersinergi terutama
> di kalangan bawah, karena pada saat pemilu Legislatif setiap kader secara
> tidak langsung dibekali kelemahan kelemahan dari partai saingannya.
> Bilamana kader partai militan saja sudah setengah hati bekerja, apalagi
> dengan masyarakat pemilih yang memang tidak memahami politik.
>
> Dengan situasi dan kondisi seperti ini pemilu bisa dibilang memang menjadi
> pesta yang benar benar sebuah pesta semata, sedang pembelajaran politiknya
> sendiri masih berjalan tersendat sendat, dimana setelah usai pemilihan
> kondisi masyarakat kembali ke kesibukan seperti biasanya.
> Hal ini juga mengakibatkan massa pemilih bisa berubah ubah dari satu partai
>
> ke
> partai lain, karena situasi dan kondisi yang berjalan selain tidak
> berkesinambungan dan konsisten juga kurangnya program nyata dari peranan
> partai politik.
>
> Tidak sedikit atribut yang dipakai untuk massa kampanye yang nilainya tidak
>
> sedikit sebagian menjadi mubazir seperti bendera, spanduk, iklan dimedia
> massa dan baliho, sedang untuk atribut seperti kaus akan tetap dipakai bila
>
> partainya minimal memiliki suara yang cukup significant sedang bila
> perolehan suara kurang maksimal akan membuat malu pemakainya.
>
> Atribut partai yang diterima masyarakat pemilih tentunya tidak sama di
> setiap wilayah, karena adanya image wilayah tersebut sudah dikuasai oleh
> partai tertentu, sedang di dalam kenyataan hal demikian belum tentu terjadi
> di semua wilayah, karena banyaknya partai akan membuat masyarakat pemilih
> memiliki beberapa pilihan, tinggal kemampuan kader partai di wilayah
> tersebut dalam mendekati para pimpinan dimasyarakat sekitarnya..
>
> Memiliki kemampuan mendekati tokoh nasional yang memiliki basis massa besar
> bukan menjadi jaminan sebuah pemilu menjadi menang, semisal ditahun 2004
> lalu dimana pada pemilihan Presiden Megawati berpasangan dengan Hasyim
> Muzadi tidak memperoleh suara sesuai dengan jumlah massa NU yang merupakan
> suara terbanyak didalam sebuah pemilu, hal ini terjadi karena peranan
> Toga/Tokoh Agama setempat tidak dirangkul dengan baik oleh kader partai
> dibawahnya, sedang didalam proses pemilu Toga tidak tergantung dengan
> pimpinan hierarki agama yang sudah mendukung Mega & Hasyim.
> Sayangnya pendekatan ditingkat atas kurang dibarengi dengan di tingkat
> bawah, sehingga terjadi miss komunikasi dan adanya pikiran kurang dihargai
> di tingkat yang lebih bawah.
>
> Pemilihan umum baik Pilkada, Legislatif maupun Presiden saat ini memang
> lebih banyak menjadi pesta semata, tak heran angka golput menjadi pilihan
> dari beberapa kelompok masyarakat, dan sekali seorang Tomas memilih golput,
> secara tidak langsung akan membawa masyarakat di sekitarnya akan menjadi
> golput.
>
> Sedang golput biarpun menjadi pilihan yang tidak melanggar hukum, pada
> akhirnya akan membuat masyarakat banyak sadar bahwa golput sebagai salah
> satu keputusan karena apatisme dengan situasi politik secara umum yang
> berjalan tanpa arah yang jelas.
>
> Khusus untuk masyarakat yang memilih golput pada dasarnya berwawasan
> Nasionalis, karena dari masyarakat agamis pada umumnya sudah mempunyai
> pilihan partai politik yang berbasis agama, sehingga partisipan untuk
> memilih menjadi tinggi.
>
> Akhir kata pemilu akbar Legislatif dan Presiden akan berlangsung di tahun
> 2009, semoga partai partai yang sedemikian banyaknya menjadi peserta pemilu
> mampu meneruskan visi dan misi partai nya kepada masyarakat pemilih dengan
> bahasa awam yang mudah dimengerti oleh masyarakat pemilih, sehingga pemilu
> sebagai salah satu syarat berdemokrasi bisa dipahami oleh masyarakat awam.
>
> sur.
> http://indolobby. blogspot. com..
>
> http://indolobby. blogspot. com
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>

-- 
Salam, Great Pretender

[Non-text portions of this message have been removed]

    

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke