hah?!  ngecret lagi?!

buseet dah...




--- In proletar@yahoogroups.com, "great pretender"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> creet..
> 
> 
> 
> 2008/10/21 Anti Bullshit <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> >   frustasi?
> > kalo orang yang tahu ciri-ciri orang fustasi cuman orang frustasi
Goblok!
> > hiaaa...haiaiaaa....
> > makanya keluarin dulu tahi dari otak lu! tahi!
> > hiaaa....hiaaa....hiaaaa
> > mau ngecap di ini milis?
> > ngapain musti belajar dulu, cuman ngadepin orang-orang begok kok harus
> > belajar dulu, hahaha....huahauhauhah
> >
> > ayo sini mendingan lu bales lagi aja postingan gw ini, OK!
> > biar lu tambah begok!
> >
huaaa....huaa....huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: great pretender
<[EMAIL PROTECTED]<great.pretender2000%40gmail.com>
> > >
> > To: proletar@yahoogroups.com <proletar%40yahoogroups.com>
> > Sent: Sunday, October 19, 2008 20:08:24
> > Subject: Re: [proletar] Pemilu dan Massa Pemilih ( 2 )
> >
> > Anti Bullshit Frustasi ya..? hehehe
> > Makanya belajar dulu....
> >
> > GP
> >
> > 2008/10/19 Anti Bullshit <anti.bulshit@ yahoo.com>
> >
> > > wah rupanya lo bisa juga mikir bener Sur?
> > > begini dong jangan kayak yang lain di otaknya cuman ada tahi dan
tahi
> > > doang, akhirnya tahinya diubah jadi Tuhan...hahaha. ....haha. ...
> > > bener kaum proletar harus lo sadarin menjelang pemilu ini.
> > >
> > > awas jangan ikut0ikutan lagi ngebahas TAHI ANJING kayak member
proletar
> > > lainnya
> > >
> > > n.b
> > > jangan merasa dipuji lo, gw gak muji lo!, gw cuman secara logis
ngeliat
> > lo
> > > di postingan lu, lu udah bertindak lebih mencerahkan, daripada
postingan
> > lu
> > > sebelumnya
> > >
> > >
> > > ----- Original Message ----
> >  > From: gsuryana <[EMAIL PROTECTED] net.id <gsuryana%40indo. net.id>>
> > > To: [EMAIL PROTECTED] s.com <proletar%40yahoogr oups.com> ;
> > > PersIndonesia@ yahoogroups. com <PersIndonesia% 40yahoogroups. com>
> > > Sent: Saturday, October 18, 2008 18:19:01
> > > Subject: [proletar] Pemilu dan Massa Pemilih ( 2 )
> > >
> > > Massa Pemilih saat ini bisa dibilang hanya dibutuhkan dukungan suara
> > > didalam
> > > bilik pemilihan suara, setelah pesta pemilihan usai kehidupan
berjalan
> > > kembali seperti sedia kala.
> > > Hal ini terlihat dari dua kali pemilu Legislatif ( 1999 dan 2004
) dan
> > > pemilu yang akan datang ( 2009 ), dimana masyarakat masih diberi
pilihan
> > > banyak partai yang sebenarnya malah membuat pening kepala, terutama
> > setelah
> > >
> > > masuk kamar bilik pemilih, dimana harus memberi 1 pilihan pada
masing
> > > masing
> > > lembar dari 3 lembar kertas pilihan dengan isi yang hanya
dikenal lambang
> > > partai semata.
> > > ( Untuk daerah khusus seperti Jakarta hanya memilih 2 lembar,
untuk DPR
> > > Pusat dan DPRD ).
> > >
> > > Dengan situasi dan kondisi seperti ini, penjelasan mengenai
pengetahuan
> > > politik menjadi bukan lagi prioritas, sedang untuk jangka
panjang hal
> > > seperti ini tentunya kurang baik untuk pembelajaran politik.
> > >
> > > Sayangnya hal hal yang berhubungan dengan politik justru sering kali
> > > diabaikan, sehingga massa pemilih pada akhirnya lebih memilih
kepentingan
> > > jangka pendek, dimana seperti pepatah habis manis sepah dibuang, tak
> > > berbeda
> > > banyak dengan yang dialami oleh masyarakat awam politik.
> > >
> > > Dengan sistim pemilihan yang ada saat ini dimana seorang pemilih
dalam
> > > kurun
> > > waktu 5 tahun harus memberikan suaranya minimal 5 kali mengakibatkan
> > > kebosanan dan kerancuan berfikir, semisal untuk memilih
Walikota/Bupati
> > > seorang pemilih akan diberi pilihan mencoblos seorang calon yang
didukung
> > > koalisi beberapa partai politik, sedang disaat lain harus
memilih satu
> > > partai saja, tanpa penjelasan mengenai koalisi dan tidak
memahami apa itu
> > > koalisi mengakibatkan kebingungan dan pada akhirnya menimbulkan
apatisme
> > > untuk memilih dan mengakibatkan meningkatnya golput.
> > >
> > > Untuk yang sudah memahami politik, memang tidak menjadi masalah,
dan bagi
> > > yang tidak memahami politik terutama dari kader partai akan
mengakibatkan
> > > kinerja partai menjadi tidak maksimal.
> > >
> > > Semisal sebuah partai nasionalis berkoalisi dengan partai
agamis, untuk
> > > kader partai militan dari kedua kelompok ini akan sulit bersinergi
> > terutama
> > > di kalangan bawah, karena pada saat pemilu Legislatif setiap
kader secara
> > > tidak langsung dibekali kelemahan kelemahan dari partai saingannya.
> > > Bilamana kader partai militan saja sudah setengah hati bekerja,
apalagi
> > > dengan masyarakat pemilih yang memang tidak memahami politik.
> > >
> > > Dengan situasi dan kondisi seperti ini pemilu bisa dibilang memang
> > menjadi
> > > pesta yang benar benar sebuah pesta semata, sedang pembelajaran
> > politiknya
> > > sendiri masih berjalan tersendat sendat, dimana setelah usai
pemilihan
> > > kondisi masyarakat kembali ke kesibukan seperti biasanya.
> > > Hal ini juga mengakibatkan massa pemilih bisa berubah ubah dari satu
> > partai
> > >
> > > ke
> > > partai lain, karena situasi dan kondisi yang berjalan selain tidak
> > > berkesinambungan dan konsisten juga kurangnya program nyata dari
peranan
> > > partai politik.
> > >
> > > Tidak sedikit atribut yang dipakai untuk massa kampanye yang
nilainya
> > tidak
> > >
> > > sedikit sebagian menjadi mubazir seperti bendera, spanduk, iklan
dimedia
> > > massa dan baliho, sedang untuk atribut seperti kaus akan tetap
dipakai
> > bila
> > >
> > > partainya minimal memiliki suara yang cukup significant sedang bila
> > > perolehan suara kurang maksimal akan membuat malu pemakainya.
> > >
> > > Atribut partai yang diterima masyarakat pemilih tentunya tidak
sama di
> > > setiap wilayah, karena adanya image wilayah tersebut sudah
dikuasai oleh
> > > partai tertentu, sedang di dalam kenyataan hal demikian belum tentu
> > terjadi
> > > di semua wilayah, karena banyaknya partai akan membuat
masyarakat pemilih
> > > memiliki beberapa pilihan, tinggal kemampuan kader partai di wilayah
> > > tersebut dalam mendekati para pimpinan dimasyarakat sekitarnya..
> > >
> > > Memiliki kemampuan mendekati tokoh nasional yang memiliki basis
massa
> > besar
> > > bukan menjadi jaminan sebuah pemilu menjadi menang, semisal
ditahun 2004
> > > lalu dimana pada pemilihan Presiden Megawati berpasangan dengan
Hasyim
> > > Muzadi tidak memperoleh suara sesuai dengan jumlah massa NU yang
> > merupakan
> > > suara terbanyak didalam sebuah pemilu, hal ini terjadi karena
peranan
> > > Toga/Tokoh Agama setempat tidak dirangkul dengan baik oleh kader
partai
> > > dibawahnya, sedang didalam proses pemilu Toga tidak tergantung
dengan
> > > pimpinan hierarki agama yang sudah mendukung Mega & Hasyim.
> > > Sayangnya pendekatan ditingkat atas kurang dibarengi dengan di
tingkat
> > > bawah, sehingga terjadi miss komunikasi dan adanya pikiran kurang
> > dihargai
> > > di tingkat yang lebih bawah.
> > >
> > > Pemilihan umum baik Pilkada, Legislatif maupun Presiden saat ini
memang
> > > lebih banyak menjadi pesta semata, tak heran angka golput
menjadi pilihan
> > > dari beberapa kelompok masyarakat, dan sekali seorang Tomas memilih
> > golput,
> > > secara tidak langsung akan membawa masyarakat di sekitarnya akan
menjadi
> > > golput.
> > >
> > > Sedang golput biarpun menjadi pilihan yang tidak melanggar
hukum, pada
> > > akhirnya akan membuat masyarakat banyak sadar bahwa golput
sebagai salah
> > > satu keputusan karena apatisme dengan situasi politik secara
umum yang
> > > berjalan tanpa arah yang jelas.
> > >
> > > Khusus untuk masyarakat yang memilih golput pada dasarnya berwawasan
> > > Nasionalis, karena dari masyarakat agamis pada umumnya sudah
mempunyai
> > > pilihan partai politik yang berbasis agama, sehingga partisipan
untuk
> > > memilih menjadi tinggi.
> > >
> > > Akhir kata pemilu akbar Legislatif dan Presiden akan berlangsung
di tahun
> > > 2009, semoga partai partai yang sedemikian banyaknya menjadi peserta
> > pemilu
> > > mampu meneruskan visi dan misi partai nya kepada masyarakat pemilih
> > dengan
> > > bahasa awam yang mudah dimengerti oleh masyarakat pemilih, sehingga
> > pemilu
> > > sebagai salah satu syarat berdemokrasi bisa dipahami oleh masyarakat
> > awam.
> > >
> > > sur.
> > > http://indolobby. blogspot. com..
> > >
> > > http://indolobby. blogspot. com
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > > Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .
> > yahoo.com
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > >
> >
> > --
> > Salam, Great Pretender
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> > Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> > 
> >
> 
> 
> 
> -- 
> Salam, Great Pretender
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



------------------------------------

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke